PERCOBAAN ARCHIMEDES
A.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Gaya
apung merupakan gaya keatas yang di berikan oleh fluida pada benda yang
tenggelam di dalamnya. Seperti pada prinsipnya yang berbunyi ”suatu benda yang
tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida diangkat keatas oleh
sebuah gaya yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.
Hal tersebut dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari kita, misalnya saat
kita menambahkan es batu kedalam gelas yang berisikan air.
Menyadari
pentingnya penerapan hukum archimedes dalm kehidupan ini, membuat kami
melakukan percobaan ini untuk membuktikan prinsip archimedes mengenai tekanan
keatas serta menentukan antara berat benda diluar dan saat berada di dalam
fluida. Dengan adanya percobaan ini diharapkan akan mempunyai pengaruh besar
terhadap pembuktian prinsip archimedes agar dapat memberikan pembekalan dasar
untuk kedepannya.
2.
TUJUAN
Adapun tujuan dalam percobaan archimedes ini adalah sebagai
berikut:
1.
Menyelidiki perbedaan berat benda di udara dengan didalam
fluida.
2. Menyelidiki hubungan gaya
keatas dengan berat zat cair yang dipindahkan.
B.
KAJIAN TEORI
Gaya apung adalah gaya yang diberikan
oleh fluida pada benda yang tenggelam didalamnya. Gaya ini tergantung pada
kecepatan fluida dan volume benda,tetapi tidak pada komposisi atau bentuk
benda, dan besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda.
Prinsip archimedes “sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam
suatu fluida diangkat keatas oleh sebuah gaya yang sama dengan berat fluida
yang dipindahkan oleh benda tersebut”. Berat jenis sebuah benda adalah berat
benda diudara dibagi dengan air yang volumenya sama.
Berat jenis =
Akan
tetapi, menurut prinsip archimedes berat air yang sama volumenya sam dengan
gaya apung pada benda ketika tenggelam. Karena itu sama dengan hilangnya berat
benda bila ia ditimbang ketika tenggelam di air. Jadi
Berat
jenis =
(Tipler,1998).
Prinsip
archimedes adalah suatu konsekuensi yang perlu dari hukum-hukum statistika
fluida. Bila sebuah benda sebagian atau seluruhnya dicelupkan dalam suatu
fluida (baik suatu cairan maupun gas ) yang diam, maka fluida tersebut
mengerahkan tekanan pada tiap-tiap permukaan benda yang bersentuhan dengan
fluida tersebut. Tekanan tersebut adalah lebih besar pada bagian benda yang
tercelup lebih dalam. Resultan sebuah gaya adalah sebuah gaya yang mengarah
keatas yang dinamakan gaya apung dari benda yang tercelup tersebut.
Tekanan
pada setiap bagian permukaan benda sudah tentu tidak tergantun g pada bahan
benda. Marilah kita misalkan bahwa benda tersebut, atau sebagian banyak benda
yang tercelup , diganti oleh fluida yang menyerupai lingkungannya. Fluida ini
akan mengalami gaya tekanan yang beraksi pada benda yang tercelup dan ρbenda
tersebut akan secara vertikal mengarah keatas melalui pusat gravitasinya(Haliday,1977).
Gaya
keatas oleh zat cair pada balok adalah sama dengan
Fa
= A(p0 + ρ g Z) .......................................................(1)
Sedangkan gaya kebawah adalah
gaya yang disebabkan oleh tekanan fluida pada bagian atas ditambah dengan gaya
berat sebesar
PI
= A (P0 + ρ g zI) ......................................................(2)
Total gaya menjadi
F = F – FI =
A ρ g (z –zI ) .............................................(3)
Fa = A ρ g (z-zI)
= ρgv ................................................(4)
Suku pertama adalah gaya archimedes
Fa yang menyatakan berat zat cair yang dipindahkan oleh balok dengan ρ adalah
rapat massa fluida dan suku kedua adalah gaya berat benda
W = ρI g v
(Anonim,2013).
C.
METODE PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang diginakan pada percobaan ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 1. Alat dan bahan
percobaan archimedes
No
|
Alat
dan bahan
|
Fungsi
|
1.
|
Dasar
statif
|
Sebagai
dasar tempat batang statif
|
2.
|
Kaki
statif
|
Sebagai
penyeimbang batang statif
|
3.
|
Batang
statif
|
Sebagai
tempat meletakkan balok pendukung
|
4.
|
Balok
pendukung
|
Sebagai
tempat mengaitkan dinamometer
|
5.
|
Beban
(50 g)
|
Sebagai
objek pengamatan
|
6.
|
Jepit
menahan
|
Untuk
menggantungkan dinamometer
|
7.
|
Dinamometer
3,0 N
|
Sebagai
alat untuk mengukur berat benda didalam dan diluar fluida
|
8.
|
Tabung
berpancuran
|
Sebagai
wadah untuk menampung air pertama
|
9.
|
Gelas
beaker
|
Sebagai
wadah penampung air yang jatuh dari tabung berpancuran
|
10.
|
Botol
|
Sebagai
wadah untuk mengukur massa air
|
11.
|
Air
|
Sebagai
objek pengamatan
|
12.
|
Tuas
|
Sebagai
alat untuk menentukan keseimbangan beban
|
2. Prosedur Kerja
Adapun
prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
a) Prosedur kerja 1
1. Mencatat berat beban di udara yang di
tunjukan oleh skala dinamometer misalkan sebesar W0.
2. Mengukur air sebagai massa awal sebesar
0,05 kg.
3. Menempatkan kembali silinder ukur dibawah
pipa tabung berpancuran dengan menggedorkan bautnya, menurunkan balok pendukung
sehingga beban seluruhnya terbenam kedalam air dan biarkan air dari tabung
mengalir kesilinder ukur.
4. Setelah tak ada lagi air menetes,
mengamati dan mencatat penunjuk skala dinamometer tentang berat benda setelah
dipengaruhi air.
5. Mengulangi langkah 1 dan 4 untuk beban 2
dan 3 beban
6. Melengkapi seluruh isian tabel.
b. Prosedur kerja 2
1. Merakit
alat seperti pada gambar di bawah ini
Gambar 1.
Rangkaian Alat percobaan Archimedes pada
prosedur kerja 2
2. Mengisi
air pada wadah A sampai penuh. Kemudian menyeimbanggkan dengan beban yang telah
yang telah disediakan pada wadah B
3. Mencatat
massa beban yang dimasukkan pada wadah B
4. Memasukkan
beban yang telah disediakan pada wadah A dan mencatat bagaimana keadaan
timbangan setelah beban dimasukkan. Apakah masih setimbang atau tidak?
5. Menimbang
tumpahan air pada wadah dan mencatat hasil timbangannya. Apakah sama massa air
tumpahan dengan massa benda?
D.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil pengamatan
Adapun data pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel
2. Data pengamatan percobaan archimedes
No
|
Jumlah
beban
|
1
buah
|
2
buah
|
3
buah
|
1.
|
Berat
beban di udara(W0)
|
0,5
N
|
1,0
N
|
1,5
N
|
2.
|
Berat
beban saat didalam air (W1)
|
0,4
N
|
0,9
N
|
1,3
N
|
3.
|
Massa
(silinder ukur + air awal ) (M0)
|
0,05
Kg
|
0,05
Kg
|
0,05
Kg
|
4.
|
Massa
(silinder ukur + air akhir) (M1)
|
0,0586
Kg
|
0,0678
Kg
|
0,0755Kg
|
Analisis data
·
1 buah beban
Fa = W0 –W1
= 0,5 N – 0,4 N
= 0,1 N
·
Massa air
Ma = M1 – M0
= 0,0586 Kg – 0,05
Kg
= 0,0086 Kg
·
Berat air yang dipindahkan
Wa = ma.g
= 0,0086 N . 9,8
M/S2
= 0,08428 N
Ø Untuk 2 buah beban
Fa = W0 - W1
= 1,0 N – 0,9 N
= 0,1 N
Ø Massa air
Ma = M1 - M0
= 0,0678 N – 0,05 N
= 0,0178 N
Ø Berat air yang di pindahkan
Wa = Ma.g
= 0,0178 N . 9,8 M/S2
= 0,17444 N
·
Untuk 3 buah beban
Fa = W0 – W1
= 1, 5 N – 1,3 N
= 0,2 N
·
Masaa air
Ma = M1 –M0
= 0,0755 Kg – 0,05
Kg
= 0,0255 Kg
·
Wa = Ma . g
= 0,0255 Kg – 9,8
M/S2
= 0,2499 N
2. Pembahasan
Gaya
apungmerupakan gaya keatas yang diberikan oleh fluida pada benda yang tenggelam
didalamnya. Seperti pada percobaan ini, berat benda diudara lebih berat
dibandingkan dengan berat benda yang berada didalam zat cair, hal ini
dikarenakan adanya sebuah gaya keatas yang diberikan oleh zat cair kepada benda
yang biasa disebut dengan gaya apung. Seperti pada prinsipnya “ suatu benda
yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida diangkat keatas oleh
sebuah gaya yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda
tersebut”. Sehingga pada dasarnya tumpahan air yang disebabkan oleh benda yang
dimasukkan kedalam fluida akan sama dengan berat benda yang dimasukkan kedalam
zat cair.
Ketika
sebuah benda dimasukkan kedalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan
antara fluida pada bagian atas benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida
yang terletak padabagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar dari
pada fluida yang berada dibagian atas benda. Hal ini disebabkan karena fluida
yang berada di bawah benda memiliki kedalaman yang lebih besar dari pada fluida
yang berada dibawah benda. Sehingga dapat disimpulkan bahwa percobaan yang kami
lakukan sesuai dengan percobaan archimedes hal ini di buktikan pada tabel 1
data pengamatan serta pada analisis data.
Di
mana pada tabel tersebut berat benda diudara ( W0) lebih besar
dibandingkan dengan berat beban saat didalam air ( W1), dengan
besaran untuk satu buah benda, berat beban diudara sebesar 0,5 N sedangkan
berat benda saat di dalam air sebesar 0,4 N, kemudian untuk 2 buah benda untuk
berat beban diudara sebesar 1,0 N dan untuk berat beban saat di dalam air
sebesar 0,9 N. Kemudian untuk 3 buah beban berat benda diudara sebesar 1,5 N
sedangkan berat benda saat didalam air sebesar 1,3 N. Sekali lagi hal ini
membuktikan bahwa percobaan yang kami lakukan sesuai dengan percobaan
Archimedes.
E.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
·
Benda diudara lebih berat dibandingkan dengan benda yang berada
didalam fluida.
·
Jika gaya keatas yang diberikan fluida kepada benda sangat kuat
(besar) maka berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut lebih sedikit,
begitupun sebaliknya.
2.
SARAN
·
Untuk asisten, di
harapkan agar lebih tepat waktu dalam memberikan praktek kepada
praktikan serta semoga lebih ditingkatkan lagi kinerjanya.
·
Untuk praktikan, di harapkan lebih memperhatikan kebersihan
ruangan.
·
Untuk leb, di harapkan lebih melengkapi alat dan bahan yang akan
digunakan agar praktikan tidak kesulitan dalam mencari alat dan bahan prakteK.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.Buku Ajar Fisika Dasar
I.Kendari : Universitas Halu Oleo
Haliday.1997.Fisika Dasar I Edisi Tiga.
Jakarta : Erlangga
Paul A. Tipler.1998.Fisika Untuk Sains
Dan Teknik. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar