BAB
I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pada fisika klasik kita memandang elektron, proton dan neutron sebagai partikel, sedangkan radiasi elektromagnetik, cahaya sinar x dan sinar g dipandang sebagai gelombang. Sebenarnya sifat gelombang dan sifat partikel merupakan suatu sifat yang berkaitan satu sama lain yang hanya bergantung pada jenis eksperimen yang diamati, berarti pada suatu keadaan tertentu partikel dapat berkelakuan seperti gelombang, sedangkan dalam keadaan tertentu lainnya gelombang dapat berkelakuan sebagai partikel jadi terdapat sifat dualisme dari partikel dan gelombang.
Pada abad ke 17
Newton mengenalkan teori korpuskular (Corpuskular theory) yang menganggap
cahaya terdiri dari partikel-partikel yang dipancarkan oleh suatu sumber.
Sebaliknya teory gelombang dari Huygen menyatakan bahwa cahaya terdiri dari
gelombang-gelombang. Eksperimen yang menunjang untuk teory Huygen yaitu :
o Eksperimen Young yang menunjukkan
gejala difraksi dan interferensi hanya dapat diterangkan dengan
teory gelombang cahaya.
o Persamaan-persamaan dari
Maxwell tentang
medan elektromagnetik
o Percobaan Herz (1887) yang membuktikan membuktikan bahwa
energi elektromagnetik (yang meliputi cahaya) mengalir
secara kontinu dan terdiri dari gelombang- gelombang.
Pada abad ke 20
terdapat beberapa eksperimen fisika yang tidak dapat diterangkan dengan teori
gelombang tapi dapat dijelaskan dengan memakai teori korpuskular dari Newton
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini adalah
sebagai berikut.
1.
Apa dan bagaimanakah efek Compton itu ?
2. Apa
dan bagaimana proses foton lainnya?
3. Apakah
foton itu sebenarnya?
1.3. Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan efek Compton?
2. Untuk
mengetahui apa dan bagaimana proses foton lainnya?
3. Untuk
mengetahui apakah foton itu sebenarnya?
1.4. Manfaat
Manfaat
dari penulisan makalah ini adalah:
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan efek
Compton?.
2. Dapat mengetahui apa dan bagaimana proses foton
lainnya?.
3. Dapat mengetahui apa foton itu sebenarnya?
BAB II
MATERI
DAN PEMBAHASAN
Pada efek fotolistrik, cahaya dapat dipandang sebagai kuantum
energi dengan energi yang diskrit. Kuantum energi tidak dapat digambarkan
sebagai gelombang tetapi lebih mendekati bentuk partikel. Partikel cahaya dalam
bentuk kuantum dikenal dengan sebutan foton. Pandangan cahaya sebagai foton
diperkuat lagi melalui gejala yang dikenal sebagai efek Compton.
Jika seberkas sinar-X ditembakkan ke sebuah elektron bebas yang
diam, sinar-X akan mengalami perubahan panjang gelombang dimana panjang
gelombang sinar-X menjadi lebih besar. Gejala ini dikenal sebagai efek Compton,
sesuai dengan nama penemunya, yaitu Arthur Holly Compton.
Sinar-X digambarkan sebagai foton yang bertumbukan dengan elektron
(seperti halnya dua bola bilyar yang bertumbukan). Elektron bebas yang diam
menyerap sebagian energi foton sehingga bergerak ke arah membentuk sudut
terhadap arah foton mula-mula. Foton yang menumbuk elektron pun terhambur
dengan sudut θ terhadap arah semula dan panjang gelombangnya menjadi
lebih besar. Perubahan panjang gelombang foton setelah terhambur dinyatakan sebagai
Dimana m adalah massa diam elektron, c adalah
kecepatan cahaya, dan h adalah konstanta Planck.
II. 4. Proses Foton Lainnya
Teori foton sebagai kuantum radiasi electromagnet didukung hamburan
compton dan efek fotoelektrik , terdapat pula sejumlah percobaan lain yang
hanya dapat ditafsirkan secara benar jika dianggap berlaku kuantisasi (perilaku
partikel) radiasi electromagnet.
Bremsstrahlung
dan Produksi Sinar –X apabila
sebuah muatan elektrik, misalnya electron , dipercepat atau diperlembat , maka
ia memancarkan energy electromagnet : dalam kerangka pemahaman kita sekarang
menggatakan bahwa ia memancarkan foton. Andaikan kita mempunyai seberkas
electron , yang telah mencapai energy eV Setelah
dipercepat melalui suatu potensial V (Gambar 3.21) ketika menumbuk suatu
sasaran , elektronnya diperlambat sehingga pada akhirnya berhenti, karena
bertumbukan dengan atom-atom materi sasaran.
Gambar
3.21 peralatan
untuk menghasilkan bremsstrahlung. Electron dari katoda C dipercepat menuju
anoda A melalui beda potensial V. ketika sebuah electron menumbuk suatu atom
sasaran dari anoda, ia mengalami perlambatan, dengan memancarkan sebuah foton
sinar-X.
Karena pada tumbukan seperti itu terjadi transfer momentum dari
electron ke atom , maka kecepatan electron menjadi berkurang dan electron
dengan demikian memancarkan foton. Mengingat energi kinetic pental atom
sangatlah kecil (karena massa atom cukup besar), kita dapat saja mengabaikannya.
Jika energi kinetic electron sebelum tumbukan adalah K,dan setelah tumbukan
menurun menjadi K’ , maka energy foton adalah jumlah energy yang hilang dan
dengan
Demikian energy dan panjang gelombang foton yang dipancarkan ,tidak
dapat ditentukan secara tunggal , karena hanyalah K yang diketahui dalam
persamaan (3.42) Karena electron biasanya akan melakukan banyak tumbukan , maka
sebelum diam electron tersebut akan memancarkan pula banyan dengan energy yang
berbeda-beda ; energy foton itu dengan demikian akan berkisar dari yang paling rendah (panjang gelombang yang panjang
), yang berkaitan dengan kehilangan energi yang kecil hingga suatu energy
maksimum K, yang berkaitan dengan kehilangan seluruh energy electron dalam
hanya satu tumbukan.
Oleh karena itu ,panjang
gelombang terpendek yang dipancarkan ditentukan oleh kehilangan energy
maksimum yang mungkin untuk tegangan-tegangan pemercepat khas dalam rentang
10.000 V, λmin berada dalam rentang beberapa puluh nm, yang berkaitan dengan
daerah spectrum sinar –X . Distribusi kontinu sinar-X ini disebut bremsstrahlung, yang adalah istilah
bahasa jerman bagi radiasi rem atau perlambatan Gambar 3.22 melukiskan beberapa
cuplikan spectrum bremsstrahlung ini
dapat ditulis sebagai berikut:
Electron
→ electron + foton
Reaksi di atas adalah proses kebalikan dari efek fotoelektrik :
Electron
+ foton → electron
Gambar 3.32 beberapa spectrum khas bremsstrahlung . setiap spectrum dilabel dengan nilai tegangan
pemercepat V.
Bagi electron bebas, tidak satu pun dari proses ini dapat terjadi.
Agar kedua proses ini dapat terjadi , haruslah terdapat sebuah atom berat di
sekitar electron yang berperan memasok momentumlah pental yang diperlukan.
Produksi
Pasangan proses lain
yang dapat terjadi apabila foton menumbuk atom adalah produksi pasanagan ,dimana seluruh energy foton hilang dan dalam
proses ini dua partikel terciptakan, yakni sebuah sebuah electron dan sebuah
positron, (positron adalah sebuah partikel yang massanya sama dengan masaa
electron, tetapi memiliki muatan positif, proses ini merupakan contoh
penciptaan energy massa. Energy foton yang hilang dalam proses ini berubah
menjadi energy relativistic positron E+ dan Elektron E- :
……………………..(3.44)
Karena K+ dan K – selalu positif , maka foton harus memiliki energy
s ekurang-kurangnya 2 = 1,02 MeV agar proses ini dapat terjadi : foton yang
berenergi setinggi ini berada dalam daerah sinar gamma inti atom . secara
perlambang,
Electron + positron → foton
juga terjadi : proses ini dikenal sebagai pemusnahan positron* dan dapat terjadi bagi electron dan positron
bebas dengan persyaratan harus tercipta sekurang-kurangnya dua buah foton dalam
proses ini . kekekalan energy mensyaratkan bahwa, juka E1 dan E2 adalah energy
masing-masing Foton, maka
Karena dan K- sangar kecil
sehingga positron dan electron dapat dianggap diam, maka kekekalan momentum
mensyaratkan bahwa kedua foton memiliki energy sama, , dab bergerak segaris dalam arah yang berlawanan.
II 5. Apakah foton itu?
Ia tidak
memiliki massa diam : foton bergerak
dengan laju cahaya : ia memenuhi hubungan E=hv
, p=h/λ dan E=pc: bahkan merasa tarikan gravitasi seperti partikel-partikel
lain itu merupakan sifat-sifat yang jelasnya.
Foton mentransmisikan gaya electromagnet: dalam sudut pandang ini
dua muatan listrik berintereaksi dengan mempertukarkan “ foton (foton
dipancarkan oleh salah satu muatan dn diterima oleh muatan lainnya). Foton ini
adalah foton khayal yang hanya ada dalam kerangka matematik rumusan fisika
teori , namun mereka memiliki semua sifat foton nyata. Foton tidak memiliki
ukuran fisik dan tidak dapat dibelah karena mereka tidak memiliki unsure-unsur
penyusun dirinya.
Beberapa percobaan , seperti yang menyangkut efek interferensi
seperti gelombang , sejumlah percobaan ini memperlihatkan bahwa radiasi
electromagnet berintereaksi seperti kuantum partikel yang dikenal sebagai
foton. Tentu saja tafsiran gelombang dan partikel tidaklah seasas—partikel
melepaskan energy nya dalam sejumlah paket yang terpusat , sedangkan energy
sebuah gelombang terbesar merata dalm seluruh muka gelombangnya,. Sebagai
contoh , jika cahaya kita bayangkan berupa partikel-partikel belaka , maka akan
sulit sekali bagi kita untuk menerangkan pola interferensi yang diamati dalam
percobaan dua celah. Sebuah partikel hanya dapat melewati dua celah : karena
sebuah gelombang dapa tidak dapat terpisahkan , maka ia dapat melewati kedua celah itu dan kemudian
berpadu kembali
BAB III
PENUTUP
III.
1.Kesimpulan
Foton adalah kuantum radiasi elektromagnetik
yang memiliki sifat partikel dan gelombang. Ia tidak memiliki muatan listrik
atau massa. Itu memang memiliki momentum dan energi. Photonics adalah ilmu
energi radiasi, studi ilmiah dari sifat-sifat dan aplikasi bentuk cahaya dan
lain dari energi radiasi, termasuk generasi cahaya pengolahan energi dan
informasi Terlihat terdiri dari foton yang partikel. Ini adalah pembawa
interaksi elektromagnetik.Dalam hal teori kuantum modern, radiasi
elektromagnetik adalah aliran foton (juga disebut kuanta cahaya) melalui ruang.
Foton adalah paket energi h ν yang selalu bergerak dengan
yang universal kecepatan cahaya . H simbol adalah konstanta Planck , sementara nilai ν adalah sama
dengan frekuensi gelombang elektromagnetik dari teori klasik. Foton memiliki
energi yang sama h ν semua sama, dan jumlah mereka kepadatan sesuai dengan intensitas radiasi . Radiasi elektromagnetik
menunjukkan banyak fenomena karena berinteraksi dengan partikel bermuatan dalam
atom, molekul, dan objek yang lebih besar dari masalah . Fenomena ini serta cara-cara di
mana radiasi elektromagnetik dibuat dan diamati, cara di mana radiasi tersebut
terjadi di alam, dan menggunakan teknologinya tergantung pada ν frekuensi. Para
spektrum frekuensi radiasi elektromagnetik
meluas dari nilai-nilai yang sangat rendah selama rentang gelombang radio,
gelombang televisi, dan gelombang mikro untuk cahaya tampak dan di luar untuk
nilai-nilai substansial lebih tinggi dari sinar ultraviolet , sinar X, dan sinar gamma.Sifat
dasar dan perilaku radiasi elektromagnetik yang dibahas dalam artikel ini,
seperti juga berbagai bentuk, termasuk sumber-sumber mereka, karakteristik yang
membedakan, dan aplikasi praktis. Artikel tersebut juga melacak perkembangan
dari kedua klasik dan teori kuantum radiasi.
3.1.
Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah agar
mengaplikasikan semua materi yang dapat diaplikasikan pada makalah ini dan
merawat makalah ini dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Gautreau, Ronald dan Savin, William. 2006. Schaum’s
Outlines of Theory and Problems of Modern Physics. Jakarta. Erlangga.
Krane, Kenneth. 2001. Fisika Modern.
Jakarta. Erlangga.
BAB
I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pada fisika klasik kita memandang elektron, proton dan neutron sebagai partikel, sedangkan radiasi elektromagnetik, cahaya sinar x dan sinar g dipandang sebagai gelombang. Sebenarnya sifat gelombang dan sifat partikel merupakan suatu sifat yang berkaitan satu sama lain yang hanya bergantung pada jenis eksperimen yang diamati, berarti pada suatu keadaan tertentu partikel dapat berkelakuan seperti gelombang, sedangkan dalam keadaan tertentu lainnya gelombang dapat berkelakuan sebagai partikel jadi terdapat sifat dualisme dari partikel dan gelombang.
Pada abad ke 17
Newton mengenalkan teori korpuskular (Corpuskular theory) yang menganggap
cahaya terdiri dari partikel-partikel yang dipancarkan oleh suatu sumber.
Sebaliknya teory gelombang dari Huygen menyatakan bahwa cahaya terdiri dari
gelombang-gelombang. Eksperimen yang menunjang untuk teory Huygen yaitu :
o Eksperimen Young yang menunjukkan
gejala difraksi dan interferensi hanya dapat diterangkan dengan
teory gelombang cahaya.
o Persamaan-persamaan dari
Maxwell tentang
medan elektromagnetik
o Percobaan Herz (1887) yang membuktikan membuktikan bahwa
energi elektromagnetik (yang meliputi cahaya) mengalir
secara kontinu dan terdiri dari gelombang- gelombang.
Pada abad ke 20
terdapat beberapa eksperimen fisika yang tidak dapat diterangkan dengan teori
gelombang tapi dapat dijelaskan dengan memakai teori korpuskular dari Newton
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini adalah
sebagai berikut.
1.
Apa dan bagaimanakah efek Compton itu ?
2. Apa
dan bagaimana proses foton lainnya?
3. Apakah
foton itu sebenarnya?
1.3. Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan efek Compton?
2. Untuk
mengetahui apa dan bagaimana proses foton lainnya?
3. Untuk
mengetahui apakah foton itu sebenarnya?
1.4. Manfaat
Manfaat
dari penulisan makalah ini adalah:
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan efek
Compton?.
2. Dapat mengetahui apa dan bagaimana proses foton
lainnya?.
3. Dapat mengetahui apa foton itu sebenarnya?
BAB II
MATERI
DAN PEMBAHASAN
Pada efek fotolistrik, cahaya dapat dipandang sebagai kuantum
energi dengan energi yang diskrit. Kuantum energi tidak dapat digambarkan
sebagai gelombang tetapi lebih mendekati bentuk partikel. Partikel cahaya dalam
bentuk kuantum dikenal dengan sebutan foton. Pandangan cahaya sebagai foton
diperkuat lagi melalui gejala yang dikenal sebagai efek Compton.
Jika seberkas sinar-X ditembakkan ke sebuah elektron bebas yang
diam, sinar-X akan mengalami perubahan panjang gelombang dimana panjang
gelombang sinar-X menjadi lebih besar. Gejala ini dikenal sebagai efek Compton,
sesuai dengan nama penemunya, yaitu Arthur Holly Compton.
Sinar-X digambarkan sebagai foton yang bertumbukan dengan elektron
(seperti halnya dua bola bilyar yang bertumbukan). Elektron bebas yang diam
menyerap sebagian energi foton sehingga bergerak ke arah membentuk sudut
terhadap arah foton mula-mula. Foton yang menumbuk elektron pun terhambur
dengan sudut θ terhadap arah semula dan panjang gelombangnya menjadi
lebih besar. Perubahan panjang gelombang foton setelah terhambur dinyatakan sebagai
Dimana m adalah massa diam elektron, c adalah
kecepatan cahaya, dan h adalah konstanta Planck.
II. 4. Proses Foton Lainnya
Teori foton sebagai kuantum radiasi electromagnet didukung hamburan
compton dan efek fotoelektrik , terdapat pula sejumlah percobaan lain yang
hanya dapat ditafsirkan secara benar jika dianggap berlaku kuantisasi (perilaku
partikel) radiasi electromagnet.
Bremsstrahlung
dan Produksi Sinar –X apabila
sebuah muatan elektrik, misalnya electron , dipercepat atau diperlembat , maka
ia memancarkan energy electromagnet : dalam kerangka pemahaman kita sekarang
menggatakan bahwa ia memancarkan foton. Andaikan kita mempunyai seberkas
electron , yang telah mencapai energy eV Setelah
dipercepat melalui suatu potensial V (Gambar 3.21) ketika menumbuk suatu
sasaran , elektronnya diperlambat sehingga pada akhirnya berhenti, karena
bertumbukan dengan atom-atom materi sasaran.
Gambar
3.21 peralatan
untuk menghasilkan bremsstrahlung. Electron dari katoda C dipercepat menuju
anoda A melalui beda potensial V. ketika sebuah electron menumbuk suatu atom
sasaran dari anoda, ia mengalami perlambatan, dengan memancarkan sebuah foton
sinar-X.
Karena pada tumbukan seperti itu terjadi transfer momentum dari
electron ke atom , maka kecepatan electron menjadi berkurang dan electron
dengan demikian memancarkan foton. Mengingat energi kinetic pental atom
sangatlah kecil (karena massa atom cukup besar), kita dapat saja mengabaikannya.
Jika energi kinetic electron sebelum tumbukan adalah K,dan setelah tumbukan
menurun menjadi K’ , maka energy foton adalah jumlah energy yang hilang dan
dengan
Demikian energy dan panjang gelombang foton yang dipancarkan ,tidak
dapat ditentukan secara tunggal , karena hanyalah K yang diketahui dalam
persamaan (3.42) Karena electron biasanya akan melakukan banyak tumbukan , maka
sebelum diam electron tersebut akan memancarkan pula banyan dengan energy yang
berbeda-beda ; energy foton itu dengan demikian akan berkisar dari yang paling rendah (panjang gelombang yang panjang
), yang berkaitan dengan kehilangan energi yang kecil hingga suatu energy
maksimum K, yang berkaitan dengan kehilangan seluruh energy electron dalam
hanya satu tumbukan.
Oleh karena itu ,panjang
gelombang terpendek yang dipancarkan ditentukan oleh kehilangan energy
maksimum yang mungkin untuk tegangan-tegangan pemercepat khas dalam rentang
10.000 V, λmin berada dalam rentang beberapa puluh nm, yang berkaitan dengan
daerah spectrum sinar –X . Distribusi kontinu sinar-X ini disebut bremsstrahlung, yang adalah istilah
bahasa jerman bagi radiasi rem atau perlambatan Gambar 3.22 melukiskan beberapa
cuplikan spectrum bremsstrahlung ini
dapat ditulis sebagai berikut:
Electron
→ electron + foton
Reaksi di atas adalah proses kebalikan dari efek fotoelektrik :
Electron
+ foton → electron
Gambar 3.32 beberapa spectrum khas bremsstrahlung . setiap spectrum dilabel dengan nilai tegangan
pemercepat V.
Bagi electron bebas, tidak satu pun dari proses ini dapat terjadi.
Agar kedua proses ini dapat terjadi , haruslah terdapat sebuah atom berat di
sekitar electron yang berperan memasok momentumlah pental yang diperlukan.
Produksi
Pasangan proses lain
yang dapat terjadi apabila foton menumbuk atom adalah produksi pasanagan ,dimana seluruh energy foton hilang dan dalam
proses ini dua partikel terciptakan, yakni sebuah sebuah electron dan sebuah
positron, (positron adalah sebuah partikel yang massanya sama dengan masaa
electron, tetapi memiliki muatan positif, proses ini merupakan contoh
penciptaan energy massa. Energy foton yang hilang dalam proses ini berubah
menjadi energy relativistic positron E+ dan Elektron E- :
……………………..(3.44)
Karena K+ dan K – selalu positif , maka foton harus memiliki energy
s ekurang-kurangnya 2 = 1,02 MeV agar proses ini dapat terjadi : foton yang
berenergi setinggi ini berada dalam daerah sinar gamma inti atom . secara
perlambang,
Electron + positron → foton
juga terjadi : proses ini dikenal sebagai pemusnahan positron* dan dapat terjadi bagi electron dan positron
bebas dengan persyaratan harus tercipta sekurang-kurangnya dua buah foton dalam
proses ini . kekekalan energy mensyaratkan bahwa, juka E1 dan E2 adalah energy
masing-masing Foton, maka
Karena dan K- sangar kecil
sehingga positron dan electron dapat dianggap diam, maka kekekalan momentum
mensyaratkan bahwa kedua foton memiliki energy sama, , dab bergerak segaris dalam arah yang berlawanan.
II 5. Apakah foton itu?
Ia tidak
memiliki massa diam : foton bergerak
dengan laju cahaya : ia memenuhi hubungan E=hv
, p=h/λ dan E=pc: bahkan merasa tarikan gravitasi seperti partikel-partikel
lain itu merupakan sifat-sifat yang jelasnya.
Foton mentransmisikan gaya electromagnet: dalam sudut pandang ini
dua muatan listrik berintereaksi dengan mempertukarkan “ foton (foton
dipancarkan oleh salah satu muatan dn diterima oleh muatan lainnya). Foton ini
adalah foton khayal yang hanya ada dalam kerangka matematik rumusan fisika
teori , namun mereka memiliki semua sifat foton nyata. Foton tidak memiliki
ukuran fisik dan tidak dapat dibelah karena mereka tidak memiliki unsure-unsur
penyusun dirinya.
Beberapa percobaan , seperti yang menyangkut efek interferensi
seperti gelombang , sejumlah percobaan ini memperlihatkan bahwa radiasi
electromagnet berintereaksi seperti kuantum partikel yang dikenal sebagai
foton. Tentu saja tafsiran gelombang dan partikel tidaklah seasas—partikel
melepaskan energy nya dalam sejumlah paket yang terpusat , sedangkan energy
sebuah gelombang terbesar merata dalm seluruh muka gelombangnya,. Sebagai
contoh , jika cahaya kita bayangkan berupa partikel-partikel belaka , maka akan
sulit sekali bagi kita untuk menerangkan pola interferensi yang diamati dalam
percobaan dua celah. Sebuah partikel hanya dapat melewati dua celah : karena
sebuah gelombang dapa tidak dapat terpisahkan , maka ia dapat melewati kedua celah itu dan kemudian
berpadu kembali
BAB III
PENUTUP
III.
1.Kesimpulan
Foton adalah kuantum radiasi elektromagnetik
yang memiliki sifat partikel dan gelombang. Ia tidak memiliki muatan listrik
atau massa. Itu memang memiliki momentum dan energi. Photonics adalah ilmu
energi radiasi, studi ilmiah dari sifat-sifat dan aplikasi bentuk cahaya dan
lain dari energi radiasi, termasuk generasi cahaya pengolahan energi dan
informasi Terlihat terdiri dari foton yang partikel. Ini adalah pembawa
interaksi elektromagnetik.Dalam hal teori kuantum modern, radiasi
elektromagnetik adalah aliran foton (juga disebut kuanta cahaya) melalui ruang.
Foton adalah paket energi h ν yang selalu bergerak dengan
yang universal kecepatan cahaya . H simbol adalah konstanta Planck , sementara nilai ν adalah sama
dengan frekuensi gelombang elektromagnetik dari teori klasik. Foton memiliki
energi yang sama h ν semua sama, dan jumlah mereka kepadatan sesuai dengan intensitas radiasi . Radiasi elektromagnetik
menunjukkan banyak fenomena karena berinteraksi dengan partikel bermuatan dalam
atom, molekul, dan objek yang lebih besar dari masalah . Fenomena ini serta cara-cara di
mana radiasi elektromagnetik dibuat dan diamati, cara di mana radiasi tersebut
terjadi di alam, dan menggunakan teknologinya tergantung pada ν frekuensi. Para
spektrum frekuensi radiasi elektromagnetik
meluas dari nilai-nilai yang sangat rendah selama rentang gelombang radio,
gelombang televisi, dan gelombang mikro untuk cahaya tampak dan di luar untuk
nilai-nilai substansial lebih tinggi dari sinar ultraviolet , sinar X, dan sinar gamma.Sifat
dasar dan perilaku radiasi elektromagnetik yang dibahas dalam artikel ini,
seperti juga berbagai bentuk, termasuk sumber-sumber mereka, karakteristik yang
membedakan, dan aplikasi praktis. Artikel tersebut juga melacak perkembangan
dari kedua klasik dan teori kuantum radiasi.
3.1.
Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah agar
mengaplikasikan semua materi yang dapat diaplikasikan pada makalah ini dan
merawat makalah ini dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Gautreau, Ronald dan Savin, William. 2006. Schaum’s
Outlines of Theory and Problems of Modern Physics. Jakarta. Erlangga.
Krane, Kenneth. 2001. Fisika Modern.
Jakarta. Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar