LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA DASAR
PERCOBAAN I
( RANGKAIAN SERI
PALALEL )
OLEH :
NAMA : ZOE TRIANI SYAFI’I
STAMBUK : A1C3 13 094
JURUSAN : PENDIDIKAN FISIKA
KELOMPOK : IX B
ANGGOTA : 1.
NURDIANTO
2.
KHUSNUL KHATIMA
3.
NURLYASIN RUFA
4.
MIRNAWATI
ASISTEN : DIRMAN
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
( RANGKAIAN SERI PARALEL )
A.
TUJUAN
Setelah melakukan praktikum
eksperimen ini, mahasisawa dapat :
1.
Memahami konsep dasar rangkaian Seri-Paralel
2.
Menentukan nilai resistansi resistor berdasarkan kode warna
dan pengukuran dengan multimeter.
3.
Membandingkan besar arus dan beda potensial pada
masing-masing resistor dalam rangkaian Seri rangkaian Paralel.
B.
ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan yang digunakan
dalam eksperimen ini yaitu :
No.
|
Alat Dan Bahan
|
Fungsi
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Catu Daya
Papan Rangkaian Multimeter
Resistor
Kabel Penghubung
|
Sebagai sumber tegangan.
Tempat merangkaikan komponen
rangkaian.
Mengukur arus, tegangan,
hambatan, dan frekuensi.
Sebagai hambatan atau beban.
Menghubungkan rangkaian dengan
catu daya.
|
C.
LANDASAN TEORI
Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang
didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurun tegangan
diantara kedua salurannya sesua dengan arus yang mengalirinya berdasarkan
hokum Ohm. Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan
sirkuit elektronik d an merupakan salah satu komponen yang paling sering
digunakan
resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan
film., bahkan resistansi/ kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi
seperti nikel-kromium. Karaktristik utama dari resistor adalah resistansinya
dan daya listrik yang dapat diboroskan. Karaktristik lain termasuk koefisien
suhu, desah listrik, dan indukstansi ( http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor, 2011 ).
Dalam banyak pemakain, dijumpai sumber tegangan dan beberapa
buah resistor yang dihubungkan dengan cara tertentu. Rangkaian seri adalah
rangkaian dimana resistor disusun secara berderet sehingga arus yang melalui
tiap-tiap komponen adalah sama. Rangkaian paralel adalah rangkaian dimana
resistor disusun secara sejajar, sehingga tegangan atau beda potensial
tiap-tiap komponen adalah sama (Sutrisno,1985:70).
Banyak rangkaianmengandung lebih dari satu hambatan
(tahanan). Tahanan-tahanan tersebut dapat dihubungkan dengan cara: 1) seri (dua
penahan dihubungkan deret). 2) paralel (sejajar) atau tiga tahanan dihubungkan
sejajar. 3) gabungan antara seri dan paralel. Dalam hubungan seri, arus
yang melalui tahanan-tahanan mempunyai kuat arus yang sama. Jumlah tegangan
antara tahanan jumlah dari tegangan masing-masing. Sedangkan dalam hubungan
paralel, tegangan tegangan pada tiap-tiap tahanan sama besarnya dan jumlah arus
yang diberikan oleh sumber tenaga sama dengan jumlah arus melalui tahanan
masing-masing (Daryanto, 2000: 23-26).
Satuan dari tahanan adlah Ohm, sedangkan satuan dari arus
listrik adalah ampere dan satuan dari teganngan listrik adalah volt. Menurut
hasil percobaan sudah dibuktikkan bahwa sebuah sumber tegangan sebesar 1 volt
jika dihubungkan dengan sebuah tahanan sebesar 1ohm, maka arus yang mengalir 1
ampere. Berarti dalam tegangan, arus, dan hambatan listrik mempunyai kaitan
yang sangat erat. Dan kaitan tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
R = I/V
dengan
R adalah tahanan listrik (ohm), Vadalah tegangan (volt), dan I adalah arus
listrik (ampere) (Depati, 2003: 25-26).
D.
PROSEDUR KERJA
Ø
Menentukan Nilai
Resistansi Resistor
1.
Mengambil 3 buah
resistor secara acak dari kotak eksperimen.
2.
Menentukan nilai
resistansi resistor yang diambil berdasarkan kode warna.
3.
Mengukur resistansi
resistor yang diambil menggunakan multimeter dan membandingkan hasilnya dengan
langkah 2.
Ø
Rangkaian
Seri-Paralel
1.
Mengambil beberapa
resistor yang telah disiapkan dikotak eksperimen dan menyusunnya seperti pada
gambar :
2.
Sebelum rangkaian
dihubungkan dengan catu daya, diukur terlebih dahulu hambatan total rangkaian (
R ) menggunakan multimeter.
3.
Menghubungkan
rangkaian dengan catu daya, diukur arus I1, I2, I3,
I dan tegangan V1, V2, V3, pada masing-masing
resistor dengan menggunakan multimeter.
4.
Menyusun rangkaian
seperti pada gambar berikut :
5.
Mengukur hambatan
total rangkaian ( R ), arus I1, I2, I3, I dan
tegangan V1, V2, V3, pada masing-masing
resistor.
6.
Menyusun rangkaian
seperti pada gambar berikut :
I1 I2 R2
R1
I3 R3
E
7.
Melakukan langkah 1 s.d 5 untuk variable nilai R yang lain.
8.
Mencantumkan hasil pengamatan pada tabel data pengamatan.
E.
DATA PENGAMATAN
Ø
Menentukan Nilai Resistansi Resistor
Resistor
|
Gelang Warna
|
Resistor
Dengan Kode Warna
|
Resistor Dengan
Multimeter
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
2.
3.
|
Hijau
Jingga
Biru
|
Biru
Jingga
Abu-Abu
|
Kuning
Kuning
Merah
|
Emas
Emas
Emas
|
56 x 104
Ω
33 x 104
Ω
68 x 102
Ω
|
0,5565 mΩ
337,01 kΩ
6,73 kΩ
|
Ø
Rangkaian Seri-Paralel
1.
Rangkaian Seri
RTotal
(mΩ)
|
Arus (I) (mA)
|
Tegangan (V)
(Volt)
|
Vs
(Volt)
|
||||||
I1
|
I2
|
I3
|
ITotal
|
V1
|
V2
|
V3
|
VTotal
|
||
0,912
|
0,27
|
0,26
|
0,28
|
0,29
|
9,3
|
8,75
|
9,15
|
8,68
|
10
|
2.
Rangkaian Paralel
RTotal
(kΩ)
|
Arus (I) (mA)
|
Tegangan (V)
(Volt)
|
Vs
(Volt)
|
||||||
I1
|
I2
|
I3
|
ITotal
|
V1
|
V2
|
V3
|
VTotal
|
||
6,52
|
1,29
|
1,29
|
1,30
|
1,28
|
9,39
|
9,40
|
9,45
|
9,24
|
10
|
3.
Rangkaian Seri-Paralel
RTotal
(kΩ)
|
Arus (I) (mA)
|
Tegangan (V)
(Volt)
|
Vs
(Volt)
|
||||||
I1
|
I2
|
I3
|
ITotal
|
V1
|
V2
|
V3
|
VTotal
|
||
0,573
|
0,32
|
0,34
|
1,53
|
0,34
|
9,77
|
10,46
|
10,61
|
10,24
|
10
|
F.
ANALISIS DATA
1.
Rangkaian Seri
R1 =
= =
3,445 × 104 Ω
R2 =
= =
3,365 × 104 Ω
R3 =
= =
3,267 × 104 Ω
RT = R1 + R2 + R3
= 3,445 × 104 Ω + 3,365 × 104 Ω
+ 3,267 × 104 Ω
= 10,077 × 104 Ω
2.
Rangkaian Paralel
R1 =
= =
7,27 × 103 Ω
R2 =
= =
7,28 × 103 Ω
R3 =
= =
7,269 × 103 Ω
RT =
=
=
=
= 2,424 × 103 Ω
3.
Rangkaian Seri Paralel
R1 =
= =
3,053 × 104 Ω
R2 =
= =
3,074 × 104 Ω
R3 =
= =
6,93 × 103 Ω
Rp =
=
=
= 0,5659 × 104 Ω
RT = R1 + Rp
= 3,053 × 104 + 0,5659 × 104
= 3,6189 × 104 Ω
G.
PEMBAHASAN
Resistor
adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai pelawan atau penahan arus
dengan cara menurunkan tegangan antara kedua salurannya berdasarkkan hukum Ohm.
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik dimana komponen-komponen listrik
disusun secara berderet sehingga arus yang mengalir pada tiap komponenn sama.
Rangkaian paralel adalah rangkaiian listrik dimana komponen-komponen listrik
disusun secara sejajar sehingga tegangan pada tiap komponen sama. Rangkaian
kombinasi adalah gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Pada
pengamatan pertama yaitu menentukan nilai resistor berdasarkan kode warna
dimana resistor yang menggunakan kodewarna yaitu resistor karbon dimana sandi
warnanya dicatkan pada badan resistor untuk menyatakan nilai hambatan. Untuk
resistor dengan toleransi 10% dan 5% digunakan empat buah cincin, yaitu cincin
A, B, C dan D. Cincin A adalah yang paling dekat dengan ujung resistor. Warna
cincin A, B dan C menyatakan nilai hambatan resistor, sedangkan warna cincin D
menyatakan toleransi. Untuk cincin D hanya ada dua warna, yaitu perak untuk
toleransi 10% dan emas untuk toleransi 5%. Untuk cincin A, B dan C tiap warna
mempunyai nilai seperti tertera pada tabel berikut ini :
Tabel
:
Hitam 0
Coklat 1
Merah 2
Jingga 3
Kuning 4
Hijau 5
Biru 6
Ungu 7
Abu-abu 8
Khusus
untuk cincin C ada warna emas yang mempunyai nilai -1.
Nilai
hambatan dapat dibaca dengan menggunakan
rumus :
R = (A)
(B) × 10(C) ohm
Keuntungan
membaca resistor dengan menggunakan kode warna yaitu kita tidak perlu
menggunakan multimeter atau alat sejenisnya untuk menghitung nilai resistor dan
terlihat lebih praktis. Sedangkan kelemaha penggunaan kode warna biasanya
terjadi kesalahan dalam menentukan warna tiap-tiap cincin sehingga penghitungan
pun menjadi salah.
Dalam
percobaan yang kedua dilakukan percobaan untuk mengamati arus dan tegangan
listrik pada rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian kombinasi dari
resistor. Adapun resistor yang digunakan adalah resistor 0,5565 mΏ,
resistor 337,01 kΏ, dan resistor 6,73 kΏ.
Alat yang digunakan untuk mengukur arus dan tegangan pada rangkaian adalah
multimeter. Pada percobaan pertama, yaitu mengukur arus dan tegangan pada
rangkaian seri resistor didapatkan nilai RT sebesar 0,912 mΩ, IT sebesar
0,29 mA dan VT sebesar 8,68 mA tegangan masukan yang digunakan yaitu
10 V. Bardasarkan pengamatan, arus pada tiap resistor berbada tipis dengan arus
pada rangkaian , yaitu sebesar 0,27 mA, 0,26 mA dan 0,28 mA
karena beda asur yang sangat tipis maka dapat diabaikan. Sedangkan tegangan
tiap resistor masing-masing sebesar 9,3 V, 8,75 V dan
9,15 V. Berdasarkan analisis data didapatkan nilai R1 sebesar 3,445 × 104 Ω,
R2 sebesar 3,365 × 104 Ω, R3 sebesar 3,267 ×
104 Ω dan RT sebesar 10,077 × 104 Ω. Nilai RT
yang didapatkan sedikit berbeda dengan yang ditunjukkan oleh multimeter
sehingga dapat diabaikan. Ini mungkin disebabkan kurangnya ketelitian dalam
pengamatan ataupun kurang tepatnya pemasangan komponen-komponen alat.
Pada
pengamatan rangkaian parlel diperoleh RT sebesar 6,52 V, IT sebesar
1,28 mA dan VT sebesar 9,24 V. Sedangkan arus untuk masing-masing
resistor yaitu I1 sebesar 1,29 mA, I2 sebesar 1,29 mA dan
I3 sebesar 130 mA. Sedangkan tegangan untuk masing-masing resistor
yaitu V1 sebesar 9,39 V, V2 sebesar 9,40 dan V3
sebesar 9,40 V. Pada rangkaian seri seharusnya jumlah tegangan antara V1, V2
dan V 3 sama. Namun pada pengamatan sedikit berbeda. Ini dapat
diabaikan kerena selisih yang ditunjukkan sangat sedikit.
Pada
pengamatan rangkaian seri-paralel didapat nilai RT sebesar 0,573 kΩ,
IT sebesar 0,34 mA dan VT sebesar 10,24 V. sedangkan
nilai arus untuk masing-masing resistor yaitu I1 sebesar 0,32 mA, I2
sebesar 0,34 mA dan I3 sebesar 1,53 mA. Sedangkan tegangan untuk
masing-masing resistor yaitu V1 sebesar 9,77 V, V2
sebesar 10,46 dan V3 sebesar 10,61 V. Nilai yang ditunjukkan untuk
masing-masing resistor terlihat terdapat sedikit perbedaan sehingga dapat
diabaikan.
H.
KESIMPULAN
Dari
hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa :
1.
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik
dimana komponen-komponen listrik disusun secara berderet sehingga arus yang
mengalir pada tiap komponen sama.
Rangkaian paralel adalah
rangkaian listrik dimana komponen-komponen listrik disusun secara sejajar
sehingga tegangan pada tiap komponen sama.
Rangkaian kombinasi adalah
gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel.
2.
Resistor memiliki 4 cincin warna yang terdiri
dari cincin A, B, C dan D. Nilai hambatan
pada resistor dapat dihitung berdasarkan kode warna dan dapat dibaca
dengan menggunakan rumus :
R = (A)
(B) × 10(C) ohm
3.
Arus yang mengalir pada resistor yang disusun
secara seri nilainya sama namun tegangannya berbeda. Sedangkan pada resistor
yang disusun secara paralel arus yang mengalir
pada tiap-tiap resistor berbeda namun
tegangannya sama.
I.
SARAN
Saran
yang dapat saya sampaikan dalam pengamatan ini yaitu sebelum melakukan
praktikum sebaiknya asisten menjelaskan lebih jelas tentang penggunaan
alat-alat agar praktikan dapat memahami fungsi alat-alat dan cara
menggunakannya agar tidak keliru di percobaan berikutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor
Darryanto.
2000. Teknik Elektronika. Malang: PT. Bumi Aksara.
Depari,
G. 2003. Keterampilan Elektronika. Bandung: ITB.
Sutrisno.
1985. Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung: ITB.
Makasih atas infonya
BalasHapusGd job
BalasHapusmakasih kak, cuman kalo boleh kasi saran background sm tulisannya warnanya jangan senada kak
BalasHapus