Selasa, 30 Juni 2015

laporan percepatan grativasi bumi dan penentuan kostan pegas dengan metode gerak osilasi



Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi Dan Penentuan Konstan Pegas Dengan Metode Gerak Osilasi

A.    PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
        Gerak periodic adalah gerak dari suatu objek yang secara teratur kembali keposisi awal setelah atau dalam waktu yang tetap. Dengan sedikit pemikiran, kita dapat mengenali beberapa tipe dari gerak periodic dalam kehidupan shari-hari. Mobil kita yang kembali kegudang setiap malam, kembalinya bumi keposisi yang sama ditempat orbitnya dalam mengelilingi matahari tiap tahun yang menghasilkan variasui diantara empat musim. Peristiwa- peristiwa tersebut adalah beberapa contoh gerak periodic dalam kehidupan sehari-hari.
                    Bentuk special dari gerak periodic terjadi dalam system mekanik ketika gaya yang bereaksi pada sebuah objek adalah sebanding dengan posisi objek yang relative terhadap posisi kesetimbangan. Jika gaya ini selalu langsung diarahkan ke posisi kesetimbangan, gerak tersebut disebut gerak harmonic sederhana. Salah satu system yang mengikuti gerak harmonic adalah pegas. System ini dapat ipergunakan untuk menentukan besar percepatan gravitasi bumi disuatu tempat, kita juga dapat menentukan konstanta pegas tersebut.
                    Oleh karea itu, berdasarkan uraian diatas maka perlu diadakan suatu praktikum tentang penentuan percepatan garavitasi bumi dan penentuan konstanta pegas dengan metode gerak osilasi pada pegas untuk mengetahui besarnya nilai percepatan  gravitasi bumi dan konstatnta pegas serta pengaruh pegas tunggal satu, pegas tungal dua, pegas tunggal satu dan dua yang disusun secara seri dan paralel terhadap periode osilasi serta pengaruh massa benda terhadap besarnya nilai konstanta pegas.
                 
2. Tujuan
   Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.      Kita dapat menentukan percepatan grafitasi bumi dengan metode gerak osilasi pada pegas.
2.      Kita dapat menentukan besarnya nilai konstanta pegas dengan metode gerak osilasi pada pegas.
3.      Kita dapat menyelidiki pengaruh pegas tunggal satu, pegas tunggal dua, pegas tunggal satu dan dua yang disusun seri dan pegas tunggal satu dan dua yang disusun secara paralel terhadap periode osilasi.
4.      Kita dapat menyelidiki pengaruh massa benda terhadap besarnya nilai konstanta pegas dalam menentukan

B.     KAJIAN TEORI
          Setiap benda selalu mempunyai besaran khas disebut massa, yang menentukan besar kecilnya interaksi antara benda tersebut dengan benda lain. Interaksi antara dua benda bermassa dijelaskan oleh Hukum Grafitasi Universal. Hukum ini menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada sebuah partikel titk bermassa M sebanding dengan massa masing-masing partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua partikel tersebut. Arah gayanya adalah tarik-menarik sepanjang garis hubung kedua partikel tersebutyang dituliskan sebagai :
F = G
Gadalah konstanta umum gravitasi yang besarnya G = 6,6720  -11 Nm2kg2.
          Gaya ini selalu tarik-menarik, ditunjukan oleh vektor satuan ( r ), khusunya bila M adalah bumi, maka gaya F disebut berat benda dan biasanya diberi simbol W. Bila benda hanya berada disekitar permukaan bumi, maka r dapat dikatakan sebagai jari-jari bumi, sehingga besaran-besaran GM/r2 sepenuhnya bergantung kepada besaran bumi, sehingga dapat dituliskan sebagai :
W = mg ( -j )
Vektor satuan r kita ganti dengan ( -j ) untuk menggantikan bahwa arah percepatan kebawah ( kepusat bumi )
         Bila pegas terus menerus ditarik maka pada suatu saat bila tarikannya kita hilangkan ternyata pegas tersebut tidak kembali kebentuk semula. Hal ini disebabkan oleh sifat elastisistas dari pegas tersebut telah hilang. Bahkan bila pegas ditarik terus-mmenerus suatu saat pegas tersebut akan putus. Dengan demikian dapat dikatakn bahwa benda yang elastis mempunyai batas elastisitasdan bila diberikan gaya terus menerus yang melewati batas elastisitasnya benda tersebut akan patah atau putus (Anonim,2012).
             Bila suatu benda dikenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut dihilangkan,maka benda akan kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat kembali ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Contoh benda elastis adalah karet ataupun pegas. Bila pegasditarik melebihi batasn tertentu maka benda itu tidak akan elastis lagi. Mosdulus Elastisitas adalah perbandingan antara tegangandan regangan. Modulus ini dapat disebut dengan sebutan Modulus Young. Tegangan (Stress) adalah gaya per satuan luas penampang. Satuan tegangan adalah N/m. Regangan (Strain)adalah perbandingan antara pertambahan panjang suatu batangterhadap panjang awal mulanya bila batang itu diberi gaya (Muchlis, 2010).
     Berdasarkan hukum II Newton, benda berada dalam keadaan setimbang jika gaya total = 0. Gaya yang bekerja pada benda yang digantung adalah gaya pegas (F0 = -kx0) yang arahnya ke atas dan gaya berat (w = mg) yang arahnya ke bawah. Total kedua gaya ini sama dengan nol. Resultan gaya yang bekerja pada titik kesetimbangan = 0. Hal ini berarti benda diam alias tidak bergerak.
   Jika kita meregangkan pegas (menarik pegas ke bawah) sejauh x, maka pada keadaan ini bekerja gaya pegas yang nilainya lebih besar dari pada gaya berat, sehingga benda tidak lagi berada pada keadaan setimbang. Total kedua gaya ini tidak sama dengan nol karena terdapat pertambahan jarak sejauh x (simpangan) (Tryabbling, 2010).

C.    METODE PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
          Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini apat dilihat pada table berikut:
Table 5.1. Alat dan Bahan Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi dan Penentuan Konstanta Pegas dengan Metode Gerak Osilasi Pada Pegas serta fungsinya
No.
Alat dan Bahan
                 Kegunaan
1.
Pegas
Sebagai bahan amatan.
2.
Stopwatch
Sebagai penghitung waktu.
3.
Statif
Sebagai tempat penggantung pegas.
4.
Penggaris
Sebagai alat ukur panjang.
5.
Beban tambahan
Sebagai bahan amatan.
6.
Batang statif panjang
Sebagai tempat menggantng pegas.
7.
Batang statif pendek
Sebagai tempat menggantung pegas.

2. Prosedur Kerja
             Adapun prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
2.1. Penentuan percepatan dan  Konstanta  gravitsi bumi dengan gerak
osilasi pada pegasPegas dengan Metode gerak Osilasi pada Pegas.
a.       Menyediakan semua alat praktikum yang akan digunakan
b.      Menyusun alat seperti pada gambar berikut :
c.       Menggantungkan pegas pada statif yang disediakan
d.      Mengukur panjang pegas sebelum diberi beban (xo)
e.       Menggantungkan sebuah beban dengan massa 0,5 Kg pada pegas. Kemudian mengamati perubahan panjangnya.
f.       Mengukur pertambahan panjang pegas setelah diberi beban (x1)
g.      Mengukur pertambahan panjang pegas setelah diberi beban (Δx)
h.      Melepaskan beban yang berada ditelapak tangan sehingga beban tersebut akan berputar bersamaan dengan menekan stopwatch
i.        Menghitung jumlah waktu yang diperlukan dengan getaran 30 kali.
j.        Melakukan langkah e-I untuk masing-masing beban 0,1 kg, 0,15 kg, 0,2 kg dan 0,25 kg.

2.2. Penentuan konstanta pegas dengan metode gerak osilasi pada pegas
Ø  Untuk pegas tunggal satu.
a.       Menggantung pegas tunggal pada statif yang tersedia.
b.      Menggantung beban 0,5 kg pada pegas, kemudian melepaskan bersamaan dengan menekan tombol stopwatch.
c.       Mengukur waktu untuk 20 kali getaran dengan menggunakan stopwatch sebanyak 3 kali pengukuran, setelah pegas tersebut berhenti berayun, lalu mengamati pertambahan panjangnya        ( x ).
d.        Melakukan langkah 3 – 4 untuk beban 60,dan 70 gram.
e.         Menetukan rata waktu ( t ) yang diperlukan untuk 20 kali getaran untuk masing-masing beban.
Ø  Untuk pegas tunggal dua.
a.       Menggantung pegas tunggal dua pada statif  yang tersedia.
b.      Menggantungkan beban 0,5 kg pada pegas, kemudian melepaskan bersamaan dengan menekan tombol stopwatch.
c.       Mengukur waktu untuk 20 kali getaran dengan menggunakan stopwatch sebanyak 3 kali pengukuran, lalu mengamati pertambahan panjangnya  ( .
d.      Melakukan langkah 3 – 4 untuk beban 0,1 kg, 0,15 kg, 0,2 kg, dan 0,25 kg.
e.       Menentukan rata-rata waktu ( t ) yang diperlukan untuk 20 kali getaran untuk masing-masing.
Ø  Untuk pegas tunggal satu dan dua disusun secara seri.
a.       Merangkai pegas tunggal satu dan dua secara seri pada statif yang tersedi.
b.      Menggantung beban 0,5 kg pada pegas, kemudian melepaskan bersamaan dengan menekan tombol stopwatch.
c.       Mengukur waktu untuk 20 kali getaran dengan menggunakan stopwatch sebanyak 3 kali pengukuran, setelah pegas tersebut berhenti berayun, lalu mengamati pertambahan panjangnya (
d.      Melakukan langkah 3 – 4 untuk beban 0,1 kg, 0,15 kg, 0,2 kg dan 0,25 kg.
e.       Menentukan rata-rata waktu ( t ) yang diperlukan untuk 20 kali getaran untuk masing-masing beban.
Ø  Untuk pegas tunggal satu dan dua secara paralel.
1.      Merangkai pegas tunggal satu dan dua secara paralel pada statif yang tersedia.
2.      Menggantung beban 0,5 kg pada pegas, kemudian melepaskan bersamaan dengan menekan tombol stopwatch.
3.      Mengukur waktu untuk 10 kali getaran dengan menggunakan stopwatch sebanyak 3 kali pengukuran, setelah pegas tersebut berhenti berayun, lalu mengamati pertambahan panjangnya (
4.      Melakukan langkah 3 – 4 untuk beban 0,1 kg, 0,15 kg,0,2 kg, dan 0,25 kg.
5.      Menentukan rata-rata waktu ( t ) yang diperlukan untuk masing-masing beban.

D.    HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Hasil Pengamatan
   Adapun hasil pengamatan dalam percobaan ini dapat diliahat pada tabel  berikut:
Table 5.2. Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi dengan Metode Gerak Osilasi pada Pegas
No
M (kg)
Δx (m)
N
t (s)
1
       0.1
       0.06
20
13,46
2
0.15
0.105
20
15,35
3
       0.2
       0.16
20
17,9
4
0.25
0.205
20
20,33

Table 5.3. Penentuan Konstatnta Pegas dengan Metode Gerak Osilasi pada Pegas Tunggal Satu 
No
M(kg)
Δx(m)
N (Banyaknya Getaran)
             t(s)
t1(s)
t2(s)
t3(s)
1.
0.1
0.06
20
13.6
13.36
12.42
13.46
2.
0.15
0.105
20
15.5
15.33
15.32
15.38
3.
0.2
0.16
20
17.9
18.3
18.10
17.9
4.
0.25
0.205
20
20.0
20.4
19.07
20.33

Table 5.4. Penentuan Konstatnta Pegas dengan Metode Gerak Osilasi pada Pegas Tunggal Dua 
No
M(kg)
Δx(m)
N (Banyaknya Getaran)
                t(s)
t1(s)
t2(s)
t3(s)
1.
0.1
0.058
20
13.2
13.33
13.42
13.31
2.
0.15
0.098
20
15.3
15.65
15.48
15.48
3.
0.2
0.153
20
17.9
17.93
17.93
17.92
4.
0.25
0.198
20
19.7
20.48
20.06
20.06









Table 5.5. Penentuan Konstatnta Pegas dengan Metode Gerak Osilasi pada Pegas Tunggal Satu dan Dua Disusun  Seri
No
M(kg)
Δx(m)
N (Banyaknya Getaran)
t(s)
t1(s)
t2(s)
t3(s)
1.
0.1
0.14
20
18.7
19.10
18.85
18.05
2.
0.15
0.235
20
22.5
23.64
22.94
22.94
3.
0.2
0.33
20
25.9
26
26.23
26.8
4.
0.25
0.42
20
20.8
29.30
23.51
23.51

Table 5.6. Penentuan Konstatnta Pegas dengan Metode Gerak Osilasi pada Pegas Tunggal Satu dan Dua Disusun Pararel
No
M(kg)
Δx(m)
N (Banyaknya Getaran)
t(s)
t1(s)
t2(s)
t3(s)
1.
0.1
0.01
10
4.1
3.05
3.966
3.966
2.
0.15
0.03
10
5.4
5.76
6.28
5.813
3.
0.2
0.055
10
6.3
6.26
6.283
6.283
4.
0.25
0.075
10
6.6
6.8
6.7
6.7




·         Analisis Data
1.      Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi dengan Metode Gerak Osilasi pada Pegas
a.       Menentukan Frekuensi
f =  
  =  
f = 1,0651 Hz
b.      Menentukan Periode
T =  
=  
T = 0.623 s

c.        Menentukan Nilai Konstanta Pegas
     k =  
       =  
      k = 10,16116 kg/s2


d.       Menentukan Nilai Gravitasi Bumi
 g = 
 =   
 g = 6,096695 m/s2
Dengan cara yang sama, pada penentuan percepatan gravitasi dapat di lihat pada table di bawah ini :
Table 5.7. Analis Data Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi dan Penentuan Konstanta Pegas dengan Metode Gerak Pada Pegas
No
m (kg)
f (Hz)
T (s)
K
(kg/s2)
g
(m/s2)
1
0.1
1.605136
0.623
10,16116
6.096695
2
0.15
1.30039
0.769
10.00364
7.002545
3
0.2
1.117318
0.895
9.846984
7.877587
4
0.25
1.983768
1.0165
9.542112
7.824532

2.      Penentuan Konstanta Pegas dengan Metode Gerak Osilasi
Ø  Pegas Tunggal 1
a.       Menentukan Frekuensi
f =  
   =  
 f = 1,6051 Hz
           

b.       Menentukan Periode
T =  
   =  
T =  0,623 s

c.        Menentukan Nilai Konstanta Pegas
k =
   =  
 k = 10,16116 kg/s2
        Dengan cara yang sama, perhitungan pada pegas tunggal satu dapat dilihat pada table di bawah ini :
Table 5.8. Analis Data Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi dan Penentuan Konstanta Pegas dengan Metode Gerak Osilasi Pada Pegas
No
m (kg)
f (Hz)
T (s)
K
(kg/s2)
1
0.1
1.605136
0.623
10,16116
2
0.15
1.30039
0.769
10.00364
3
0.2
1.117318
0.895
9.846984
4
0.25
1.983768
1.0165
9.542112






Ø   Pegas Tunggal 2
a.       Menentukan Frekuensi
f =  
  =  
f = 1,8405 Hz

b.       Menentukan Periode
T =  
   =  
T = 0,6655 s

c.        Menentukan Nilai Konstanta Pegas
k =  
   =  
k = 8,904779 kg/s2



               


Dengan cara yang sama, perhitungan pada pegas tunggal satu dan pegas tunggal dua yang disusun seri dapat dilihat pada table di bawah ini :
Table 5.9. Analis Data Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi dan Penentuan Konstanta Pegas dengan Metode Gerak Osilasi Pada Pegas
No
m (kg)
f (Hz)
T (s)
K
(kg/s2)
1
0.1
1.50263
0.44289
8.904779
2
0.15
1.29199
0.599706
9.87480
3
0.2
1.115449
0.803712
9.81406
4
0.25
0.976563
1.024
9.402847

Ø  Pegas Tunggal Satu dan Pegas Tunggal Dua yang Disusun Seri
a.       Menentukan Frekuensi
f =  
  =  
f = 1,061008 Hz

b.       Menentukan Periode
T =  
   =  
T = 0,9425 s

c.        Menentukan Nilai Konstanta Pegas
k =  
   =  
k = 4.43973 kg/s2
Dengan cara yang sama, perhitungan pada pegas tunggal satu dan pegas tunggal dua yang disusun seri dapat dilihat pada table di bawah ini :
Table 5.10. Analis Data Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi dan Penentuan Konstanta Pegas dengan Metode Gerak Osilasi Pada Pegas
No
m (kg)
f (Hz)
T (s)
K
(kg/s2)
1
0.1
1.061008
0.9425
4.43973
2
0.15
0.87184
1.147
4.494243
3
0.2
0.762486
1.3115
585075
4
0.25
0.850702
1.1755
7.135329

Ø  Pegas Tunggal Satu dan Dua yang Disusun Paralel
a.       Menentukan Frekuensi
f =  
  =  
f = 2,521432 Hz

b.       Menentukan Periode
T =  
   =  
T = 0.3966 s

c.        Menentukan Nilai Konstanta Pegas
k =  
   =  
k = 25.14947 kg/s2
Dengan cara yang sama, perhitungan pada pegas tunggal satu dan pegas tunggal dua yang disusun paralel dapat dilihat pada table di bawah ini :
Table 5.11. Analis Data Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi dan Penentuan Konstanta Pegas dengan Metode Gerak Osilasi Pada Pegas
No
m (kg)
f (Hz)
T (s)
K
(kg/s2)
1
0.1
2.521432
0.3966
25.14947
2
0.15
1.720282
0.5813
17.50693
3
0.2
1.591596
0.6283
20
4
0.25
01.49237
0.67
21.96391

3.      Penentuan Konstanta Pegas Secara Teori
Ø  Pegas yang Disusun Seri
 =
   =  
   = 0.210713 kg/s2





Ø  Pegas yang Disusun Paralel
k = k1 + k2
   = 10.16116 kg/s2 + 8.904779 kg/s2
k = 19.06594 kg/s2
Dengan cara yang sama perhitungan pada pegas tunggal satu dan pegas tunggal dua paralel secara teori dan eksperimen dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Table 5.11. Analis Data Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi dan Penentuan Konstanta Pegas dengan Metode Gerak Osilasi Pada Pegas

No
Kseri
(kg/s2)
Kparael
 (kg/s2)
1
0.210713
19.06694
2
0.201231
19.87844
3
0.203449
19.66104
4
0.211149
18.94496









4.      Grafik Hubungan antara Massa dan Pertambahan Panjang
a.       Pegas Tunggal 1
Gambar 5.1. Grafik hubungan antara massa dan perubahan panjang pada pegas tunggal satu

b.      Pegas Tunggal 2
Gambar 5.2. Grafik hubungan antara massa dan perubahan panjang pada pegas tunggal dua

c.       Pegas Tunggal Satu dan Dua Disusun Seri
Gambar 5.3. Grafik hubungan antara massa dan perubahan panjang pada pegas tunggalsatu dan dua disusun secara seri

d.      Pegas Tunggal Satu dan Dua Disusun Paralel
Gambar 5.4. Grafik hubungan antara massa dan perubahan panjang pada pegas tunggalsatu dan dua disusun secara paralel


2. Pembahasan
       Berdasarkan Hukum Hooke, apabila sebuah pegas dikenai sebuah gaya sebesar F maka pegas tersebut akan mengalami pertambahan panjang sebesar Ax. Apabila pegas tersebut terus menerus kita tarik, maka pada suatau saat bila tarikan kita hilangkan tarikanya tidak kembali lagi kebentuk semula. Hal ini disebabkan pegas telah kehilangan sifat elastisitasnya. Bahkan bila pegas itu terus menerus kita tarik, maka pegas tersebut akan putus. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa benda elastisitas mempunyai batas elastisitas, dan bila kita berikan beban akan melewati batas elastisitasnya maka benda tersebut akan patah atau putus.
       Pada percobaan kalai ini kita kan melakukan dua perlakuan yaitu menentukan percepatan gravitasi bumi dengan metode gerak osilasi pada pegas serta menentukan besarnya konstan pegas berdasarkan gerak osilasi pada pegas. Dalam penentuan percepatan gravitasi bumi dengan metode gerak osilasi pada pegas kita menggunakan sebuah pegas yang panjang awal sebelum diberi beban. Setelah pegas diberi beban dan osilasikan maka kiata dapat menghitung waktu yang dibutuhkan saat melakukan osilasi untuk 20 kali. Besarnya waktu yang kita peroleh tersebut kemudian dapat kita gunakan untuk menentukan besarnya periode. Selain waktu, kita juga mengukur pertabahan panjang setelah benda melakukan gerak osilasi. Periode dan pertambahan panjang inilah yang kemudian digunakan untuk menghitung percepatan gravitasi. Dalam praktikum kali ini  diperloeh percepatan gravitasi bumi dengan massa 0.1 kg sebesar 6.096695 m/s2, untuk beban 0.15 kg percepatan gravitasinya sebesar 7.002545 m/s2, untuk beban 0.2 kg percepatan gravitasinya sebesar 7.877587  m/s2 dan untuk beban 0.25 kg percepatan gravitasinya sebesar 7,824532 m/s2. Dari data yang kita peroleh kita bisa melihat bahwa menentukan percepatan gravitasi bumi dengan gerak osilasi  pada pegas sepertinya sudah yepat namun pada percobaan ini kita terkendala dengan banyaknya jumlah getaran ppada pegas, kami mengatakan seperti itu sebab secara logika seandainya kita di berikan jumlah getaran yang lebih banyak maka kemungkinan besar percepatan kravitasinya akan mendekati percepatan gravitasi yang sebenarnya yaitu 9,8 m/s2 atau 10 m/s2. Salah satu penyebab ketidak akuratan pengukuran ini juga disebabkan dari kesalahana pengukuran oleh praktikan dan ketidak  akurattan alat ukur yang digunakan.
        Kemudian perlakuan yang kedua adalah menentukan konstan pegas dengan metode gerak osilasi pada pegas.  Pada penentuan konstan pegas ada secara teori dan secara praktek. Pada percobaan ini kita mengguanaan beberpa model pegas yaitu pegas tunggal dan pegas tunggal dua. Yang dirangkai secara seri dan pegas yang dsusun secara pararel. Adapun besarnya konstan pegas secara praktek , besar yang diperoleh pada pegas tunggal satu untuk massa beban 0.1 kg, 0.15 kg, 0.2 kg dan 0.25 kg berturut-turut adalah 10.16116 kg/s2 , 10.00364 kg/s2, 9.846984 kg/s2  dan 9.542112 kg/s2 .Untuk pegas tunggal  dua besarnya konstanta pegasnya berturut-turut adalah 68.904779 kg/s2, 9.874807 kg/s2, 9.81406 kg/s2  dan 9.402847 kg/s2  , seedang pegas yang disusun secara seri diperoleh besar konstan berturut-turut adalah  4.43973 kg/s2, 4.494243 kg/s2, 4.585075 kg/s2  dan 7.135329 kg/s2. Sedangkan untuk pegas secara pararel diperoleh konstan pegas secara berturut-turut adalah  25.14947 kg/s2 , 17.50693kg/s2 ,20 kg/s2  dan 21.96391 kg/s2. Dari data diatas kita dapat melihat perbedaaan dari konstan pegas untuk masing-masing beban dan perbedaan pada masing-masing bentuk pegas untuk pegas. Jika kita melihat masing-masing pegas untuk masing-masing beban terlihat jelas perbedaannya. Disini kita melihat dapat melihat semakin besar beban yang kita yang digantungkan pada pegas maka konstan pegasnya semakin kecil. Hal ini berlaku pada pegas tunggal satu dan pegas dua, sedangkan pegas yang disusun secara seri dan pararel akan berbeda yaitu semakin besar beban yang digantungkan pada pegas maka konstan pegasnya semakin besar pula.  Jadi dalam menentukan nilai konstan pegasnya besarnya beban sangat mempengaruhi sebab besarnya beban yang digantungkan pada pegas maka waktu yang digunakan untuk berisolasi semakin besar pula sehingga periodenya akan semakin besar pula. Pada percobaan ternyata bahwa konstan pegas terbesar siperoleh dari pegas tunggal satu dan tunggal dua terangkai secara pararel sebab pegas yang terangkai secara pararel memiliki ertambahan panjangnya lebih kecil jika terangkai seri. Hal ini menyebabkan konstan pegasnya besar.
       Selain itu, pada praktikum ini kkita juga menghitung konstan pegas secara seri dan pararel yang  dihitung dengan secara teori. Secara teori konstan pegas jika dirangkai seri pada massa denagan massa 0.1 kg, 0.15 kg, 0.2 kg dan 0.25 kg berturut-turtu adalah 0.210713 kg/s2 , 0.201231 kg/s2 ,0.203449 kg/s2  dan 0.211149 kg/s2, dan untuk pegas yang disusun secara parerel  konstan pegas secara teori berturut-turut adalah  19.06594 kg/s2 , 19.87844 kg/s2 ,19.66104 kg/s2  dan 18.94496 kg/s2. Dari data diatas kita melihat besarnya konstan  pegas secara  teori dan prakek, dari data diatas kita melihat perbandinganya. Besarnya nila konstan tidak begitu besar perbedaannya. Hanya saja secara prakteknya semakin besar beban yang digantungkan semakin besar nilai konstan semakin kecil. Kemudian kita melihat grafik hubungan antara massa dengan prtambahan panjang pegas semakin besar. Hal ini sesuai dengan hukum hooke yaitu massa beban akan berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas.















H. PENUTUP
1. Kesimpulan
            Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sabagai berikut:
a. Besarnya percepatan gravitasi yang diperoleh dengan gerak osilasi pada pegas dipengaruhi oleh massa beban dimana semakin berat suatu beban maka pertambahan panjang pegas semakin besar sehingga percepatan gravitasinya akan semakin kecil.
b. Besarnya nilai konstan pegas dengan metode gerak osilasi pada pegas dipengaruhi oleh priode osilasi pegas dimana semakin besar periode osilasi pegas maka nilai konstannya akan besar pula.
c. Pada pegas tunggal satu periode osilasinya akan semakin besar jika beban yang digantungkan massanya semakin besar, hal tersebut berlaku pula pada pegas tunggal dua. Sedangkan pegas yang teragkai secara seri maupun pararel, semakin besar massa beban maka periode osilasi akan semakin kecil.
d. Massa sangat mempengaruhi nilai konstan pegas, dimana semakin besar massanya maka nilai konstan pegasnya akan semakin besar pula.

2.  Saran
     Saran yang saya ajukan dalam praktikum kali ini yaitu agar memperlengkap alat laboratorium  sehingga praktikum dapat berjalan dengan baik dan lancar.








DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012.  Penuntun Praktikum Mekanika. Kendari : Univrsitas Haluoleo.

Anonim, 2010. Pegas. http://id.wikipedia.org/wiki/pegas. Diakses pada tanggal 20 Desember 2012.

Muchlis. 2010. Gaya Pegas. http://www.scribd.com/Gaya-Pegas. Diakses pada tanggal 20 Desember 2012.

Tryabbling. 2010. Osilasi Pada Sistem Pegas. http://blog.ub.ac.id/osilasi-pada-sistem-pegas. Diakses pada tanggal 20 Desember 2012.

1 komentar: