Hendrik Anton Lorentz (1853-1928)
A.
Sejarah Hidup
Hendrik Antoon Lorentz(1853-1928) ialah fisikawan Belanda yang memenangkan
Penghargaan Nobel dalam Fisika
bersama dengan Pieter Zeeman pada tahun 1902.
Hendrik Anton Lorentz dilahirkan pada tanggal
18 juli 1853 di Arnhem, Belanda. H.A. Lorentz merupakan keturunan Jerman dan Belanda.
Pada umur 13 tahun Lorentz masuk sekolah menengah setelah melalui sekolah dasar
yang selalu mendapat juara pertama. Pada sekolah menengah ia langsung duduk di
kelas tiga. Pada umur 17 tahun ia menjadi mahasiswa di Universitas Leiden.
Hanya satu tahun ia sudah mendapatkan diploma sarjana Selence dengan predikat
“Magna cum laude”. Pada tahun 1875 ia memperoleh gelar Doktor dengan tesis yang
membicarakan tentang pemantulan dan pembiasan cahaya dalam hal teori
elektromagnetik. Ia lulus dengan predikat “Magna cum Laude”. Tesis doctor
Lorentz diilhami oleh hasil-hasil penemuan dari Maxwell sebelumnya.
Pada
tahun 1877 ia diangkat menjadi guru besar fisika pada Universitas Leiden. Tahun
1892 Lorentz mengemukakan teori elektron yang berpengaruh besar terhadap
perkembangan fisika, terutama fisika teori. Tahun 1895 ia menerbitkan
penelitiannya mengenai perubahan bentuk suatu benda yang diakibatkan oleh
geraknya dengan kecepatan V melalui eter.
Pada
tahun 1902 Lorentz mendapat hadiah nobel dalam bidang fisika untuk
penelitiannya bersama P. Zeeman tentang pengaruh magnetisme terhadap fenomena
radiasi. Tahun 1904 ia mengemukakan teorinya yang sekarang kita kenal dengan
nama “Transformasi Lorentz”. Pada tahun 1925 ia mendapat gelar Doktor Honorius
Causa dalam bidang kedokteran.
Pada
tanggal 10 Februari 1928 Lorentz meninggal di Maarlem. Kegiatan telegraf dan
telepon negara Belanda dihentikan selama tiga menit untuk penghormatan terakhir
pada saat pemakaman Lorentz berlangsung.
B.
Konsep yang ditemukan
Pada tahun 1878, Lorentz
meneruskan pekerjaanya untuk menyederhanakan teori Maxwell dan memperkenalkan
gagasan bahwa medan elektromagnetik ditimbulkan oleh muatan listrik pada
tingkat atom. Beliau mengemukakan bahwa pemancaran cahaya oleh atom dan segala
jenis optik dapat dirunut ke gerak dan interaksi energi atom.
Tahun 1892 Lorentz mengemukakan
teori elektron yang berpengaruh besar terhadap perkembangan fisika, terutama
fisika teori. Pada tahun 1895, Lorentz mendapatkan seperangkat
persamaan yang mentransformasikan kuantitas elektromagnetik dari suatu kerangka acuan ke
kerangka acuan lain yang bergerak relatif terhadap yang pertama meski
pentingnya penemuan itu baru disadari 10 tahun kemudian saat Albert Einstein mengemukakan teori relativitas
khususnya. Teori
ini dikenal dengan nama “Transformasi Lorentz”.
Pada tahun 1904 Lorentz mengemukakan
transformasi-transformasi yang betul dan menerbitkan sebilangan hasil daripada
transformasi-transformasi itu, seperti perubahan jisim dengan halaju. Beliau
juga menerbitkan penelitianya mengenai
perubahan bentuk suatu benda yang diakibatkan oleh geraknya dengan kecepatan V
melalui eter. Dalam hal ini beliau mendukung hipotesis Fitzgorald yang
menyatakan bahwa benda itu akan menyusut dengan factor.
Teori ini yang
kini dikenal sebagai Teori Eter Lorentz (LET). Lorentz juga menentukan gaya magnetik yang
terjadi pada penghantar arus listrik dan berada dalam medan magnetic atau biasa
disebut dengan ‘gaya Lorentz’. Yang besar dari gaya lorentz dirumuskan:
F = i . l . B
Dimana : F = gaya
lorentz (Newtom)
i = kuat arus (Ampere)
l = panjang
kawat (Meter)
B = medan magnet (weber/m2)
C.
Pengembangan Konsep
Penggunaan transformasi Lorentz menghasilkan formula penjumlahan
kecepatan baru yang ternyata sesuai dengan teorema penambahan kecepatan
eksperimen Fizeau, (padahal Fizeau sendiri telah mengamati
fenomena ini sekitar setengah abad sebelum Einstein tertarik pada relativitas.)
Formula ini menghasilkan kecepatan total yang maksimal sama dengan c, sehingga
kecepatan cahaya selalu sama dengan c tanpa memperdulikan kecepatan gerak
sumber. Untuk kasus dengan kecepatan-kecepatan yang jauh lebih kecil dari
kecepatan cahaya, transformasi Lorentz tereduksi menjadi transformasi Galilean
yang cocok dengan pengamatan fisika klasik
Jadi transformasi ini dapat memecahkan problem ketidakcocokan semu antara prinsip relativitas dan konstannya kecepatan cahaya. Namun kosenkuesinya adalah, waktu tidak lagi bersifat tegar, melainkan menjadi suatu variabel elastik yang dapat berubah sesuai dengan kecepatan relatif kedua kerangka acuan.
Jadi transformasi ini dapat memecahkan problem ketidakcocokan semu antara prinsip relativitas dan konstannya kecepatan cahaya. Namun kosenkuesinya adalah, waktu tidak lagi bersifat tegar, melainkan menjadi suatu variabel elastik yang dapat berubah sesuai dengan kecepatan relatif kedua kerangka acuan.
Pada tahun 1896, salah satu mahasiswa Pieter Zeeman menemukan bahwa garis
spekral atom dalam medan magnet akan terpecah menjadi beberapa komponen yang
frekuensinya agak berbeda. Hal tersebut membenarkan pekerjaan lorentz sehingga
mereka berdua dianugrahi Nobel pada tahun 1902. Teori Lorentz juaga
dikembangkan oleh Clerk Maxwell yang menemukan sifat elektromagnetik cahaya
yang dikenal dengan persamaan Maxwell
Dengan definisi
yang lebih akurat dikatakan bahwa waktu
tidak lagi memainkan peranan sebagai variabel independen, melainkan telah
terkopel ke dalam ruang. Ruang dan waktu bersatu. Rumusan massa dan
energi yang sebelumnya terpisah juga menjadi satu,formula E=mc2 diturunkan
langsung dari transformasi tersebut. Formula tersebut sudah mendapat cukup
banyak dukungan eksperimental terutama dari reaksi transformasi nuklir.Dan
teori ini dikembangkan oleh Einsten.
D.
Aplikasi Konsep
Aplikasi
transformasi Lorentz melahirkan formula penjumlahan kecepatan yang ternyata
sesuai dengan teorema penembahan kecepatan Fizeau. Formula ini membatasi
kecepatan total maksimal sebesar c sehingga kecepatan cahaya selalu sama dengan
c tanpa mengidahkan gerak sumber.
Aplikasi gaya
magnetik yang sederhana banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya
pada motor listrik contohnya pada mixer, CD player, kipas angin, computer,dan
menjumpai pula pada galvanometer yang merupakan komponen dasar amperemeter dan
voltmeter.
E.
Pengembangan Konsep Masa Depan
Dengan konsep yang dikemukakan di atas maka kelak,
kita dapat menghidupkan komputer tanpa aliran listrik. Handphone dan laptop pun
bisa dioperasikan tanpa harus direpotkan oleh ada-tidaknya listrik atau
aktif-tidaknya baterai.
F. Pertanyaan – Pertanyaan
1. Jelaskan secara singkat sejarah hidup Hendrik
Anton Lorentz !
2. Apakah konsep yang ditemukan oleh Hendrik
Anton Lorentz ?
3. Bagaimanakah cara kita untuk mengetahui besar
dari Gaya Lorentz?
Jelaskaan !
4. Dalam mengaplikasikan konsep gaya lorentz, jika
suatu daerah selain
medan magnet terdapat juga medan
listrik Ē. Berapakah gaya total yang
bekerja pada muatan yang sedang bergerak dalam
daerah tersebut?
5. Bagaimanakah aplikasi konsep yang dikemukakan
oleh Hendrik
Anton Lorentz ?
Jawaban
1. Hendrik Anton Lorentz dilahirkan pada tanggal
18 juli 1853 di Arnhem, Belanda. H.A. Lorentz merupakan keturunan Jerman dan
Belanda. Pada umur 13 tahun Lorentz masuk sekolah menengah setelah melalui
sekolah dasar yang selalu mendapat juara pertama. Pada sekolah menengah ia
langsung duduk di kelas tiga. Pada umur 17 tahun ia menjadi mahasiswa di
Universitas Leiden. Hanya satu tahun ia sudah mendapatkan diploma sarjana
Selence dengan predikat “Magna cum laude”. Pada tahun 1875 ia memperoleh gelar
Doktor dengan tesis yang membicarakan tentang pemantulan dan pembiasan cahaya
dalam hal teori elektromagnetik. Ia lulus dengan predikat “Magna cum Laude”.
Pada tahun 1877 ia diangkat menjadi guru besar fisika pada Universitas Leiden.
Pada tahun 1902 Lorentz mendapat hadiah nobel dalam
bidang fisika untuk penelitiannya bersama P. Zeeman tentang pengaruh magnetisme
terhadap fenomena radiasi. Pada tahun 1925 ia mendapat gelar Doktor Honorius
Causa dalam bidang kedokteran.
Pada tanggal 10 Februari 1928 Lorentz meninggal di
Maarlem. Kegiatan telegraf dan telepon negara Belanda dihentikan selama tiga
menit untuk penghormatan terakhir pada saat pemakaman Lorentz berlangsung.
2. Lorentz mendapatkan seperangkat persamaan yang
mentransformasikan kuantitas elektromagnetik dari suatu kerangka acuan ke
kerangka acuan lain yang bergerak relatif terhadap yang pertama meski
pentingnya penemuan itu baru disadari 10 tahun kemudian saat Albert Einstein mengemukakan teori relativitas
khususnya. Teori ini
dikenal dengan nama “Transformasi Lorentz”.
Pada tahun 1904 Lorentz mengemukakan
transformasi-transformasi yang betul dan menerbitkan sebilangan hasil daripada
transformasi-transformasi itu, seperti perubahan jisim dengan halaju. Beliau
juga menerbitkan penelitianya mengenai
perubahan bentuk suatu benda yang diakibatkan oleh geraknya dengan kecepatan V
melalui eter.
Teori ini yang
kini dikenal sebagai Teori Eter Lorentz (LET). Lorentz juga menentukan gaya magnetik yang
terjadi pada penghantar arus listrik dan berada dalam medan magnetic atau biasa
disebut dengan ‘gaya Lorentz’.
3. Untuk
mengetahui besar gaya Lorentz dapat dilakukan percobaan dengan menempatkan
kawat berarus listrik tegak lupus arah Medan magnet. Kemudian, dengan mengubah
besar arus dan kyat Medan magnet didapat besar gaya Lorentz yang dirumuskan sebagai
berilut :
F = i . l . B
Dimana : F = gaya
lorentz (Newtom)
i = kuat arus (Ampere)
l = panjang kawat (Meter)
B = medan magnet (weber/m2)
4. Jika di
daerah itu selain Medan magnet juga terdapat Medan
listrik Ē, maka gaya total yang bekerja pada statu muatan Q yang sedang
bergerak di dalam daerah tersebut adalah
Fi = Q [Ē +
(V x )]
Dimana Fi disebut gaya
Lorentz
5. Aplikasi transformasi Lorentz melahirkan formula penjumlahan
kecepatan yang ternyata sesuai dengan teorema penembahan kecepatan Fizeau.
Formula ini membatasi kecepatan total maksimal sebesar c sehingga kecepatan
cahaya selalu sama dengan c tanpa mengidahkan gerak sumber.
Aplikasi
gaya magnetik yang sederhana banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
misalnya pada motor listrik contohnya pada mixer, CD player, kipas angin,
computer,dan menjumpai pula pada galvanometer yang merupakan komponen dasar
amperemeter dan voltmeter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar