Makalah Fisika Modern
GELOMBANG DAN PARTIKEL
OLEH:
Zoe Triani Syafii
(A1C313094)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR
Segenap puji syukur penyusun panjatkan pada Tuhan Yang Maha
Esa Allah SWT yang telah memberikan ridhonya atas terselesaikannya makalah ini.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Fisika Modern yang berjudul
“Gelombang dan Partikel” pada
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Halu Oleo. Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per–satu yang telah
memberikan bantuan dalam penyelesaian makalah ini. Besar harapan penyusun bila
segenap pemerhati memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penulisan selanjutnya. Akhirnya penyusun berharap, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kendari,
Maret 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
Judul………………………………………………………………………………
Kata
Pengantar……………………………………………………………………
Daftar
Isi………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang………………………………………………………………..
B.Rumusan
Masalah……………………………………………………………
C.Tujuan
Penulisan………………………………………………………………
D.Manfaat Penulisan………………………………………………………….
BAB
II PEMBAHASAN
BAB
III KESIMPULAN
A.Kesimpulan…………………………………………………………………
Daftar
Pustaka…………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sistem mekanika yang berkaitan
daengan sistem kuantum lazim disebut”mekanika kuantum”.Dalam hal ini akan
dibahas serangkaian bukti percobaan yang mendukung perilaku gelombang berbagai
partikel seperti elektron.Dalam fisika klasik,hukum-hukum yang mengatur
kekhasan gelombang dan partikel sama sekali berbeda.gerak peluru memenuhi
hukum-hukum yang berlaku bagi partikel,seperti mekanika newton;sedangkan
gelombang mengalami interferensi dan difraksi,yang tidak dapat dijelaskan
dengan mekanika newton yang berlaku bagi partikel.Energi yang diambil sebuah
partikel(atau peluru)terpusat dalam ruang batas partikel; sebaliknya energi
gelombang,tersebar diseluruh ruang pada muka-muka gelombangnya yang terus
mengembang. Berlawanan dengan perbedaan tegas yang berlaku dalam fisika klasik
ini,teori kuantum mensyaratkan bahwa,dalam lingkungan mikroskopik,partikel
kerap kali mematuhi pula hukum-hukum yang berlaku pada gelombang! Dengan
demikian,kita dipaksa untuk membuang beberapa pengertian klasik tentang
perbedaan partikel dan gelombang.Kita telah mengetahui bagaimana
elektron,apabila mengalami hamburan compton,berperilaku seperti bola bilyar
klasik,sehingga kita cenderung mempercayai bahwa dengan semacam tang yang
sangat halus kita akan dapat memungut elektron.Tetapi,jika elektron adalah
sebuah gelombang,maka kita sama sekali tidak dapat melakukan hal tersebut.
Dalam upaya memberikan suatu sistem pemahaman masuk akal dan
matematis untuk memecahkan dilema-dilema seperti itu,kita akan merujuk
kesejumlah aksioma,analogi dan contoh yang tudak ada pasangannya dalam fisika
klasik,sehingga mungkin akan membuat kita akan akan ragu tentang landasan dari
logika fisika kuantum.sejak mekanika kuantum pertama kali dikemukakan,para
fisikawan telah menggeluti dilema yang sama ini,namun jawaban yang memuaskan
terhadap penjelasan mengapa ketercampuradukan perilaku gelombang dan partikel
yang penuh teka-teki ini harus terjadi,belumlah terpecahkan.hal yang terpenting
adalah penerapan berlakunya..Rumusan matematikanya kita menghitung secara
terinci sifat berbagai atom serta intiya dengan ketelitian yang sangat luar
biasa.
Ciri perkembangan fisika biasanya ditandai dengan periode panjang
pekerjaan eksperimen dan teori tidak memuaskan yang kadang-kadang diselingi
oleh cetusan berbagai gagasan mendalam yang menyebabkan perubahan mencolok
dalam cara kita memandang alam semesta. Seringkali,semakin dalam gagasan yang
dicetuskan dan semakin berani orang mengambil langkah awal semakin sederhana
pula gagasan itu tampak dalam sudut pandang sejarah, sehingga kita cenderung
bersandar kebelakang dan bertanya dalam hati, “mengapa saya tidak
memikirkannya?” Teori relativitas einstein merupakan salah satu contohnya dan
hipotesis si warga peranciLouis deBroglie adalah contoh lain.
Dalam bab ini memberikan gambaran tentang sifat gelombang dari
partikel. Setelah ditemukannya partikel dan gelombang tahun 1905 dan menemukan
bahan gelombang yang salah satunya gelombang elektromagnetik pada suatu saat
dapat bersifat sebagai partikel dan suatu saat dapat bersifat gelombang. Dengan
kajian ini kita dapat melihat bahan meskipun gelombang maupun partikel dapat
berkelakuan sebagai foton dan materi tetapi kedua fenomena tersebut tidak dapat
dijelaskan secara bersamaan tergantung sudut pandang pengamatan kita ataupun
mekanisme paling dominan yang terjadi saat itu.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas,penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa yang
dimaksud paket gelombang?
2.
Apa yang
dimaksud probabilitas dan keacakan pada gelombang dan partikel?
3.
Apa yang
dimaksud amplitudo probabilitas?
C. Tujuan
Penulisan
Sejalan
dengan rumusan masalah di atas,makalah ini disusun dengan tujuan untuk:
1.
Mengetahui paket gelombang.
2.
Mengetahui probabilitas dan keacakan.
3.
Mengetahui amplitudo probabilitas.
D. Manfaat Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas,makalah ini disusun dengan manfaat agar:
1. Memahami paket gelombang.
2. Memahami probabilitas keacakan.
3. Memahami amplitudo probabilitas.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Paket Gelombang
Kedudukan sebuah gelombang sinus (atau kosinus) murni
sama sekali tidak terbatasi. Ia meluas dari -∞ hingga +∞. Sebaliknya kedudukan sebuah partikel klasik ,
terbatasi secara tegas. Sebuah
paket gelombang dapat dipandang sebagai superposisi sejumlah besar gelombang,
yang berinterferensi secara maksimum disekitar partikel, sehingga menghasilkan
sebuah gelombang resultan dengan amplitudo yang lebih besar. Sebaliknya pada
tempat yang jauh dari partikel, mereka berinterferensi secara minimum, sehingga
gelombang resultannya memiliki amplitudo yang lebih kecil pada tempat dimana partikelnya kita
perkirakan tidak ditemukan.
Kita memperkirakan bahwa deskripsi matematika paket
gelombang akan melibatkan penjumlahan (superposisi ) sejumlah gelombang dengan
panjang gelombang yang berbeda-beda.Tinjau sebuah gelombang dengan bilangan
gelombang k1 kemudian menambahkan padanya sebuah gelombang lain dengan
bilangan gelombang yang hampir sama k2
= k1+∆k. Komponen-komponen gelombanya pada X=0 bergetar dengan fase
sama, sehingga gelombang resultannya memiliki amplitudo yang sama disana.
Semakin jauh dari x = 0, perbedaan kecil dalam kedua panjang gelombang akan menyebabkan fase kedua gelombang sinus ini menjadi
berlawanan, sehingga gelombang resultannya memiliki amplitudo nol. Dengan
sedikit manipulasi trigonometri kita peroleh hasil
Y(x) = A cos k1x + a cos k2x
= 2A cos
cos
(4.10)
Suku persaman (4. 10) diatas memberikan perubahan amplitudo
gelombang resultan dalam selubung yang dicirikan oleh suku kosinus yang
pertama.
Sekarang kita tinjau gelombang-gelombang ini sebagai gelombang
ramat, yang deskripsi matematiknya diperoleh dari persamaan (4.10) dengan
mensubstitusikan (kx –
t) pada kx. frekuensi sudutnya adalah
dan v =
/k adalah
kecepatan fase gelombangnya laju
dengannya satu komponen gelombang bergerak
melalui zat perantara.
Kedua komponen gelombang
ini diperlihatkan lagi pada gambar 4.18 untuk t=0 dan waktu t berikutnya. Pada
umumnya kecepatan fase v1 =
1/k1 dan v2 =
2/k2 dapat tidak sama.Perhatikan bahwa selubungnya bergerak dengan
kecepatan yang berbeda dari masing-masing komponen gelombangnya.
Sekali lagi kita dapat
menurunkan pernyataan eksplisit lagi bagi gelombang resultannya dengan
melakukan sedikit manipulasi trigonometri yang
memberikan hasil :
Y(x,t) = A cos (k1x –
1t) + A cos (k2x -
2t)
= 2A cos
cos
(4.11)
Dimana
=
2-
1 .jadi, selubungnya bergerak dengan laju v =
/
,sedangkan gelombang didalamnya bergerak dengan laju (
1 –
2)/(k1 + k2), yang
mana,jika
dan
kecil, tidak
terlalu berbeda jauh dari v1 dan v2.
Superposisi dari hanya dua
gelombang saja tampak tidak menyerupai paket gelombang pada gambar 4.13.
Hampiran yang lebih baik dapat kita buat dengan menjumlahkan lebih banyak
gelombang sinus dengan bilangan gelombang ki yang berbeda, dan amplitudo A(ki) yang mungkin pula bebeda:
Y(x) =
(ki) cos
kix
(4.12)
Gambar 4.18 Kecepatan grup sebuah paket gelmbang. Gambar kiri memperlihatkan “
gambar potret pada t = 0 dari gelombang y1,y2 dan
jumlahnya (y1 memiliki panjang gelombang satuan, sedangkan y2
adalah ,
satuan).
Gelombang bergerak dengan
kecepatan 3 satuan perdetik, sedangkan gelombang 2 dengan 2,5 satuan per detik.
Gambar potret pada t = 1 detik diperlihatkan disebelah kanan. Kedua gelombang
tidak sefase hinggs jarak 7,5 satuan, Jadi titik tengah layangan “bergerak
dengan kecepatan 7,5 satuan perdetik, yang dalam kasus ini lebih besar daripada
v1 dan v2.
Jika terdapat banyak bilangan gelombang yang berbeda dan
jika mereka sangat berdekatan, maka jumlah dalam persamaan (4.12) dapat
digantikan dengan suatu integral :
(4.13)
Integralnya diambil untuk
seluruh rentang bilangan gelombang yang diperkenkan (dapat terjadi dari 0
hingga ∞).
Andaikanlah, kita mempunyai suatu rentang bilangan
gelombang dari k0 - ∆k/2
hingga k0 + ∆k/2. Jika semua gelombang memiliki amplitudo A yang sama, maka dari persamaan (4.13) ,bentuk paket
gelombangnya dapat diperlihatkan
0X (4.14)
Hampiran bentuk paket gelombang yang lebih baik dapat
diperoleh dengan mengambil A(k) berubah-ubah; sebagai contoh, bentuk fungsi Gauss
A(k) =
memberikan
Y(x) ∞
cos
x (4.15)
Disini terdapat lagi
gelombang selubung yang memodulasikan gelombang kosinus dan memperkecil amplitudonya
diluar daerah selebar ∆x, seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.19. untuk
membatasi gelombang ini pada daerah sekecil ∆x, kita telah menggunakan lagi
rentang bilangan gelombang yang besar
Gambar 4.19 Contoh dua paket gelombang
yang berbeda. Bagi masing-masing paket gelombang, terdapat suatu fungsi modulasi
yang memperkecil amplitudo kosinus diluar daerah ∆x.
Gambar 4.19 haruslah dipandang sebagai gambar potert
paket gelombang pada suatu waktu tertentu, seperti t= 0. Begitu pula, persamaan
(4.14) dan (4.15) hanya menyatakan gelombang pada t = 0. Untuk mengubahnya
kebentuk gelombang rambat maka kita harus menggantikan kx dengan kx –
t, seperti yang kita akukan pada persamaaan (4.11). dalam
kasus dua gelombang yang kita gunakan bagi persamaan (4.11), kita dapati bahwa
gelombang selubungnya bergerak dengan laju
/
.
Kasus sederhana ini kita
perluas kekasus dimana terdapat banyak bilangan gelombang tidak sama dengan mendefinisikan
kecepatan grup sebagai berikut :
Vgrup =
(4.16)
Selubung paket
gelombang ini bergerak pada kecepatan
grup, sedangkan didalamnya, setiap komponen gelombang bergerak dengan kecepatan
fase masing-masing
Vfase =
(4.17)
Kecepatan fase hanya
bermakna bagi satu komponen gelombang,
tidak terdefinisikan bagi paket gelombang.
Jadi, sebuah partikel yang
terbatasi kedudukannya pada suatu bagi ruang tertentu tidak hanya dinyatakan
oleh satu gelombang de Broglie dengan energi dan frekuensi tertentu, tetapi oleh sebuah paket
gelombang yang merupakan superposisi dari sejumlah besar gelombang. Selubung gelonbangnya bergerak dengan
kecepatan grup
Jika kita tidak dapat
merumuskan suatu teori matematika yang meramalkan hasil dari satu kali
pengukuran, maka kita dapat berupaya untuk memperoleh suatu teori matematik yang
meramalkan perilaku statistik dari suatu sistem atau dari sejumlah besar h
begitu pula,
momentum dan bilangan gelombang berkaitan melalui hubungan p = hk. Jadi,
kecepatan grup vg =
dapat pula dinyatakan dalam cara berikut :
vg =
=
(4.18)
vg =
Kecepatan grup bukanlah sifat gelombang
komponennya melainkan merupakan sifat zat perantara dalam mana paket gelombang
itu bergerak. Sekarang kita buat anggapan berikut, yang sangat pokok bagi
mekanika mendasar dari teori kuantum.
Kita menganggap bahwa tanggapan zat perantara
terhadap paket gelombang, diberikan oleh dE/dp, yang identik dengan tanggapan
zat perantara pada bagian partikel.
Yaitu sebagai berikut:
paket gelombang =
partikel (4.19)
Dalam pernyataan untuk
energi sebuah partikel, hanya energi kinetik K yang bergantung pada momentum, sehingga dE/dp = dK/dp
; karena K =p2/2m bagi sebuah partikel tidak relativistik, maka dK/dp = p/m, yang tidak lain adalah
kecepatan partikel sedangkan ruas kiri adalah kecepatan grup dari paket gelombang. Dengan demikian kita telah memperoleh
hasil penting berikut. Kecepatan sebuah
partikel materi sama dengan kecepatan grup paket gelombang yang bersangkutan.
Jadi bahasan ini dapat
dirangkum sebagai berikut. Sebuah partikel yang terbatas geraknya dalam suatu
bagian ruang dilukiskan sebagai oleh sebuah paket gelombang, yang adalah
superposisi gelombang-gelombang de Broglie.Peket gelombang bergerak dengan laju yang sama dengan laju pertikel.
B. Probabilitas dan Keacakan
Pengukuran sekali terhadap kedudukan
atau momentum partikel dapat dilakukan seteliti yang dapat dicapai oleh
keterampilaan eksperimental kita.Lalu
bagaimanakah perilaku gelombang sebuah partikel dapat kita amati?Bagaimanakah
ketidakpastian dalam kedudukan dan momentum mempengaruhi percobaan
kita?Perlemparansebuah mata uang atau dadu bukanlah satu proses acak,akan
tetapi hakikat keacakan hasilnya itu menunjukkan bahwa pengetahuan kita tentang
keadaan sistemnyalah yang kurang lengkap.Apabila kita menganalisis hasil yang
bakal diperoleh berdasarkan probabilitas,maka kita sebenarnya mengakui
kelemahan kita untuk melakukan anlisisnya secara pasti. Perilaku acak
dari sebuah sistem yang tunduk pada hukum-hukum fisika kuantum
adalah suatu aspekalam mendasar, bukanlah hasil dari keterbatasan pengetahuan
kita tentang sifat-sifat sistemnya.
C. Amplitudo
Probabilitas
Masih ada satu lagi persoalan terakhir yang perlu di
bahas, yaitu apakah yang di tanyakan oleh amplitudo gelombang de Broglie? Dalam setiap gejala penghambatan gelombang,suatu
besaran fisika seperti perpindahan atau tekanan mengalami perubahan terhadap
jarak dan waktu. Lalu, sifat fisika apakah yang mengalami perubahan ketika
gelombang de Broglie
merambat ?
Dalam salah satu pasal di depan, kita tidak pernah
membahas sebuah pertikel yang terbatasi kedudukannya dengan sebuah paket
gelombang. Jika partikelnya terbatasi pada suatu partikel bagian ruang
berukuran , maka paket gelombang yang menyatakan partikel tersebut hanya
memiliki amplitude yang
besar dalam derah itu, sedangkan di luarnya amplitudo paket gelombangnya
kecil. Artinya, amplitudo paket gelombang itu besar pada tempat di mana
partikelnya berada, dan kecil pada daerah dimana kemungkinanan mendapatkan pertikel itu kecil. Jadi, amplitudo gelombang de Broglie (sebuah
partikel) pada
sembarang titik berkaitan dengan probabilitas untuk menemukan partikel yang
bersangkutan pada titik tersebut. Analogi dengan fisika klasik, bahwa
intensitas sebuah gelombang berbanding lurus dengan kuadrat amplitudonya,maka probabilitas ini juga
berbanding lurus dengan kuadrat amplitudo gelombang de Broglie. Dalam bab berikut kita akan membahas kerangka
matematika untuk menghitung amplitudo bagi sebuah partikel yang berada dalam
beraneka ragam situasi, dan juga membahas definisi probabilitas yang lebih
matematis. Kesulitan kita untuk menafsirkan secara tepat amplitudo gelombang
ini sebagian disebabkan karena amplitudo gelombang adalah suatu besaran
kompleks. (Suatu variable kompleks, seperti amplitudo probabilitas, adalah
variable yang mengandung suatu bagian imaginer, yang berbanding lurus dengan
akar kuadrat dari -1, yang dilambangkan dengan ; lihat pasal 5.6.). karena kita tidak dapat
mengungkapkan variable-variable tersebut dengan sistem bilangan real (tidak
imajiner) kita, maka kita tidak dapat menafsirkan atau mengukur langsung
amplitudo gelombangnya. Tetapi, probabilitas di definisikan dalam nilai mutlak
dari kuadrat amplitudo; karena hasilnya selalu merupakan suatu bilangan real, maka
kita tidak sulit menafsirkannya.Meskipun ampitudo gelombang deBroglie tidak
mudah di tafsirkan, gelombang deBroglie memiliki ciri khas dari sebuah
gelombang klasik yang berperilaku baik. Sebagai contoh, ia dipantulkan dan di
bahas, ia memenuhi asas superposisi, dan gelombang-gelombang deBroglie yang
merambat dalam arah-arah yang.
Contoh
soal-soal:
1. Hitunglah
panjang gelombang de Broglie dari sebuah neutron 0,05 Ev (termal).
Jawab:
Dengan menghitungnya secara nonrelavistik
2. Carilah
panjang gelombang de Broglie dari sebuah pellet bermassa 0,01 kg yang memiliki
kecepatan 10 m/s.
3.
Tunjukkan bahwa panjang gelombang de Broglie
dari sebuah partikel kira-kira sama dengan yang dimiliki oleh foton yang
berenergi sama,ketika energi partikel tersebut jauh lebih besar daripada energi
diamnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
De Broglie menyatakan bahwa partikel-partikel seperti elektron, proton dan netron mempunyai sifat dualisme, yakni gelombang dan partikel. Ini adalah
dasar dari asas saling melengkapi yang mengatakan bahwa gambaran lengkap dari
suatu kesatuan fisika seperti foton atau elektron tidak dapat diungkapkan
secara tersendiri dalam perilaku partikel saja atau gelombang saja.
Asas ketidakpastian Heisenberg mengatakan bahwa tidak ada satupun percobaan
yang dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga memberikan ketidakpastian di
bawah batas-batas. Hubungan-hubungan ini memberikan suatu taksiran
ketidakpastian minimum yang dapat diperoleh dari beraneka percobaan, pengukuran
kedudukan dan momentum sebuah partikel akan memberikan sebaran nilai selebar Δx
dan Δ
.
Sebuah paket gelombang dapat dipandang sebagai
superposisi sejumlah besar gelombang, yang berinterferensi secara maksimum
disekitar partikel, sehingga menghasilkan sebuah gelombang resultan dengan
amplitudo yang lebih besar. Sebaliknya pada tempat yang jauh dari partikel,
mereka berinterferensi secara minimum, sehingga gelombang resultannya memiliki
amplitudo yang lebih kecil pada tempat
dimana partikelnya kita perperkirakan tidak ditemukan.
Pengukuran amplitudo
gelombang deBrogli (sebuah partikel) pada sembarang titik berkaitan
dengan probabilitas untuk menemukan partikel yang bersangkutan pada titik
tersebut. Analogi dengan fisika klasik, bahwa intensitas sebuah gelombang
berbanding lurus dengan kuatdrat amplitudonya, maka probabilitas ini juga
berbanding lurus dengan kuadrat amplitudo gelombang deBroglie.
DAFTAR PUSTAKA
Krane,
Kenneth.2011. Fisika Modern.Jakarta:
UI-Press
Physics, Wenny. Sifat Gelombang pada Partikel. http://wennyphysics.blogspot.com/2012/02/siifat-gelombang-pada-partikel.html (diakses tanggal 28 april 2013)
Schaum’s.2006.Fisika Modern.Jakarta:Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar