Jumat, 26 Juni 2015

makalah efek compton



BAB I
PENDAHULUAN

I.                        Latar Belakang

Pada fisika klasik kita memandang elektron, proton dan neutron sebagai partikel, sedangkan radiasi elektromagnetik, cahaya sinar x dan sinar g dipandang sebagai gelombang. Sebenarnya sifat gelombang dan sifat partikel merupakan suatu sifat yang berkaitan satu sama lain yang hanya bergantung pada jenis eksperimen yang diamati, berarti pada suatu keadaan tertentu partikel dapat berkelakuan seperti gelombang, sedangkan dalam keadaan tertentu lainnya gelombang dapat berkelakuan sebagai partikel jadi terdapat sifat dualisme dari partikel dan gelombang.

Pada abad ke 17 Newton mengenalkan teori  korpuskular (Corpuskular theory) yang menganggap cahaya terdiri dari partikel-partikel yang dipancarkan oleh suatu sumber. Sebaliknya teory gelombang dari Huygen menyatakan bahwa cahaya terdiri dari gelombang-gelombang. Eksperimen yang menunjang untuk teory Huygen yaitu :

o  Eksperimen   Young   yang  menunjukkan  gejala   difraksi  dan   interferensi  hanya dapat  diterangkan dengan  teory gelombang cahaya.
o  Persamaan-persamaan   dari   Maxwell    tentang    medan     elektromagnetik
o  Percobaan Herz (1887) yang membuktikan membuktikan  bahwa  energi  elektromagnetik  (yang  meliputi cahaya)  mengalir secara  kontinu dan terdiri dari  gelombang- gelombang.

Pada abad ke 20 terdapat beberapa eksperimen fisika yang tidak dapat diterangkan dengan teori gelombang tapi dapat dijelaskan dengan memakai teori korpuskular dari Newton

1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1.    Apa dan bagaimanakah efek Compton itu ?
2.    Apa dan bagaimana proses foton lainnya?
3.    Apakah foton itu sebenarnya?

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan efek Compton?
2.    Untuk mengetahui apa dan bagaimana proses foton lainnya?
3.    Untuk mengetahui apakah foton itu sebenarnya?

1.4. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1.    Dapat  mengetahui apa yang dimaksud dengan efek Compton?.
2.    Dapat  mengetahui apa dan bagaimana proses foton lainnya?.
3.    Dapat  mengetahui apa foton itu sebenarnya?













                                                          BAB II
MATERI DAN PEMBAHASAN

II.  3.       Efek Compton
Pada efek fotolistrik, cahaya dapat dipandang sebagai kuantum energi dengan energi yang diskrit. Kuantum energi tidak dapat digambarkan sebagai gelombang tetapi lebih mendekati bentuk partikel. Partikel cahaya dalam bentuk kuantum dikenal dengan sebutan foton. Pandangan cahaya sebagai foton diperkuat lagi melalui gejala yang dikenal sebagai efek Compton.
Jika seberkas sinar-X ditembakkan ke sebuah elektron bebas yang diam, sinar-X akan mengalami perubahan panjang gelombang dimana panjang gelombang sinar-X menjadi lebih besar. Gejala ini dikenal sebagai efek Compton, sesuai dengan nama penemunya, yaitu Arthur Holly Compton.
                               http://cph-theory.persiangig.com/1197-6.JPG
Sinar-X digambarkan sebagai foton yang bertumbukan dengan elektron (seperti halnya dua bola bilyar yang bertumbukan). Elektron bebas yang diam menyerap sebagian energi foton sehingga bergerak ke arah membentuk sudut terhadap arah foton mula-mula. Foton yang menumbuk elektron pun terhambur dengan sudut θ terhadap arah semula dan panjang gelombangnya menjadi lebih besar. Perubahan panjang gelombang foton setelah terhambur dinyatakan sebagai
                      http://aktifisika.files.wordpress.com/2010/02/compton01.gif?w=450
Dimana m adalah massa diam elektron, c adalah kecepatan cahaya, dan h adalah konstanta Planck.


II.  4.       Proses Foton Lainnya
Teori foton sebagai kuantum radiasi electromagnet didukung hamburan compton dan efek fotoelektrik , terdapat pula sejumlah percobaan lain yang hanya dapat ditafsirkan secara benar jika dianggap berlaku kuantisasi (perilaku partikel) radiasi electromagnet.
Bremsstrahlung dan Produksi Sinar –X apabila sebuah muatan elektrik, misalnya electron , dipercepat atau diperlembat , maka ia memancarkan energy electromagnet : dalam kerangka pemahaman kita sekarang menggatakan bahwa ia memancarkan foton. Andaikan kita mempunyai seberkas electron , yang telah mencapai energy eV Setelah dipercepat melalui suatu potensial V (Gambar 3.21) ketika menumbuk suatu sasaran , elektronnya diperlambat sehingga pada akhirnya berhenti, karena bertumbukan dengan atom-atom materi sasaran.

Gambar 3.21 peralatan untuk menghasilkan bremsstrahlung. Electron dari katoda C dipercepat menuju anoda A melalui beda potensial V. ketika sebuah electron menumbuk suatu atom sasaran dari anoda, ia mengalami perlambatan, dengan memancarkan sebuah foton sinar-X.
Karena pada tumbukan seperti itu terjadi transfer momentum dari electron ke atom , maka kecepatan electron menjadi berkurang dan electron dengan demikian memancarkan foton. Mengingat energi kinetic pental atom sangatlah kecil (karena massa atom cukup besar), kita dapat saja mengabaikannya. Jika energi kinetic electron sebelum tumbukan adalah K,dan setelah tumbukan menurun menjadi K’ , maka energy foton adalah jumlah energy yang hilang dan dengan
                                               
Demikian energy dan panjang gelombang foton yang dipancarkan ,tidak dapat ditentukan secara tunggal , karena hanyalah K yang diketahui dalam persamaan (3.42) Karena electron biasanya akan melakukan banyak tumbukan , maka sebelum diam electron tersebut akan memancarkan pula banyan dengan energy yang berbeda-beda ; energy foton itu dengan demikian akan berkisar dari yang  paling rendah (panjang gelombang yang panjang ), yang berkaitan dengan kehilangan energi yang kecil hingga suatu energy maksimum K, yang berkaitan dengan kehilangan seluruh energy electron dalam hanya satu tumbukan.
Oleh karena itu ,panjang  gelombang terpendek yang dipancarkan ditentukan oleh kehilangan energy maksimum yang mungkin untuk tegangan-tegangan pemercepat khas dalam rentang 10.000 V, λmin berada dalam rentang beberapa puluh nm, yang berkaitan dengan daerah spectrum sinar –X . Distribusi kontinu sinar-X ini disebut bremsstrahlung, yang adalah istilah bahasa jerman bagi radiasi rem atau perlambatan Gambar 3.22 melukiskan beberapa cuplikan spectrum bremsstrahlung ini dapat ditulis sebagai berikut:
                        Electron → electron + foton
Reaksi di atas adalah proses kebalikan dari efek fotoelektrik :
                        Electron + foton → electron
Gambar 3.32 beberapa spectrum khas bremsstrahlung . setiap spectrum dilabel dengan nilai tegangan pemercepat V.
Bagi electron bebas, tidak satu pun dari proses ini dapat terjadi. Agar kedua proses ini dapat terjadi , haruslah terdapat sebuah atom berat di sekitar electron yang berperan memasok momentumlah pental yang diperlukan.
Produksi Pasangan proses lain yang dapat terjadi apabila foton menumbuk atom adalah produksi pasanagan ,dimana seluruh energy foton hilang dan dalam proses ini dua partikel terciptakan, yakni sebuah sebuah electron dan sebuah positron, (positron adalah sebuah partikel yang massanya sama dengan masaa electron, tetapi memiliki muatan positif, proses ini merupakan contoh penciptaan energy massa. Energy foton yang hilang dalam proses ini berubah menjadi energy relativistic positron E+ dan Elektron E- :
……………………..(3.44)
Karena K+ dan K – selalu positif , maka foton harus memiliki energy s ekurang-kurangnya 2 = 1,02 MeV  agar proses ini dapat terjadi : foton yang berenergi setinggi ini berada dalam daerah sinar gamma inti atom . secara perlambang,
Electron + positron → foton
juga terjadi : proses ini dikenal sebagai pemusnahan positron* dan dapat terjadi bagi electron dan positron bebas dengan persyaratan harus tercipta sekurang-kurangnya dua buah foton dalam proses ini . kekekalan energy mensyaratkan bahwa, juka E1 dan E2 adalah energy masing-masing Foton, maka
Karena    dan K- sangar kecil sehingga positron dan electron dapat dianggap diam, maka kekekalan momentum mensyaratkan bahwa kedua foton memiliki energy sama, , dab bergerak segaris dalam arah yang berlawanan.

II  5.      Apakah foton itu?
Ia tidak memiliki massa diam : foton  bergerak dengan laju cahaya : ia memenuhi hubungan E=hv , p=h/λ dan E=pc: bahkan merasa tarikan gravitasi seperti partikel-partikel lain itu merupakan sifat-sifat yang jelasnya.
Foton mentransmisikan gaya electromagnet: dalam sudut pandang ini dua muatan listrik berintereaksi dengan mempertukarkan “ foton (foton dipancarkan oleh salah satu muatan dn diterima oleh muatan lainnya). Foton ini adalah foton khayal yang hanya ada dalam kerangka matematik rumusan fisika teori , namun mereka memiliki semua sifat foton nyata. Foton tidak memiliki ukuran fisik dan tidak dapat dibelah karena mereka tidak memiliki unsure-unsur penyusun dirinya.
Beberapa percobaan , seperti yang menyangkut efek interferensi seperti gelombang , sejumlah percobaan ini memperlihatkan bahwa radiasi electromagnet berintereaksi seperti kuantum partikel yang dikenal sebagai foton. Tentu saja tafsiran gelombang dan partikel tidaklah seasas—partikel melepaskan energy nya dalam sejumlah paket yang terpusat , sedangkan energy sebuah gelombang terbesar merata dalm seluruh muka gelombangnya,. Sebagai contoh , jika cahaya kita bayangkan berupa partikel-partikel belaka , maka akan sulit sekali bagi kita untuk menerangkan pola interferensi yang diamati dalam percobaan dua celah. Sebuah partikel hanya dapat melewati dua celah : karena sebuah gelombang dapa   tidak dapat terpisahkan , maka ia dapat melewati kedua celah itu dan kemudian berpadu kembali 







                                                        












                                                           BAB III
PENUTUP

III.   1.Kesimpulan
          Foton adalah kuantum radiasi elektromagnetik yang memiliki sifat partikel dan gelombang. Ia tidak memiliki muatan listrik atau massa. Itu memang memiliki momentum dan energi. Photonics adalah ilmu energi radiasi, studi ilmiah dari sifat-sifat dan aplikasi bentuk cahaya dan lain dari energi radiasi, termasuk generasi cahaya pengolahan energi dan informasi Terlihat terdiri dari foton yang partikel. Ini adalah pembawa interaksi elektromagnetik.Dalam hal teori kuantum modern, radiasi elektromagnetik adalah aliran foton (juga disebut kuanta cahaya) melalui ruang. Foton adalah paket energi h ν yang selalu bergerak dengan yang universal kecepatan cahaya . H simbol adalah konstanta Planck , sementara nilai ν adalah sama dengan frekuensi gelombang elektromagnetik dari teori klasik. Foton memiliki energi yang sama h ν semua sama, dan jumlah mereka kepadatan sesuai dengan intensitas radiasi . Radiasi elektromagnetik menunjukkan banyak fenomena karena berinteraksi dengan partikel bermuatan dalam atom, molekul, dan objek yang lebih besar dari masalah . Fenomena ini serta cara-cara di mana radiasi elektromagnetik dibuat dan diamati, cara di mana radiasi tersebut terjadi di alam, dan menggunakan teknologinya tergantung pada ν frekuensi. Para spektrum frekuensi radiasi elektromagnetik meluas dari nilai-nilai yang sangat rendah selama rentang gelombang radio, gelombang televisi, dan gelombang mikro untuk cahaya tampak dan di luar untuk nilai-nilai substansial lebih tinggi dari sinar ultraviolet , sinar X, dan sinar gamma.Sifat dasar dan perilaku radiasi elektromagnetik yang dibahas dalam artikel ini, seperti juga berbagai bentuk, termasuk sumber-sumber mereka, karakteristik yang membedakan, dan aplikasi praktis. Artikel tersebut juga melacak perkembangan dari kedua klasik dan teori kuantum radiasi.



3.1.  Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah agar mengaplikasikan semua materi yang dapat diaplikasikan pada makalah ini dan merawat makalah ini dengan baik.



























DAFTAR PUSTAKA

Gautreau, Ronald dan Savin, William. 2006. Schaum’s Outlines of Theory and Problems of Modern Physics. Jakarta. Erlangga.
Krane, Kenneth. 2001. Fisika Modern. Jakarta. Erlangga.



BAB I
PENDAHULUAN

I.                        Latar Belakang

Pada fisika klasik kita memandang elektron, proton dan neutron sebagai partikel, sedangkan radiasi elektromagnetik, cahaya sinar x dan sinar g dipandang sebagai gelombang. Sebenarnya sifat gelombang dan sifat partikel merupakan suatu sifat yang berkaitan satu sama lain yang hanya bergantung pada jenis eksperimen yang diamati, berarti pada suatu keadaan tertentu partikel dapat berkelakuan seperti gelombang, sedangkan dalam keadaan tertentu lainnya gelombang dapat berkelakuan sebagai partikel jadi terdapat sifat dualisme dari partikel dan gelombang.

Pada abad ke 17 Newton mengenalkan teori  korpuskular (Corpuskular theory) yang menganggap cahaya terdiri dari partikel-partikel yang dipancarkan oleh suatu sumber. Sebaliknya teory gelombang dari Huygen menyatakan bahwa cahaya terdiri dari gelombang-gelombang. Eksperimen yang menunjang untuk teory Huygen yaitu :

o  Eksperimen   Young   yang  menunjukkan  gejala   difraksi  dan   interferensi  hanya dapat  diterangkan dengan  teory gelombang cahaya.
o  Persamaan-persamaan   dari   Maxwell    tentang    medan     elektromagnetik
o  Percobaan Herz (1887) yang membuktikan membuktikan  bahwa  energi  elektromagnetik  (yang  meliputi cahaya)  mengalir secara  kontinu dan terdiri dari  gelombang- gelombang.

Pada abad ke 20 terdapat beberapa eksperimen fisika yang tidak dapat diterangkan dengan teori gelombang tapi dapat dijelaskan dengan memakai teori korpuskular dari Newton

1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1.    Apa dan bagaimanakah efek Compton itu ?
2.    Apa dan bagaimana proses foton lainnya?
3.    Apakah foton itu sebenarnya?

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan efek Compton?
2.    Untuk mengetahui apa dan bagaimana proses foton lainnya?
3.    Untuk mengetahui apakah foton itu sebenarnya?

1.4. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1.    Dapat  mengetahui apa yang dimaksud dengan efek Compton?.
2.    Dapat  mengetahui apa dan bagaimana proses foton lainnya?.
3.    Dapat  mengetahui apa foton itu sebenarnya?













                                                          BAB II
MATERI DAN PEMBAHASAN

II.  3.       Efek Compton
Pada efek fotolistrik, cahaya dapat dipandang sebagai kuantum energi dengan energi yang diskrit. Kuantum energi tidak dapat digambarkan sebagai gelombang tetapi lebih mendekati bentuk partikel. Partikel cahaya dalam bentuk kuantum dikenal dengan sebutan foton. Pandangan cahaya sebagai foton diperkuat lagi melalui gejala yang dikenal sebagai efek Compton.
Jika seberkas sinar-X ditembakkan ke sebuah elektron bebas yang diam, sinar-X akan mengalami perubahan panjang gelombang dimana panjang gelombang sinar-X menjadi lebih besar. Gejala ini dikenal sebagai efek Compton, sesuai dengan nama penemunya, yaitu Arthur Holly Compton.
                               http://cph-theory.persiangig.com/1197-6.JPG
Sinar-X digambarkan sebagai foton yang bertumbukan dengan elektron (seperti halnya dua bola bilyar yang bertumbukan). Elektron bebas yang diam menyerap sebagian energi foton sehingga bergerak ke arah membentuk sudut terhadap arah foton mula-mula. Foton yang menumbuk elektron pun terhambur dengan sudut θ terhadap arah semula dan panjang gelombangnya menjadi lebih besar. Perubahan panjang gelombang foton setelah terhambur dinyatakan sebagai
                      http://aktifisika.files.wordpress.com/2010/02/compton01.gif?w=450
Dimana m adalah massa diam elektron, c adalah kecepatan cahaya, dan h adalah konstanta Planck.


II.  4.       Proses Foton Lainnya
Teori foton sebagai kuantum radiasi electromagnet didukung hamburan compton dan efek fotoelektrik , terdapat pula sejumlah percobaan lain yang hanya dapat ditafsirkan secara benar jika dianggap berlaku kuantisasi (perilaku partikel) radiasi electromagnet.
Bremsstrahlung dan Produksi Sinar –X apabila sebuah muatan elektrik, misalnya electron , dipercepat atau diperlembat , maka ia memancarkan energy electromagnet : dalam kerangka pemahaman kita sekarang menggatakan bahwa ia memancarkan foton. Andaikan kita mempunyai seberkas electron , yang telah mencapai energy eV Setelah dipercepat melalui suatu potensial V (Gambar 3.21) ketika menumbuk suatu sasaran , elektronnya diperlambat sehingga pada akhirnya berhenti, karena bertumbukan dengan atom-atom materi sasaran.

Gambar 3.21 peralatan untuk menghasilkan bremsstrahlung. Electron dari katoda C dipercepat menuju anoda A melalui beda potensial V. ketika sebuah electron menumbuk suatu atom sasaran dari anoda, ia mengalami perlambatan, dengan memancarkan sebuah foton sinar-X.
Karena pada tumbukan seperti itu terjadi transfer momentum dari electron ke atom , maka kecepatan electron menjadi berkurang dan electron dengan demikian memancarkan foton. Mengingat energi kinetic pental atom sangatlah kecil (karena massa atom cukup besar), kita dapat saja mengabaikannya. Jika energi kinetic electron sebelum tumbukan adalah K,dan setelah tumbukan menurun menjadi K’ , maka energy foton adalah jumlah energy yang hilang dan dengan
                                               
Demikian energy dan panjang gelombang foton yang dipancarkan ,tidak dapat ditentukan secara tunggal , karena hanyalah K yang diketahui dalam persamaan (3.42) Karena electron biasanya akan melakukan banyak tumbukan , maka sebelum diam electron tersebut akan memancarkan pula banyan dengan energy yang berbeda-beda ; energy foton itu dengan demikian akan berkisar dari yang  paling rendah (panjang gelombang yang panjang ), yang berkaitan dengan kehilangan energi yang kecil hingga suatu energy maksimum K, yang berkaitan dengan kehilangan seluruh energy electron dalam hanya satu tumbukan.
Oleh karena itu ,panjang  gelombang terpendek yang dipancarkan ditentukan oleh kehilangan energy maksimum yang mungkin untuk tegangan-tegangan pemercepat khas dalam rentang 10.000 V, λmin berada dalam rentang beberapa puluh nm, yang berkaitan dengan daerah spectrum sinar –X . Distribusi kontinu sinar-X ini disebut bremsstrahlung, yang adalah istilah bahasa jerman bagi radiasi rem atau perlambatan Gambar 3.22 melukiskan beberapa cuplikan spectrum bremsstrahlung ini dapat ditulis sebagai berikut:
                        Electron → electron + foton
Reaksi di atas adalah proses kebalikan dari efek fotoelektrik :
                        Electron + foton → electron
Gambar 3.32 beberapa spectrum khas bremsstrahlung . setiap spectrum dilabel dengan nilai tegangan pemercepat V.
Bagi electron bebas, tidak satu pun dari proses ini dapat terjadi. Agar kedua proses ini dapat terjadi , haruslah terdapat sebuah atom berat di sekitar electron yang berperan memasok momentumlah pental yang diperlukan.
Produksi Pasangan proses lain yang dapat terjadi apabila foton menumbuk atom adalah produksi pasanagan ,dimana seluruh energy foton hilang dan dalam proses ini dua partikel terciptakan, yakni sebuah sebuah electron dan sebuah positron, (positron adalah sebuah partikel yang massanya sama dengan masaa electron, tetapi memiliki muatan positif, proses ini merupakan contoh penciptaan energy massa. Energy foton yang hilang dalam proses ini berubah menjadi energy relativistic positron E+ dan Elektron E- :
……………………..(3.44)
Karena K+ dan K – selalu positif , maka foton harus memiliki energy s ekurang-kurangnya 2 = 1,02 MeV  agar proses ini dapat terjadi : foton yang berenergi setinggi ini berada dalam daerah sinar gamma inti atom . secara perlambang,
Electron + positron → foton
juga terjadi : proses ini dikenal sebagai pemusnahan positron* dan dapat terjadi bagi electron dan positron bebas dengan persyaratan harus tercipta sekurang-kurangnya dua buah foton dalam proses ini . kekekalan energy mensyaratkan bahwa, juka E1 dan E2 adalah energy masing-masing Foton, maka
Karena    dan K- sangar kecil sehingga positron dan electron dapat dianggap diam, maka kekekalan momentum mensyaratkan bahwa kedua foton memiliki energy sama, , dab bergerak segaris dalam arah yang berlawanan.

II  5.      Apakah foton itu?
Ia tidak memiliki massa diam : foton  bergerak dengan laju cahaya : ia memenuhi hubungan E=hv , p=h/λ dan E=pc: bahkan merasa tarikan gravitasi seperti partikel-partikel lain itu merupakan sifat-sifat yang jelasnya.
Foton mentransmisikan gaya electromagnet: dalam sudut pandang ini dua muatan listrik berintereaksi dengan mempertukarkan “ foton (foton dipancarkan oleh salah satu muatan dn diterima oleh muatan lainnya). Foton ini adalah foton khayal yang hanya ada dalam kerangka matematik rumusan fisika teori , namun mereka memiliki semua sifat foton nyata. Foton tidak memiliki ukuran fisik dan tidak dapat dibelah karena mereka tidak memiliki unsure-unsur penyusun dirinya.
Beberapa percobaan , seperti yang menyangkut efek interferensi seperti gelombang , sejumlah percobaan ini memperlihatkan bahwa radiasi electromagnet berintereaksi seperti kuantum partikel yang dikenal sebagai foton. Tentu saja tafsiran gelombang dan partikel tidaklah seasas—partikel melepaskan energy nya dalam sejumlah paket yang terpusat , sedangkan energy sebuah gelombang terbesar merata dalm seluruh muka gelombangnya,. Sebagai contoh , jika cahaya kita bayangkan berupa partikel-partikel belaka , maka akan sulit sekali bagi kita untuk menerangkan pola interferensi yang diamati dalam percobaan dua celah. Sebuah partikel hanya dapat melewati dua celah : karena sebuah gelombang dapa   tidak dapat terpisahkan , maka ia dapat melewati kedua celah itu dan kemudian berpadu kembali 







                                                        












                                                           BAB III
PENUTUP

III.   1.Kesimpulan
          Foton adalah kuantum radiasi elektromagnetik yang memiliki sifat partikel dan gelombang. Ia tidak memiliki muatan listrik atau massa. Itu memang memiliki momentum dan energi. Photonics adalah ilmu energi radiasi, studi ilmiah dari sifat-sifat dan aplikasi bentuk cahaya dan lain dari energi radiasi, termasuk generasi cahaya pengolahan energi dan informasi Terlihat terdiri dari foton yang partikel. Ini adalah pembawa interaksi elektromagnetik.Dalam hal teori kuantum modern, radiasi elektromagnetik adalah aliran foton (juga disebut kuanta cahaya) melalui ruang. Foton adalah paket energi h ν yang selalu bergerak dengan yang universal kecepatan cahaya . H simbol adalah konstanta Planck , sementara nilai ν adalah sama dengan frekuensi gelombang elektromagnetik dari teori klasik. Foton memiliki energi yang sama h ν semua sama, dan jumlah mereka kepadatan sesuai dengan intensitas radiasi . Radiasi elektromagnetik menunjukkan banyak fenomena karena berinteraksi dengan partikel bermuatan dalam atom, molekul, dan objek yang lebih besar dari masalah . Fenomena ini serta cara-cara di mana radiasi elektromagnetik dibuat dan diamati, cara di mana radiasi tersebut terjadi di alam, dan menggunakan teknologinya tergantung pada ν frekuensi. Para spektrum frekuensi radiasi elektromagnetik meluas dari nilai-nilai yang sangat rendah selama rentang gelombang radio, gelombang televisi, dan gelombang mikro untuk cahaya tampak dan di luar untuk nilai-nilai substansial lebih tinggi dari sinar ultraviolet , sinar X, dan sinar gamma.Sifat dasar dan perilaku radiasi elektromagnetik yang dibahas dalam artikel ini, seperti juga berbagai bentuk, termasuk sumber-sumber mereka, karakteristik yang membedakan, dan aplikasi praktis. Artikel tersebut juga melacak perkembangan dari kedua klasik dan teori kuantum radiasi.



3.1.  Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah agar mengaplikasikan semua materi yang dapat diaplikasikan pada makalah ini dan merawat makalah ini dengan baik.



























DAFTAR PUSTAKA

Gautreau, Ronald dan Savin, William. 2006. Schaum’s Outlines of Theory and Problems of Modern Physics. Jakarta. Erlangga.
Krane, Kenneth. 2001. Fisika Modern. Jakarta. Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar