. Sejarah Hidup
Irène
Joliot-Curie nama keluarga saat
gadis Curie (12 September 1897 – 17 Maret 1956) ialah ilmuwati Prancis, putri Marie dan Pierre Curie dan
istri Jean Frederic Joliot-Curie. Ia dilahirkan di Paris, Prancis. Ia belajar di fakultas sains di Sorbonne namun pendidikannya terputus oleh PD I selama ia menjabat sebagai radiografer perawat.
Suatu
hari di tahun 1925, Irene Curie dengan mengenakan pakaian hitamnya yang longgar
bergegas menuju Sorbonne untuk mempertahankan disertasi doktornya.. Gelar doktor yang diraihnya menjadi berita dunia. Bahkan surat kabar di luar
Perancis, the New York Times juga ikut memberitakannya. Tidak berapa lama
setelah Irene meraih S3, seorang perwira bernama Frederick Joliot datang dan
melamar kerja di tempat Irene meneliti. Keduanya bertemu dan berkenalan. Walau Irene dan Fred
memiliki kepribadian yang berlawanan, keduanya sadar mereka memiliki beberapa
kesamaan. Pada tahun 1926, mereka pun menikah.
Ketika
Perang Dunia I meletus, Irene bekerja sebagai radiolog. Dia membantu memasang
dan mengajarkan cara memakai mesin sinar X kepada para tenaga pembantu medis di
rumah sakit-rumah sakit militer. Dalam hidupnya di kemudian hari, Irene tidak
pantang menyerah melawan penyakit TBC yang dideritanya selama 20 tahun, ketika
pada saat yang bersamaan menjadi seorang ibu, periset kimia dan tokoh publik
yang berpengaruh. Yang disayangkan hanya satu. Dia mendapatkan dosis radiasi
yang sangat besar karena sering menggunakan mesin sinar X, menyebabkan
kematiannya yang dini karena penyakit leukemia.
Irene
Joliot_ Curie merupakan aktivis perdamaian, ia mengambil perhatian tekun dalam
hak wanita, menjadi anggota Comité National de l'Union des Femmes Françaises
dan pada Dewan Perdamaian Dunia. Ia merupakan Ketua Fisika Nuklir di Sorbonne,
dan pada 1936 pemerintah Prancis mengangkatnya sebagai Menteri Muda Negara
untuk Riset Ilmiah dan akhirnya ia terpilih sebagai Petugas Legion of Honour.
Untuk
hasil penelitiannya, pasangan Joliot-Curie dinominasikan untuk penghargaan
Nobel Fisika di tahun 1934, tapi tidak dapat. Mereka akhirnya berhasil meraih
Nobel Kimia tahun 1935. Nobel Kimia mereka merupakan Nobel ketiga untuk
keluarga Curie. Ketika suami adik Irene, Eve, seorang diplomat bernama Henry R.
Labouisse, menerima Nobel Perdamaian atas nama UNICEF (organisasi PBB untuk
anak-anak) pada tahun 1965, total Nobel untuk keluarga Curie menjadi empat.
Irene Joliot-Curie meninggal pada tahun 1956 di Paris akibat leukemia yang diidap selama kerjanya.
B. Sejarah Penemuan Konsep
Di labotarium
mereka (Irene dan Fred) bekerja menggunakan polonium (memproduksi dan
mempersiapkannya untuk menjadi alat penelitian). Pada saat itu, dunia sains
belum mengerti benar struktur inti atom. Belum ada yang mengerti dan menemukan neutron.
Ketika Irene mengandung anak keduanya, dia mencoba memecahkan masalah yang
ditemukan oleh fisikawan Jerman Walther Bothe. Bothe telah membombardir elemen berilium (unsur metalik yang ringan) dengan partikel-partikel
alpha polonium. Yang keluar dari berilium adalah pancaran radiasi yang sangat
kuat sehingga bisa menembus timah sampai setebal 2 cm. Mulanya dia berpikir dia
menemukan tipe baru sinar gamma.
Pasangan
Juliot-Curie mengulang percobaan yang dilakukan oleh Bothe. Mereka membombardir
lilin parafin (yang kaya akan proton) dengan partikel-partikel alpha polonium.
Lilin ini mengeluarkan proton-proton dengan kecepatan sepersepuluh kecepatan
cahaya. Mereka pun mengambil kesimpulan yang salah bahwa ini sinar gamma.
Ernest Rutherford,
ketika membaca artikel Joliot-Curie tidak percaya kalau itu sinar gamma.
"Sinar gamma tidak memiliki massa dan tidak dapat membuat partikel yang
berat bergerak secepat itu," komentarnya. James Chadwick yang bekerja di
laboratorium Rutherford mengulang percobaan yang sama. Tapi kali ini Chadwick
mengerti apa yang terjadi dan menemukan neutron. Rutherford terkenal sangat
gencar mempromosikan anak-anak didik dan asistennya untuk mendapatkan hadiah
Nobel. Untuk penelitian yang dilakukan Chadwick, dia berseru, "Saya ingin
Jim yang mendapatkan Nobel. Tidak berbagi dengan siapapun!" James
Chadwick akhirnya dianugerahkan Nobel Fisika.
Pasangan
Joliot-Curie sebenarnya telah membuktikan keberadaan neutron, tapi tidak dapat
menjelaskannya. Sayangnya kejadian ini bukan yang terakhir kalinya mereka
melewatkan kesempatan untuk mendapatkan hadiah Nobel.
Setelah
neutron ditemukan, fisikawan Enrico Fermi melihat kegunaannya sebagai alat peneliti
inti atom. Neutron adalah partikel yang tidak memiliki muatan. Jika neutron
dengan kecepatan tinggi dapat menembus inti atom, ia dapat mengeluarkan proton.
Pasangan Joliot-Curie pun mengikuti jejak Fermi mempelajari inti atom dengan
memborbardir inti atom unsur-unsur yang lain dan melihat jejak-jejak partikel
yang dikeluarkan memakai Wilson cloud chamber. Hasil eksperimen-eksperimen yang
mereka lakukan memberikan petunjuk bahwa ada satu lagi partikel subatomik yang
belum pernah ditemukan sebelumnya. Partikel ini bermuatan positif, tapi
beratnya sama dengan elektron (positron). Lagi-lagi Fred dan Irene menebak
dengan salah partikel ini. Ketika ilmuwan C.D. Anderson dari Amerika melakukan
percobaan yang sama, dia menebak dengan benar dan mendapatkan hadiah Nobel.
Beberapa
waktu setelah itu, mereka meletakkan polonium di dekat lempengan tipis
aluminium dan mengharapkan nukleus hidrogen yang keluar. Tetapi malah neutron dan positron yang keluar. Ketika mereka melaporkan hasil eksperimen ini di Konferensi
di Belgia pada bulan Oktober 1933, pernyataan mereka ini ditolak oleh Lise
Meitner. Meitner mengaku melakukan percobaan yang sama, tapi tidak menemukan neutron.
Banyak yang hadir lebih percaya Meitner ketimbang Joliot-Curie. Pasangan
tersebut sempat kecewa memang. Tapi Niels Bohr dan Wolfgang Pauli yang juga
hadir memberikan semangat kembali ke mereka berdua.
Mereka
akhirnya kembali ke Paris di tahun 1934 untuk mengulang percobaan yang sama. Pada mulanya mereka mengasumsi inti aluminum mengeluarkan neutron
dan positron pada saat yang bersamaan. Untuk mengecek hipotesa ini, Fred
menarik lempengan aluminum agak jauh dari polonium dan mengecek dengan Geiger
Counter. Neutron memang berhenti keluar, tapi dia heran ketika
partikel-partikel positron masih terdeteksi oleh Geiger Counter yang dia
pegang. Dia bergegas memanggil istrinya untuk menunjukkan apa yang terjadi.
Inti
aluminium telah menyerap partikel-partikel alpha dari polonium, mengeluarkan neutron-neutron
dan dalam proses tersebut, dalam waktu yang singkat, berganti jadi fosfor. Fosfor ini fosfor buatan, jadi tidak stabil. Oleh karena
itu intinya mengeluarkan positron dan akhirnya berubah lagi menjadi elemen
silikon yang stabil. Mereka berhasil menemukan radioaktif buatan.
Untuk
hasil penelitiannya ini, pasangan Joliot-Curie dinominasikan untuk penghargaan
Nobel Fisika di tahun 1934, tapi tidak dapat. Mereka
akhirnya berhasil meraih Nobel Kimia tahun 1935. Nobel Kimia mereka merupakan
Nobel ketiga untuk keluarga Curie. Ketika suami adik Irene, Eve, seorang
diplomat bernama Henry R. Labouisse, menerima Nobel Perdamaian atas nama UNICEF
(organisasi PBB untuk anak-anak) pada tahun 1965, total Nobel untuk keluarga
Curie menjadi empat.
Pada
1938 risetnya pada aksi neutron pada unsur berat, merupakan
langkah penting dalam penemuan fisi nuklir
C. Pengembangan Konsep
Pada tahun 1938 risetnya pada aksi neutron pada unsur berat
yang dapat menghasilkan radioaktiv buatan, merupakan langkah penting dalam
penemuan fisi nuklir.
Reaksi Fisi
Inti berat yang ditumbuk oleh
sebuah partikel dapat membelah menjadi dua inti yang lebih ringan. Dalam reaksi
inti ini, massa total produk lebih kecil dari
pada massa
total reaktan. Selisih massa
muncul sebagai energi. Reaksi inti ini disebut reaksi pembelahan inti atau reaksi fisi.
Hasil penelitian Irene Joliot-Curie kemudian dikembangkan oleh empat
ilmuan Jerman pada tahun 1939. Pembelahan inti pertama kali ditemukan pada
tahun 1939 oleh empat ilmuan Jerman, Otto han, Lise Meither, Fritz Strassman
dan Otto Frisch. Mereka mendapatkan bahwa suatu inti uranium membelah menjadi
dua inti yang lebih ringan. Reaksi
berikut menunjukkan reaski pembelahan inti dimana U membelah menjadi inti barium Ba dan inti Kripton Kr. Reaksi dimulai dengan U menyerap sebuah neutron
lambat , menghasilkan suatu inti gabunganU yang tidak stabil. Karena merupakan inti yang tidak stabil,
maka dengan cepat inti ini meluruh menjadi Ba dan Kr dan tiga buah
neutron, sesuai dengan reaksi
berikut:
n + U +
+
3
D. Aplikasi Konsep
Pada reaski fisi dapat terjadi
reaski berantai, Reaksi berantai ini dapat tak terkendali, sehingga
menghasilkan energi yang sangat besar. Dengan reaksi fisi ini dapat
menghasilkan senjata pemusnah missal, seperti bom atom. Yang merupakan reactor
nuklir atau reactor atom. Selain itu pula neuton digunakan pada bidang
kedokteran yaitu untuk mengobati penyakit tumor otak.
E. Pengembangan Konsep Ke
Depan
Neutron dapat digunakan untuk
pengobatan berbagai jenis penyakit dan kanker dan tidak hanya pada penyakit
tumor. Misalnya dapat mengobati berbagai
jenis virus, dengan cara menembakkan neutron pada tubuh seseorang yang terkena
virus burung yang sebelumnya diberi suntikan cairan unsur kimia, kemudian
neutron tersebut dapat merusak jaringan dari virus.
F. Pertanyaan dan Jawaban
1.
Jelaskan secara singkat sejarah hidup Irene Joliot Curie!
Jawaban
: Irène Joliot-Curie nama keluarga saat gadis Curie lahir pada 12 September 1897, dan wafat pada 17 Maret 1956. Pada tahun 1925, Irene
meraih gelar doktornya. Tidak berapa lama setelah mendapatkan gelar doktornya,
Irene menikah dengan Pria bernama Jean Federick Joliot, yang melamar kerja di
laboratorium penelitian miliknya. Pada saat perang dunia I, Irene bekerja
sebagai radiografer perawat, yang membantu militer dalam pengiobatan menggunakan
Sinar X, namun karena menerima dosis tinggi radiasi sinar X, menyebabkan
kematian karena penyakit leukimia. Semasa Hidupnya irene dikenal senagai
seorang peneliti ilmiah beserta suaminya dan seorang aktivis perdamaian.
2.
Bagaiamana konsep
neutron dapat ditemukan ?
Jawaban : pada tahun 1925 Irene dan
Joliot mengemukakan bahwa jika unsur berilium
disinari secara intensif dengan sinar alfa, maka akan keluar dari unsur
tersebut akan keluar sinar yang mem punyai daya tembus yangn besar. Bagaian
yang dikeluarkan oleh berilium itu beruapa bagian netral dengan massa sama dengan satu,
yang dikenal dengan neutron.
3. Jelaskan mengapa pancaran
radiasi yang ditemukan oleh Irene Joliot-Curie ketika memborbadir lilin
parafin, dinyatakan sebagai neutron oleh James Chadwick ketika melakukan percobaan yang sama ?
Jawaban:
Berdasarkan
artikel yang ditulis oleh pasangan Joliot - Curie, bahwa pancaran radiasi yang
dihasilkan ketika menembaki lilin parafin dengan sinar alpa, merupakan jenis
sinar gamma tipe baru, namun E. Rutherford mengatakan bahwa sinar gama tidak
memiliki massa dan tidak
dapat membuat partikel yang berat bergerak secepat itu. Sehingga pada tahun
1932 James Chadwick mengemukakan hipotesis
alternatif akan pancaran radiasi ini. ia mengaggap radiasi itu terdiri
dari partikel neutral yang massanya
hampir sama dengan proton. Sehingga karena kenetralan listrik partikel inilah
maka partikel tersebut dinyatakan sebagai neutron.
4. Apa manfaat neutron dalam bidang kedokteran?
Jawaban
: neutron dapat diguanakan dalam bidang krdokteran sebagai pengobatan terhadap
kanker otak. Tubuh pasein disuntikan dengan cairan boron, maka daerah yang
terkena kanker akan mengalami konsentarasi boron yang tinggi, kemudian tubuh
pasein dibombardir dengan menggunakan neutron yang memancarkan sinar alfa, dan
dapat merusak jaringan kanker tersebut.
5. Dalam
aplikasi radioaktif buatan, aksi neutron
terhadap unsur berat dapat menghasilkan energi yang besar, sehingga dapat
digunakan dalam pembuatan bom atom. Jelaskan mengapa aksi neutron ini dapat
digunakan dalam pembuatan bom atom!
Jawaban.
Hal
ini dapat terjadi jika terjadi reaksi berantai, yaitu sederatan pembelahan inti
dimana neutron-neutron yang dihasilkan
dalam tiap pembelahan inti menyebabkan pembelahan inti-intinya, reaksi berantai
ini dapat tak terkendali. reaksi berantai tak terkendali ini dapat menciptakan
energi yang sangat besar, sehingga dapat digunakan dalam pembautan bom atom.
6.
Jelaskan secara singkat sejarah penemuan radioaktif buatan!
jawaban:
Pasangan
Joliot-Curie mengasumsi bahwa inti aluminum mengeluarkan neutron dan positron
pada saat yang bersamaan. Untuk mengecek hipotesa ini, Fred menarik lempengan
aluminum agak jauh dari polonium dan mengecek dengan Geiger Counter. Neutron
memang berhenti keluar, tapi dia heran ketika partikel-partikel positron masih
terdeteksi oleh Geiger Counter yang dia pegang. Inti aluminium telah menyerap
partikel-partikel alpha dari polonium, mengeluarkan neutron-neutron dan dalam
proses tersebut, dalam waktu yang singkat, berganti jadi fosfor. Fosfor ini
fosfor buatan, jadi tidak stabil. Oleh karena itu intinya mengeluarkan positron
dan akhirnya berubah lagi menjadi elemen silikon yang stabil. Mereka berhasil
menemukan radioaktif buatan.
7.
Bagaimana reaksi fisi dapat terjadi, misalnya pada inti Uranium?
Jawab
Inti
berat yang ditumbuk oleh sebuah partikel dapat membelah menjadi dua inti
baru yang lebih ringan. Pada inti
Uranium terjadi pembelahan menjadi dua inti yang lebih ringan yang massanya
tidak jauh berbeda setelah menyerap sebuah neutron lambat. Pada prosesnya,
terdapat dua buah gaya yaitu gaya nuklir yang memegang nukloen-nukleon tetap
bersatu pada inti dan gaya tolak menolak Coulomb dalam inti yang berusaha
mengoyak inti. Proses pembelahan inti U setelah memyerap neutron lambat, memiliki energi tambahahan dari neutron,
dan dalam keadaan tereksitasi muncul dengan gerakan masing-masing nukleon yang
lincah, menyebabkan bentuk inti memanjang, tidak berlangsung lama gaya nuklir
antara kedua ujung yang terbentuk dari daerah tengah akan berkurang karena
pertambahan jarak pisah dan gaya tolak
menolak besarnya tetap, akibatnya inti membela menjadi dua, dan dalam proses
pembelahan inti sejumlah neutron turut dibebaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar