AYUNAN
PUNTIR
A.
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk menentukan konstanta punter k dan modulus geser M dari kawat logam
B.
ALAT DAN BAHAN
Alat
dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
No.
|
Alat dan Bahan
|
Fungsi
|
1.
|
Statif
|
Sebagai penyangga.
|
2.
|
Mistar
|
Untuk mengukur panjang kawat.
|
3.
|
Mikrometer presisisi
|
Untuk mengukur diameter kawat
|
4.
|
Jenis kawat logam
|
Sebagai alat untuk menggantung plat pada statif.
|
5.
|
Plat logam
|
Alat menggantungkan objek
|
6.
|
Stopwatch
|
Mengukur waktu.
|
7.
|
Piringan
|
Sebagai objek pengamatan
|
C. LANDASAN
TEORI
Bila suatu benda yang
digantungkan pada kawat diputar pada bidang horizontal (diberi simpangan
sudut), kemudian dilepas maka benda tersebut akan bergerak osilasi. Periode
gerak osilasi memenuhi persamaan
T = 2Ï€ ....................................................................(1)
Gambar 1.
Susunan Ayunan Puntir
Dengan
T adalah periode osilasi, I momen inersia terhadap sumbu rotasi dan k konstanta
puntir. Hubungan antara konstanta puntir dan modulus geser dinyatakan oleh
persamaan :
k = M
dengan L adalah panjang kawat dan r
adalah jari-jari kawat (Anonim, 2011 : 11-12).
Piringan tipis
dengan massa m digantungkan pada pusat massa dengan menggunakan kawat. Kalau
piringan diberi simpangan, berarti kawat penggantung akan terpuntir dan jika
dilepaskan, maka momen gaya yang menyebabkan puntiran, Ï„ akan berbanding lurus
dengan sudut puntiran θ(SelametRiadi,2011) .
Bila suatu benda
yang digantungkan pada kawat diputar pada bidang horizontal (di beri simpang
sudut), kemudian dilepas, maka benda tersebut akan bergerak osilasi dan salah
satu system fisis yang bergerak mengikuti gerak harmonik sederhana yaitu dengan
metode puntiran (torinal pendulu Modulus benda (Bulk Modulus) adalah bilangan
yang m,enggambarkan perubahan volume benda yang elastis. Misalkan gaya diadakan
pada permukaan benda secara homogen dari semua arah tegak lurus.
Modulus geser (M) adalah bilangan yang menggambarkan perubahan bentuk benda yang elastis. Modulus geser merupakan hasil bagi antara tegangan geser dengan regangan geser.m) (Ketut Alit, 2009).
Modulus geser (M) adalah bilangan yang menggambarkan perubahan bentuk benda yang elastis. Modulus geser merupakan hasil bagi antara tegangan geser dengan regangan geser.m) (Ketut Alit, 2009).
D. PROSEDUR
KERJA
Adapun
prosedur kerja dari praktikum ini adalah :
1. Menggantung
benda pada suatu poros yang melalui pusat massa dan tegak
lurus pada bidang-bidang benda. Seperti pada gambar
2. Mengukur
panjang dan diameter kawat yang dipakai , panjang kawat mulai dari 150 cm
3. Memutar
benda dengan sudut kecil, kemudian melepaskan sehingga benda berosilasi
Mencatat waktu yang diperlukan untuk 20
ayunan
4. Mengulang
langkah (3) untuk harga yang berlainan
(130 cm, dan 110 cm)
5. Mengulang percobaan untuk jenis kawat yang berlainan
-
Kawat besi : diameter = 0,35 mm
-
Kawat email : diameter = 0,53 mm
E.
DATA PENGAMATAN
1. Untuk
kawat besi
No.
|
Panjang kawat (m)
|
Diameter kawat (mm)
|
Waktu untuk 10 kali ayunan
|
|
|||
1.
|
1.5
|
0,035
|
168
|
2.
|
1.3
|
0,35
|
158
|
3.
|
1.2
|
0,35
|
148
|
2. Untuk
kawat tembaga
No.
|
Panjang kawat (m)
|
Diameter kawat (mm)
|
Waktu untuk 10 kali ayunan
|
|
|||
1.
|
1.5
|
0,53
|
110
|
2.
|
1.3
|
0.53
|
105
|
3.
|
1.1
|
0,53
|
95
|
Diameter benda : 0,1 mm
F. ANALISIS
DATA
1. Mencari nilai konstanta punter
a. Kawat
besi
-
Untuk panjang 1.5 m
K=; T =
T =
168/20 = 8,4 s
K=
=0.7267
X 10-4 Kg m2/s2
Dengan cara yang
sama untuk nilai k selanjutnya dapat dilihat pada table berikut :
No
|
L (m)
|
d (m)
|
t (s)
|
I (kg m2)
|
T (s)
|
K (kg m2/s2)
|
2
|
1.3
|
0.1
|
158
|
1.3 x 10-4
|
7.9
|
0.8215 x 10-4
|
3
|
1.1
|
0.1
|
148
|
1.3 x 10-4
|
7.4
|
0.93626 x 10-4
|
b. Kawat
email/tembaga
Dengan
cara yang sama dengan nilai k yang diperoleh pada kawat besi, nilai k
selanjutnya unuk kawat tembaga dapat
dilihat pada tabel berikut:
No
|
L (m)
|
d (m)
|
t (s)
|
I (kg m2)
|
T (s)
|
K (kg m2/s2)
|
1
|
1.5
|
0.1
|
110
|
1.3 x 10-4
|
5.5
|
1.695 x 10-4
|
2
|
1.3
|
0.1
|
105
|
1.3 x 10-4
|
5.25
|
1.933 x 10-4
|
3
|
1.1
|
0.1
|
95
|
1.3 x 10-4
|
4.75
|
2.2723 x 10-4
|
2. Menentukan
modulus geser (M)
a. Untuk
kawat besi
-
Panjang kawat 1.5 m
r = 1.75 x 10-4 m
k = 0.7267 x 10-4
M =
=
= 7.40275 x 1010
kg /m s2
Dengan cara yang
sama untuk nilai M selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut :
No
|
L (m)
|
r (m)
|
k(kg m2/s2)
|
M (kg/ ms2)
|
2
|
1.3
|
1.75
x 10-4
|
0.8215 x 10-4
|
7.2527 x 1010
|
3
|
1.1
|
1.75
x 10-4
|
0.93626 x 10-4
|
6.99418 x 1010
|
b. Kawat
tembaga
Dengan cara yang sama
pada kawat besi, nilai M selanjutnya untuk data berikutnya pada kawat tembaga
dapat dilihat pada tabel berikut :
No
|
L (m)
|
r (m)
|
k(kg m2/s2)
|
M (kg/ ms2)
|
1
|
1.5
|
1.75
x 10-4
|
1.695 x 10-4
|
3.283 x 1010
|
2
|
1.3
|
1.75
x 10-4
|
1.933 x 10-4
|
3.245 x 1010
|
3
|
1.1
|
1.75
x 10-4
|
2.2723 x 10-4
|
3.23 x 1010
|
G. PEMBAHASAN
Ayunan
punter adalah bila suatu benda yang digantungkan pada kawat diputar pada bidang
horizontal (di beri simpang sudut), kemudian dilepas, maka benda tersebut akan
bergerak osilasi. Dalam ayunan punter berhubungan dengan modulus geser benda,
dimana modulus geser benda adalah bilangan yang menggambarkan perubahan bentuk
benda yang elastis. Modulus geser merupakan hasil bagi antara tegangan geser dengan
regangan geser.
Pada percobaan ayunan punteri ini kita akan
menentukan konstanta puntir dan modulus geser serta hubungan dari keduanya.
Pada percobaan kali ini kita menggunakan dua jenis kawat yang berbeda yaitu kawat
besi dan kawat tembaga yang dikaitkan
pada sebuah piringan logam. Untuk jenis kawat besi dan kawat tembaga panjang
kawat yang digunakan yaitu 1,5 m, 1,3 m dan 1,1 m. Benda(piringan) yang
digunakan pada kawat tersebut kemudian diosilasikan 20 kali ayunan, sehingga
pada kawat besi dengan panjang kawat 1,5 m , 1,3m , dan 1,1m didapat waktu rata-rata yaitu 168 s, 158 s,
dan 148 s, sedang untuk kawat tembaga dengan panjang sama dengan kawat besi
didapat waktu rata-rata 110s, 105 s,
dan 95 s. Dari dua perlakuan sama untuk dua jenis kawat yang berbada ternyata
waktu rata-rata yang diperoleh juga berbeda untuk panjang kawat sama pada masing-masing
jenis kawat. Disini menunjukan terlihat perbedaannya sehingga dapat diartikan
bahwa semakin panjang kawat maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk
berisolasi, dan sabaliknya semakin pendek kawatnya maka semakin cepat waktu
yang dibutuhkan piringan untuk berputar (berisolasi). Hal ini sesui dengan
teori yang menyatakan bahwa priode osilasi berbanding lurus dengan panjng tali
dan berbanding terbalik dengan konstanta puntir.
Setelah
waktu rata-rata diperoleh maka kita dapat menentukan modulus geser dan konstan
puntir. Dari sini kita dapat menemukan bahwa konstanta puntir untuk setiap jenis kawat berbeda. Untuk
jenis kawat besi dengan panjang 1.5m, 1,3 m dan 1,1m diperoleh nilai k (Konstanta puntir) sebesar 0.7267 x
10-4, 0.8215 x 10-4 dan 0.93626 x 10 -4 dengan
satuan kg m2/s2 .
Sedangkan untuk jenis kawat tembaga dengan panjang 1m dipeoleh konstanta
puntir 1.695x 10-4 , 1.933 x
10-4, dan 2.2723 x 10-4 dengan satuan kg m2/s2.
Disini kita melihat perbedaan yang mendasar untuk konstanta puntir pada setiap
panjang kawatnya dan jenis kawat. Hal ini dikarnakan dalam penentuan konstan
puntirnya dipengaruhi oleh perioda sehingga semakin panjang kawat yang
digunakan maka nilai konstan puntirnya berbanding terbalik dengan periode
puntir. Sedangkan untuk modulus geser untuk jenis kawat besi dan tembaga berbeda
pula. Untuk jenis kawat besi dengan
panjang tali 1,5 m, 1,3 m dan 1,1 m maka modulus gesernya adalah 7,4028 x 1010 kg/m2s, 7,2527 x 1010 kg/m2s, dan 6,9942 x 1010 kg/m2s . Sedang untuk
jenis kawat tembaga dengan panjang yang sama modulus gesernya diperoleh 3.283x
1010 kg/m2s , 3.245 x 1010 kg/m2s,
dan 3.23 x 1010 kg/m2s. Perbedaan ini dipengaruhi dari
priode yang berbeda untuk masing-masing jenis kawat.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, 2012. Penuntun Praktikum Mekanika. Universitas
Haluoleo. Kendari
Alit, Ketut, 2009. Laporan Praktikum Mekanika. http://www.laboratorium-praktikum- mekanika.html
Riadi,
selamet. 2011. Fisika Dasar.
Universitas Mercubuana. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar