A.
SEJARAH HIDUP
Namun
kejadian buruk menimpanya, Bethe yang saat itu berkedudukan sebagai asisten
professor di Tubingen University diberhentikan secara tidak hormat pada tahun
1933 oleh Nazi yang berkuasa saat itu karena ibunya adalah keturunan Yahudi,
padahal dia menganggap dirinya bukan keturunan Yahudi.
Karena
kebenciannya terhadap Nazi, Bethe menerima undangan J. Robert Oppenheimer dari
Amerika Serikat untuk bergabung dalam Manhattan Project, yaitu suatu proyek
militer AS untuk mendesain bom. Dia berangkat ke Amerika Serikat ditemani oleh
Rose Ewald (Putri dari P.P. Ewald, seorang ahli fisika sinar-X), yang kemudian
dinikahinya pada tahun 1939 dan memeberinya 2 anak, Henry George dan Monica.
Sebagai kontribusi dari keikutsertaannya pemerintah Amerika Serikat memeberikan
jabatan Assisten professor di Cornell University pada tahun 1934. Kemudian pada
tahun 1941 ia resmi menjadi warga negara Amerika Serikat. Di Cornell
university, dia belajar fisika tentang reaksi nuklir, dan mengantarkan
keberhasilan dalam Manhattan Project.
Setelah
berhasil dalam Manhattan Project, ia kembali ke Cornell University dan
melanjutkan penelitiannya tentang reaksi nuklir. Bethe juga menjadi ilmuwan
pertama yang berhasil menjelaskan fenomena tingkat energi atom (Lamb shift) dalam spektrum hidrogen yang
dilaporkan oleh Willis Lamb pada tahun 1947 dalam konperensi fisika.
Pada
tahun 1948, Bethe sempat menyumbangkan makalah penting tentang asal usul elemen
kimia pada saat terjadinya peristiwa Big-Bang.
Makalah yang disusunnya bersama dengan Ralph Alpher dan Georges Gamow ini
dikenal dengan makalah `Alpha-Betha-Gamma`. Dia juga menulis 3 artikel tentang
teori dan eksperimen nuklir di Review
Modern Physics dan kemudian ketiga makalah ini menjadi Textbook (Bethe bible) bagi para fisikawan yang bergelut dalam
bidang nuklir.
Pada
tahun 1949, Edward Teller yang merupakan sahabatnya mengajaknya untuk bergabung
dalam usaha bembuatan super bom (bom Hidrogen). Namun ia menyadari akibat yang
dahsyat jika bom itu dibuat, sehingga ia menantang sahabatnya sendiri dan kemudian
aktif berkampanye anti penggunaan nuklir untuk kekerasan. Dia terus menyerukan
anti penggunaan nuklir untuk kekerasan pada dunia, dan hal ini membuatnya
mendapatkan penghargaan sebagai Honorary
Doctor dari berbagai universitas di seluruh dunia.
Dari
semua penelitiannya, pencapaian Bethe yang utama adalah keberhasilannya
mengembangkan teori reaksi nuklir yang menghasilkan energi bintang (Stellar
Nucleosintesis). Penemuan tentang reaksi-reaksi nuklir ini
mengantarkannya pada Nobel Prize for
Physics di tahun 1967.
Hans
Bethe meninggal dunia di rumahnya di Itacha, New York tanggal 6 Maret 2005. Semua
prestasi dan aktivitas Bethe, membuatnya dikenang sebagai Dekan Fisika seluruh
dunia.
B.
PENEMUAN KONSEP
Kebenciannya
terhadap Nazi, mengantarkan Bethe pada prestasi yang kemilau. Dengan menerima
undangan J. Robert Oppenheimer dari Amerika Serikat untuk bergabung dalam
Manhattan Project, untuk mendesain bom. Dari keikutsertaannya pada proyek
tersebut ia mendapatkan jabatan Assisten professor di Cornell University pada
tahun 1934. Dia belajar banyak tentang reaksi nuklir disana.
Bethe
memiliki kemampuan dalam memanipulasi persamaan-persamaan fisika sehingga ia berhasil
menjelaskan fenomena tingkat energi atom (Lamb
shift) dalam spektrum hidrogen yang dilaporkan oleh Willis Lamb pada tahun
1947 dalam konperensi fisika.
Dari
semua penelitiannya tentang reaksi nuklir, akhirnya pencapaian Bethe yang utama
adalah keberhasilannya mengembangkan teori reaksi nuklir yang menghasilkan
energi bintang (Stellar Nucleosintesis). Ia menemukan bahwa reaksi yang terjadi
pada bintang-bintang yang relatif terang mengikuti Siklus Karbon-Nitrogen
(dikenal sebagai Bethe-Weizsacker Cycle).
Sementara yang terjadi di Matahari dan bintang-bintang yang lebih redup
merupakan reaksi proton-proton. Penemuan ini mengantarkannya mendapatkan hadiah
Nobel di tahun 1967.
C.
PENGEMBANGAN KONSEP
Keberhasilan
Bethe yang memuaskan adalah dalam mengembangkan teori reaksi nuklir yang
menghasilkan energi bintang (Stellar Nucleosintesis). Ia
menemukan bahwa reaksi yang terjadi pada bintang-bintang yang relatif terang
mengikuti Siklus Karbon-Nitrogen (dikenal sebagai Bethe-Weizsacker Cycle). Sementara yang terjadi di Matahari dan
bintang-bintang yang lebih redup merupakan Reaksi Proton-Proton.
Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana
dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi
hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat
melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut
sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa
berubah (kecuali mungkin dalam level
energi), proses
ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.
Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih
inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai
reaksi yang bersih. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan
gamma yang sangat berbahaya bagi manusia. Unsur yang sering digunakan dalam
reaksi fusi nuklir adalah Lithium dan Hidrogen (terutama Lithium-6, Deuterium, Tritium).
Reaksi yang terjadi di matahari seperti halnya pada bom
hidrogen yaitu reaksi Fusi (Penggabungan), lain halnya dengan bom nuklir yang melalui
reaksi Fisi (Pemecahan). Para ilmuwan meyakini bahwa matahari dengan reaksi
Fusinya dapat menghasilkan energi yang dasyat.
Reaksi yang terjadi di Matahari adalah reaksi fusi dengan
proses penggabungan antara atom hidrogen mengasilkan atom helium dengan
menghasilkan energi yang sangat besar.
Matahari diperkirakan memiliki diameter kira-kira 1,4 juta
Km dan memiliki massa sekitar 32.000 massa bumi. Temperatur matahari
dipermukaan adalah sekitar 6000 °C dan inti sekitar 20 juta °C (bayangkan pada
100 °C, air sudah menjadi uap), dengan kandungan paling banyak 70% hidrogen dan
27 % Helium. Panas yang kita terima adalah hasil dari reaksi yang terjadi di
matahari, matahari seperti tungku yang panas dan memancarkan energi ke segala
penjuru termasuk bumi.
Matahari tidak memancarkan energi secara periodik, tetapi
terus menerus karena reaksi yang terjadi adalah reaksi berantai, artinya tiap
energi Fusi yang terjadi menghasilkan energi dan atom lain yang tidak stabil.
Energi yang dihasilkan ini kemudian menghasilkan pengahancuran materi dan
menghasilkan energi, sementara atom yang tidak stabil meluruh menjadi unsur
yang stabil yang kemudian bereaksi fusi lagi dengan proton sehingga timbul
unsur lain yang tidak stabil dan energi, demikian seterusnya tanpa
henti-hentinya. Namun demikian reaksi ini menyebabkan hilangnya massa matahari
akibat proses penghancuran materi tadi (Deffect massa). Perumusan ini sangat
terkenal dengan perumusannya Einstein yaitu E = mc2 dimana, E adalah
energi yang timbul, m adalah massa yang hilang dan c adalah kecepatan cahaya
pada ruang hampa.
Siklus reaksi berantai yang dikemukakan oleh Dr. Hans
Albrecht Bethe dan Dr. Carl Friedrich Von Weizshacher ini sering disebut “Hidrogen
Helium Sintesis”. Proses ini pada intinya adalah pembakaran empat inti
Hidrogen menjadi inti Helium, pada proses ini terjadi kurang lebih 0.75%
pengurangan massa Hidrogen yang diubah menjadi energi. Para ilmuwan menghitung
bahwa daya pancar matahari kira-kira 3.78 x 1033 erg / det, dengan menggunakan
perumusan Einstein kita dapat menentukan massa yang hilang dari matahari setiap
detik adalah sekitar 4 juta ton setiap detik.
D.
APLIKASI
KONSEP
Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah
sebuah proses saat dua inti atom bergabung, membentuk inti atom yang
lebih besar dan melepaskan energi. Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan Bom Hidrogen meledak. Senjata nuklir adalah senjata yang menggunakan prinsip reaksi fisi nuklir
dan fusi nuklir.
Perkembangan fisika nuklir terus melaju pesat, terakhir
dengan dibuatnya bom nuklir, bom hidrogen dan reaktor nuklir untuk digunakan
sumber tenaga baik listrik maupun bahan bakar.
Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di
hampir semua inti bintang di alam semesta. Senjata bom hidrogen juga
memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali.
Di USA dan seluruh Eropa, investasi pada penelitian daur bahan bakar nuklir terus berlanjut, dan dengan
prediksi beberapa ahli akan kelangkaan listrik, peningkatan harga bahan bakar
fosil dan perhatian akan emisi gas rumah kaca akan memperbarui kebutuhan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir).
Banyak negara yang tetap aktif mengembangkan energi
nuklirnya termasuk diantaranya Jepang, China dan India, kesemuanya aktif
mengembangkan teknolgi reaktor thermal dan reaktor cepat. Korea Selatan dan USA
hanya mengembangkan teknolgi reaktor thermal, Afrika Selatan dan China
mengembangkan versi baru Pebble
Bed Modular Reactor
(PBMR). Finlandia dan Perancis aktif mengembangkan energi nuklir; Finladia
mempunyai European Pressurized Reactor yang dibangun oleh Areva.
E.
PENGEMBANGAN
KONSEP KEDEPAN
Perkembangan fisika nuklir terus melaju pesat, terakhir
dengan dibuatnya bom nuklir, bom hidrogen dan reaktor nuklir untuk digunakan
sumber tenaga baik listrik maupun bahan bakar. Diharapkan
kedepan energi nuklir sudah dapat diaplikasikan pada energi penggerak pesawat
ruang angkasa guna menjelajahi tata surya lebih jauh. Mengingat unsur yang
banyak di luar angkasa adalah hidrogen, dengan demikian kita dapat menggunakan
siklus hidrogen pada penggerak pesawat ruang angkasa.
F.
SOAL-SOAL
DAN KUNCI JAWABAN
1.
Mengapa Nazi Jerman memberhentikan Hans
Bethe sebagai asisten professor di Tubingen University pada tahun 1933?
Karena ibunya
adalah keturunan Yahudi, dimana bangsa Yahudi merupakan salah satu musuh yang
diperangi oleh pemerintahan Nazi Jerman.
2.
Apa pencapaian Bethe yang utama dari semua
penelitiannya?
Dari semua
penelitiannya, pencapaian Bethe yang utama adalah keberhasilannya mengembangkan
teori reaksi nuklir yang menghasilkan energi bintang (Stellar Nucleosintesis).
3.
Bagaimana konsep reaksi nuklir yang
terjadi di Matahari?
Reaksi
nuklir yang terjadi di Matahari adalah reaksi fusi dengan proses penggabungan
antara atom hidrogen mengasilkan atom helium sehingga menghasilkan energi yang
sangat besar.
4.
Sebutkan
beberapa bentuk aplikasi penggunaan reaksi nuklir?
Beberapa
bentuk aplikasi penggunaan reaksi nuklir adalah bom nuklir, bom hidrogen dan
reaktor nuklir untuk digunakan sumber tenaga baik listrik maupun bahan bakar.
5.
Mengapa Hans Bethe mendapatkan gelar Honorary Doctor?
Karena Dia terus menyerukan anti penggunaan nuklir untuk kekerasan pada
dunia,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar