MAKALAH
PENDAHULUAN
FISIKA INTI
“STRUKTUR
INTI”
DISUSUN OLEH:
ZOE
TRIANI SYAFII
JURUSAN PENDIDIKAN
FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nyalah sehingga
makalah yang
berjudul ”Struktur
Inti” dapat terselesaikan pada waktunya, walaupun masih
banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini. Dalam Makalah ini akan
dijelaskan beberapa sub pokok mengenai judul di atas secara rinci dan jelas.
Dan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang
telah banyak membantu
dalam pembuatan makalah ini. Dalam
penyajian makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangandalam
penghimpunan makalah.Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Kendari,
Oktober 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR
………………………………………………………..…ii
DAFTAR
ISI………………………………………………………………….....iii
BAB
I PENDAHULUAN ………………………………………………………..1
1.1.Latar
Belakang......................................................................................1
1.2.Rumusan
Masalah ……………………………………………………1
1.3.
Tujuan………………………………………………………………..2
1.4.Manfaat
………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………...3
2.1.Model Tetes Zat Cair………………………………………………….3
2.2.Model Kulit………………………………………………………….19
BAB III PENUTUP……………………………………………………………27
3.1.
Kesimpulan…………………………………………………………27
3.2.
Saran………………………………………………………………...28
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika
nuklir atau fisika inti merupakan salah satu cabang dalam ilmu fisika yang
mempelajari tentang inti atom, baik struktur, karakteristik, maupun
reaksi-reaksi inti dengan energi yang menyertainya. alam fisika nuklir, sebuah
reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel nuklir
bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada
prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang
bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel
tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level
energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai struktur inti yang meliputi Model
Tetes Zat Cair dan model-model inti. Sebuah
teorimengenai energi ikatinti,didasarkan
pada teknikmatematika dan konsepfisika,telah dikembangkan olehBruecknerdan
rekan kerjanya(1954-1961). Sebuah modelyang jauhlebih
kasarada di managayaintidiabaikan, tetapi daya tarikantar
inti kuatditekankan.
Halini ditemukanoleh vonWeizsäcker(1935)atas dasaranalogitetes
zat cairuntuk inti yangdisarankan olehBohr.
Oleh sebab itu dibuatlah makalah ini agar dapat
diketahui sebuah model inti melalui percobaan tetes zat cair dan seperi apa
model kulit-kulit pada inti.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah
model tetes zat cair ?
2. Bagaimana formula massa semiempirikal pada atom?
3. Seperti apa model kulit-kulit atom?
1.3.
Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui struktur inti melalui model
tetes zat cair.
2. Untuk
mengetahui formula massa
semiempirikal pada atom.
3. Untuk
mengetahui model kulit atom.
1.4. Manfaat
Manfaat
dari penulisan makalah ini adalah:
1. Dapat
mengetahui struktur inti melalui model
tetes zat cair.
2. Dapat
mengetahui formula massa
semiempirikal pada atom.
3. Dapat
mengetahui model kulit atom.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Model Tetes Zat Cair, Formula Massa Semiemperical pada Atom
A.1 Model Tetes Zat Cair
Sebuah
teori mengenai energi ikatinti,didasarkan pada teknikmatematika dan konsepfisika,telah
dikembangkan olehBruecknerdan rekan kerjanya(1954-1961).Sebuah
modelyang jauhlebih kasarada di managaya intidiabaikan, tetapi
daya tarik antar inti kuatditekankan. Halini
ditemukanoleh vonWeizsäcker(1935)atas dasaranalogitetes zat cairuntuk inti
yangdisarankan olehBohr.Asumsiyang pentingadalah :
1.
Intiterdiridari bahanyang tidak dapat digenggamsehinggaR~A1/3.
2.
Gaya intiidentik untuktiapnukleondan tidak
tergantungmengenaiapakahmerupakanneutron atauproton.
3.
Gaya Inti Jenuh
GambarA.1Sebuah bola inti dalam materiintitak terbatas.
Ikatan
juga dapat dikurangi karena efek coulomb antara sebuah pasangan pada
proton.Dalam penjumlahan sebuah suku.Suku ini diakibat langsung dari perlakuan
mekanika kuantum pada neutron dan proton.Akhirnya koreksi suku harus
dijumlahkan karena memberikan ikatan lebih besar dari inti genap-genap. Ikatan
paling sedikit pada inti genap-genap menggambarkan pengaruh kulit . Disini
menceritakan energi ikat utama sebanding dengan A, harus dikoreksi, bergantung
dengan yang lain. Dengan asumsi muatan independen dari gaya inti kita dapat
menyimpulkan interaksi inti n – n, p – p, dan p – n adalah identik. Kita dapat
menulis energi ikat pada inti
Dimana
avA = volume
± d
= pasanganenergi
0 jika inti A ganjil
+ jika inti A genap-genap
- Jika inti A
ganjil-ganjil
h = kulit,
GambarA.2.Energi coulomb pada muatan
bolaseragam, (a) distribusi
muatanyang sebenarnya,
sebuah lapisanketebalandrditambahkan
kebola berjari-jarir.(b) distribusi
muatanSetarauntuk tujuanperhitunganenergi potensial. Massa jenismuatandisebutρ.
A.1.1 Energi Coulomb pada Inti Bola
Meskipun gaya coulomb antara pasangan
proton sudah cukup untuk tujuan saat ini namun perlu dipertimbangkan inti
sebagai bola dengan muatan seragam Ze dan rapat muatan
r=
(A.2)
Asumsikanmuatan
bolaberjari-jari r, seperti terlihat pada Gambar. 3.6a.Dengan
mengasumsikan muatan
dari bola
berkonsentrasi pada pusat shell
(lihat Gambar. A.2).Energi potensial listrik dari inti
Vcoulomb =
=
=
(A.3)
Kita asumsikanmuatanmasing-masing protonmelaluikeseluruhaninti, persamaan (A.3) mengandung suku "energi dirinya" 3e2/(5R) untuk setiap proton (denganZ=1). Pengurangan proton Z memberikan energi interaksi pasangan proton
Vcoulomb
=
(A.4)
Nilai konstan ac dalam persamaan. (A.1) diperoleh
ac =
= 0.62 or 0.72
Mev dari R0= 1.4 or 1.2 F (A.5)
Istilahcoulombdalam
Pers. (A.1) terjadi dengantanda negatifkarena energipositifcoulombmengurangienergi
ikatinti.
A.1.2Energi Asimetri
Sebuah model yang sangat
sederhana untuk menunjukkan istilah asimetri dalam Pers. (A.1).Karena neutrondan protonmematuhihukum
mekanika kuantum, neutron dan proton harus dalamkeadaan energimirip dengankotak tertutup. Untuk memudahkanperhitungan, asumsikan bahwa level berjarak samadengan jarakΔ
danbahwa sebagaiakibat dari PrinsipPauliPrinsipeksklusi yaitu hanya ada satunukleonidentik setiap level.Berdasarkanasumsi bahwaGaya
antarabusurneutronidentik dengangaya antaraprotonkecuali untukefekcoulomb menyebutkan energineutrondanprotondiperkirakan
akanidentik.
Energi
Asimetriadalahperbedaan dalamenergi intidengan nomorneutron N dannomorprotonZ
danbahwa isobardengan nomorneutrondan protonkeduanya sama denganA\2, v protonharusdiubah menjadineutron.
N =
jumlahkerjasetara dengan
ν2D =
(N — Z)2D (A.6)
Hal ini dapat dilihat dari
Gambar. A.2. Perhatikan bahwa masing-masing v proton harus dibesarkan dalam
energi dengan jumlah v Δ. Karenapersamaan (A.6)
selalu positif,energi ikatintiakan selalu lebih kecil untukintidengan N≠Zdibanding dengan N=Z. Kita jugadapat menunjukkan
bahwaD~ 1/A dengan menghitungenergiyangEmax dimana level dari intiharusdiisiuntuk menampungneutronN dan kemudianmenetapkanD~Emax/N
GambarA.3.Model
untuk bentuk asimetri . Neutrondanprotondiasumsikanmemilikikeadaanberjarak sama dengan
jarakD. Melintasmewakili
keadaanawalnyaDalam transferdari tigaproton, menyatakanenergi neutron3 x3D yang harusdikeluarkan.
A.2
Formula Massa Semiemperical pada atom
Melalui
persamaan dengan tetesan zat cair yang memungkinkan untuk menulis rumus massa
semiempirical untuk setiap atom yang memiliki massa M(A,Z). seperti tenaga
intermolekular di dalam zat cair, tenaga antara nukleon dari sebuah nuklir
adalah sifat kejenuhan yg memiliki jarak pendek. Seperti memprediksi persamaan
yang sebagian besar termologi terpenting
didalam rumus massa. Akan digunakan dalam pengaruh tegangan permukaan, repulsi coulomb, dan efek genap-ganjil
yang telah dijelaskan sebelumnya. Rumis ini dapat digunakan untuk memprediksi
stabilitas nuklir dengan pengaruh pengeluaran radiasi.
Proses
penyusunan rumus massa untuk M(A,Z) adalah tulislah unsur pokok dari massa
sebuah atom , dan kemudian menerapkankoreksiyang
diperlukan. hasil ini
dalamrumusweizackermassasemiempirikal. istilahyang
berbedadiperlukan dalamrumusberikut.
A.2.1 Unsur utama dalam massa .
Istilahpertama
adalahmassautamaatom, proton, neutron, dan elektron.
Atau
dimana energiikatelektron danproton diabaikanuntuk membentukatom
hidrogen.
A.2.2 Spesifik energi
ikat inti.
tanda negatifberarti Ameningkatkan massalebih banyak
diubahenergiintiagar dalamlipatanenergi ikattotal.nilai dari
konstanakan dievaluasinanti.
A.2.3 Tegangan permukaan.
dimana
adalah konstan dengan determinan.
A.2.4 Repulsion Coulomb.
Efekrepulsioncoulombkarenamuatan
positifpadaprotonyangdibahas dalamsec8. ituhasildalampenambahanjangkamassa
yang diberikan oleh
dimana
adalah konstan dan bernilai dari
0.0006U sampai 0.0008U tergantung pada nilai dari
.
A.2.5 Pasangannukleon.
Istilah
initergantung pada jumlahrelatifdari proton dan neutron. surveimenunjukkanbahwaintiyang
stabilcenderung membentukdiri padaneutron-proton pasangan; intiakanpaling stabildan, karenanya, lebih terikatjika A=2Z. setiap penyimpangandari A=2Zharusmengurangienergi ikat. dengan demikian, istilahmassa-koreksi positif untukjumlahnukleontidak
berpasanganditerapkandalam bentukberikut
dimana
adalah konstan dari nilainya.
A.2.6Efek genap ganjil.
Faktor penting
lainyang mempengaruhienergi ikatintidan, karenanya, massanya, adalahkalaujumlahproton
danneutronyangganjil atau genap. Intiyang palingstabil adalahinti ganjil-ganjil. Ini menghasilkanpenambahanistilahlain
(A, Z) untukrumusmassa. istilah inidiberikan oleh
Pembenaranteoritisuntuk jangkakoreksi
(A,Z) adalah sebagaiberikut.Spin darimasing-masing nucleon adalah 1/2dan karena itu, spindapatmenunjukkan baik
atasatau bawah.ini berartisetiapkeadaanproton
atauneutronadalah duakali lipatmerosot danmemberikanperubahan
mendadakdalamenergi ikatsetiap kaliprotonatauneutronyang ditambahkan. tetapi dalam
semuahalmassa lainnyatelahdiasumsikan bahwaM(A,Z)bervariasilancar
sepertiNatau perubahanZ.inimenunjukkanperlunyaistilahkoreksi
(A,Z).
meskipunpertimbanganteoritismemberikannilai
(A, Z) bentuk
meskipunpertimbanganteoritismemberikannilai
Dimana
adalah konstan, eksperimen
terbaik memberikan
A.3 EFEK KULIT
A.3.1 Efek Isobarik
Seperti telah
dijelaskan sebelumnya, elemen-elemen yang memiliki nomor massa A yang sama disebut dengan isobar. Plot
tiga dimensi dari Z, N, dan Mc2 untuk setiap inti menghasilkan apa yang disebut
dengan energi permukaan. Sebenarnya terdapat tiga permukaan, tetapi kita lebih
cenderung membahas energi permukaan isobaric, yang merupakan salah satu yang
bernilai A konstan. Ditemukan bahwa
energi permukaan isobarik mengakibatkan bentuk parabola untuk plot M(A,Z)
versus Z. hal ini diprediksi dengan persamaan massa semiempirikal diberikan
pada persamaan (3.41) seperti dijelaskan di bawah ini :
(i)
Untuk A ganjil, suku
adalah
nol, dan plot M(A,Z) versus Z
memberikan bentuk parabola. Dimemprediksikan bahwa hanya terdapat sebuah isotop stabil yang dekat pada
titik minimum dari parabola. Tidak dibutuhkan parabola minimum yang harus
sesuai dengan integral Z. inti yang
tidak stabil pada peluruhan sisi lain (dengan penangkapan β-, β+,
atau elektron) sedemikian rupa sehingga mencapai inti stabil.
Gambar A.4 Grafik M(A,Z) versus Z untuk A ganjil
(ii)
Untuk A genap keberadaan suku
memberikan dua parabola, satu untuk inti
ganjil-ganjil, dan satu lagi untuk inti genap-genap. Keberadaan bentuk
juga
memastikan bahwa mungkin terdapat lebih dari satu inti yang stabil untuk A
genap dan Z genap, yaitu untuk inti genap-genap. Pada Gambar A.4 titik pada kurva
menunjukan plot dari M(A,Z) versus A
untuk
. M(A,Z) untuk
inti ganjil-ganjil terletak di atas kurva sedangkan inti genap-genap terletak
di bawah. Karena A>15 tidak ada inti ganjil-ganjil stabil (kecuali 73Ta180),
semua inti yang terletak pada kurva peluruhan ganjil-ganjil untuk satu atau
lebih inti yang stabil pada kurva genap-genap.
Gambar A.6 Grafik M(A,Z) versus Z untuk A genap
Seperti contoh dari percobaan dari dua kasus
di atas, Gambar A.7 dan Gambar A.8 menunjukan parabola untuk A=111 dan
A=112. Terdapat hanya sebuah inti
stabil, 48Cd111, hal itu sesuai dengan A=111 dan dua inti stabil, 48Cd112,
dan 50Sn112, sesuai dengan A=112, seperti ditemukan pada
percobaan, dan kesepakatan dengan prediksi
Gambar
A.7 Diagram energi permukaan untuk nomor massa ganjil A = 11. Parabola
menunjukkan titik MC2 versus Z. Hanya isotop stabil 48 Cd
Gambar A.8 Diagram energi permukaan untuk
nomor massa genap A=112. Titik MC2 versus Z isotop stabil 48 Cd
dan 50Sn. Perhatikan tidak ada isotop stabil dalam inti
ganjil-ganjil
A.3.2
Pengaruh Tegangan Permukaan
Nilai
penurunan yang cepat pada energi ikat pernukleon di A kecil dapat dijelaskan
sebagai pengaruh tegangan permukaan jika nukleus di pandang sebagai tetesan
cair. Nukleon di dalam bagian inti di tarik dari setiap sisi oleh nukleon yang
berdekatan saat diatas permukaan hanya menarik dari satu sisi. Ini mengantarkan
ke nilai kecil energi ikat untuk permukaan nukleon. Pengaruh tegangan permukaan
disini adalah lebih besar untuk inti dengan A kecil karena fraksi n lebih besar
pada nukleon dekat permukaan dibandingkandengan inti yang A nya besar. Jika R
adalah radius pada nukleon, s adalah koefisien tegangan permukaan, energi
permukaan Es adalah:
Es= 4πR2S = 4π(roA1/3 )2S
= (4πro2S) A2/3
=
2 A2/3 (A.14)
Dimana
adalah konstanta sama dengan 4πro2S,
jumlahnya kira-kira 17,80Mev atau 0,019114U,
yang mana nilai hasil dari koefisien tegangan permukaan S menjadi ~ 1010 ton/mm.
A.3.3 Efek Coloumb
Penurunan dalam
kurva energi ikat pada nilai A yang besar dapat dijelaskan oleh efek coulomb.
Menurut hukum coulomb, proton di dalam nukleus akan menolak satu sama lain, mengurangi energi
ikat atau meningkatkan massa inti. Karena gaya coulomb dalam jangka panjang,
masing-masing proton mempengaruhi tiap-tiap proton lainnya, tidak hanya
tetangganya. Oleh karena itu, gaya tolak terus meningkat dengan
meningkatnya Z dan meningkatnya A.Gaya tolak coulomb menghasilkan dua
konsekuensi:
1.
Energi ikatrata-rata pernukleonakan
turunsebagai penambahan A. ini jelasdariGambar A.1yang
menunjukkanpenurunanbertahap dalamBE/A padanilai yang lebih tinggidari A.
2.
Pada tempat inti yang stabil harus menyimpang dari garis N/Z=1 menuju arah
jumlah neutron yang lebih tinggi seperti ditunjukkan pada
Gambar A.1.
Gambar A.9.Sebuah grafik N versus Z dari inti. Kestabilan inti
ditunjukan oleh rectangles padat. Kurva stabil yang ditunjukan inti mulai
dengan N/Z=1 dari inti dengan nomor massa rendah dan mencapai nilai N/Z=1,6
dari nomor massa tinggi (Gambar grafik dari inti/nuclides)
Gambar A.9 adalah singkatan dari grafik Nuklida diberikan pada bagian
akhir buku. Ini menunjukkan jumlah neutron N terhadap dengan nomor proton Z.
Setiap persegi kecil yang merupakan isotop dan kotak hitam padat merupakan
isotop stabil. Kedua kurva ini halus, satu melewati isotop
yang stabil dan yang lainnya untuk N=Z. Itu terbukti
dari jumlah rendah untuk nilai N dan Z, isotop stabil
memiliki N/Z=1. Untuk unsur yang
lebih berat, kurva stabil secara bertahap menyimpang dari baris N / Z = 1,
mencapai nilai N / Z = 1,6 untuk A = 283. Kurva stabil dari kedua sisi pada
isotop adalah radioaktif dan nantinya meluruh sehingga membentuk isotop yang
stabil akhirnya.
Kita kembali
mengasumsikan model cair dari penurunan inti atom meskipun penurunan memiliki
muatan Ze, dimana Z adalah jumlah proton di dalam nukleus, dan e adalah muatan
proton masing-masing.
Selanjutnya,
jika di seluruh bola, kerapatan muatan ρ
diberikan oleh
Atau
ρ =
(A.16)
Total
energi listrik statis E, dari distribusi muatan bola merata yang diberikan oleh
E =
(A.17)
Dimana
r merupakan jarak radial dari pusat inti dan R adalah jari-jari inti. Mengintegrasikan
persamaan (A.17)
E = 16π2ρ2R5/15 (A.18)
Dan
subtitusi nilai ρ dari persamaan (A.16) ke dalam persamaan (A.18) mendapat
E = 3Z2e2/5R (A.19)
Perhatikan bahwa ungkapan di atas untuk E juga meliputi jumlah tambahan yang dibuat energi itu
sendiri dari hasil masing-masing proton dari asumsi di seluruh volume. Persamaan
(A.19), oleh karena itu, membutuhkan istilah
koreksi. Energi itu sendiri bagi sebuah
proton dari persamaan (A.19) adalah 3e2/5R
dan untuk proton Z adalah Z (3e2/5R). Pengurangan
Z(3e2 /5R) dari E, kita
mendapatkan energi coulomb total, Ec diberikan
oleh
Ec =
atau
Ec=
(Z – 1) (A.20)
Yang
bisa ditulis seperti
Ec =
(A.21)
Energi
coloumb antara pasangan proton dengan masing-masing radius R dapat ditunjukkan
menjadi
. Jumlah dari pasangan proton dalam inti dari
bilangan atomik Z (karena tiap-tiap proton Z
berinteraksi dengan proton lainnya (Z-1)) adalah Z (Z-1)/2. Pada faktor ½ muncul karena setiap pasangan
dihitung dua kali. Energi Coulomb total diberikan oleh persamaan (A.21) jika
,
kemudian
dan persamaan (A.21) menghasilkan
Subtitusikan
dengan
Dimana
adalah konstan. Nilai a3 dapat dihitung jika kita mengetahui
nilai e0 dan ro. Nilai a3 berubah-ubah dari
0,6 MeV sampai 0,8 MeV tergantung pada nilai r0 berubah-ubah dari
1,2 x 10-13 cm sampai 1,5 x 10-13cm
A.3.4
Efek Genap - Ganjil
Sebagai
tambahan untuk faktor lain, total energi ikat dari nukleus dihasilkan tidak
hanya oleh rasio dari jumlah proton dan neutron, tetapi juga jumlahnya genap
atau ganjil. Berikut ini empat tipe dari inti yang mungkin yaitu genap-genap,
ganjil-ganjil, genap-ganjil, dan ganjil-genap.Dalam setiap tipe kata pertama
untuk bilangan proton dan kata kedua, untuk bilangan neutron. Inti yang paling
stabil cenderung memiliki nomor genap untuk setiap proton dan neutron, hal ini
disebut dengan tipe genap-genap. Inti yang paling tidak stabil adalah tipe
ganjil-ganjil. Kestabilan dari tipe genap-ganjil dan ganjil-genap dari inti
hampir sama dan terletak diantara tipe ganjil-ganjil dan genap-genap. Kecenderungan ini dapat dilihat
dengan mengklasifikasi inti yang stabil. Hasil dari pengklasifikasian dapat
dilihat pada Tabel 3.2, yang mengindikasikan bahwa inti genap-genap sejauh ini
yang paling banyak, dan lima inti
ganjil-ganjil stabil.
Lima
inti ganjil-ganjil ini (1H2, 3Li6, 5B10,
7N14, 73Ta180) mungkin diperlakukan
sebagai kasus khusus. Tabel ini menunjukan bahwa pada ground-state inti terdapat kecenderungan untuk dua nukleon dari
tipe yang sama pada keadaan yang sama untuk bergabung bersama untuk membentuk
pasangan dengan spin yang berlawanan. Sehingga pada kasus inti genap-genap,
semua nukleon dari setiap tipe dapat dipasangkan. Pada kasus inti genap-ganjil
atau ganjil-genap akan terdapat sebuah nukleon yang tidak berpasangan. Karena
inti ganjil-ganjil adalah yang paling tidak stabil, hal tersebut menunjukan
bahwa pasangan tidak terjadi diantara proton dan neutron; sebaliknya tidak ada
alasan untuk inti ganjil-ganjil tidak akan stabil seperti inti genap-genap. Ini
dapat diilustrasikan dengan menganggap contoh particular dari 14 Si30.
Tabel
A.1.Jumlah Isotop Stabil
A
|
Z
|
N
|
Jumlah
kasus
|
Genap
|
Genap
|
Genap
|
156
|
Ganjil
|
Genap
|
Ganjil
|
50
|
Ganjil
|
Ganjil
|
Genap
|
48
|
Genap
|
Ganjil
|
Ganjil
|
5
|
|
|
∑
Jumlah kasus
|
259
|
14 Si30 dengan nukleus genap-genap
memiliki 14 proton dan 16 neutron. Gambar.3.8 memperlihatkan sebuah diagram tingkat
energi yang sangat sistematis untuk proton dan neutron yang berpasangan dengan
arah spin yang berlawanan. Hal ini ditunjukan oleh Gambar A.1 yang mana level
lebih tinggi berikutnya adalah salah satu tingkat proton atau tingkat neutron.
Jika kita menambahkan neutron pada 14Si30, bentuknya akan
menjadi 14Si31 yang tidak stabil dan meluruh dengan emisi
dengan waktu paruh 2,62 jam menuju bentuk stabil 15P31.
Tetapi jika kita menambahkan sebuah proton pada 14Si30,
membentuk unsur stabil 15P31. Jika pada 15P31
ditambah proton lain, akan membentuk unsur stabil 16S32,
ketika sebuah neutron ditambahan pada 15P31 maka
bentuknya menjadi 15P32, yang tidak stabil dan meluruh
dengan emisi
dengan
waktu paruh 14,5 hari menuju bentuk stabil 16S32.
Tambahan lebih lanjut dari dua neutron menghasilkan produk-produk yang stabil,
ketika tambahan berupa proton akan menghasilkan isotop yang tidak stabil.
Pendapat ini menunjukan bahwa nukleon dengan tipe yang sama akan berpasangan.
Akibat penting lainnya dari efek ganjil-genap adalah efek isobaris
Gambar A.10. Diagram level energi untuk
proton dan neutron 14 Si30. Catat bahwa karena neutron
tidak memiliki muatan, sehingga tidak ada pembatas coulomb. Gaya atraktif inti
ditunjukan oleh potensial negatif.
2.2 Model
Kulit (Shell Model)
Beberapa sifat inti, contoh: kestabilan, jumlah di alam,
menunjukkan suatu nilai atau keadaan yang menonjol jika jumlah proton dan /
atau netron inti itu sama dengan salah satu bilangan berikut: 2, 8, 20, 28, 50,
82, 126, ..., yang disebut sebagai bilangan ajaib (magic numbers). Fenomena
bilangan ajaib tidak dapat dijelaskan oleh model inti tetes cairan maupun model
inti gas Fermi. Karena itu, diperlukan model inti lain. Pada atom orang
mendapatkan fenomena serupa, bahwa atom memiliki sifatsifat yang tidak kontinyu
(pada situasi tertentu menonjol) dikarenakan atom memiliki tingkat-tingkat
keadaan yang diskrit (struktur kulit). Ide ini lalu dipakai juga untuk inti,
bahwa inti memiliki struktur kulit, tingkattingkat keadaan yang diskrit. Model
kulit termasuk model independent.
Pada atom orang mengenal jumlah keadaan yang mungkin
sampai tingkat energy n yaitu:
2n2
Ini menghasilkan bilangan ajaib
untuk atom:
2, 8, 19,
32, 50,……..
Menurut
model kulit didapatkan tingkat-tingkat energi inti. Satu tingkat dapat terdiri
dari beberapa keadaan untuk nilai L dan J tertentu, serta satu bilangan kuantum
lain n. Maka keadaan inti dinyatakan sebagai , sementara L dinyatakan dalam S,
P, D, F, G, … untuk L = 0, 1, 2, 3, 4, ….
Tiap
tingkat keadaan dengan momentum angular total J terdegenerasi dalam2(2J + 1)
keadaan, yaitu untuk keadaan dengan bilangan kuantum magnetic momentum angular
M = -J, -J + 1, ..., 0, ..., J – 1, J serta spin ‘up’ dan ‘down’. Keadaan inti
pada beberapa tingkat energi terendah menurut model kulit yaitu:
Tingkat
|
Keadaan nlj
|
Jumlah keadaan
|
Jumlah keadaan total
|
1
|
1S1/2
|
2
|
2
|
2
|
1P1/2,
1P3/2
|
6
|
8
|
3
|
2S1/2,
1D3/2, 1D5/2
|
12
|
20
|
4
|
1F7/2
|
8
|
28
|
5
|
1G9/2,
2P1/2, 2P3/2, 1F5/2
|
22
|
50
|
Pada atom, yang juga dimodelkan memiliki kulit-kulit keadaan,
beberapa sifat atom ditentukan oleh elektron-elektron pada kulit terluar.
Demikian juga menurut model kulit untuk inti, beberapa sifat inti ditentukan
oleh nukleon-nukleon pada kulit terluar, seperti paritas inti, spin inti.
Contoh lain, ingat kembali rumus massa semiempiris, di
situ terdapat sukukoreksi pasangan Δ(A). Suku ini berkaitan dengan
nukleon-nukleon pada kulit terluar (di luar kulit terakhir yang terisi penuh),
yang memiliki kecenderungan membentuk pasangan.
Jadi, pada model kulit yang diperhatikan hanya dinamika
nukleon pada kulit terluar. Dinamika nukleon pada bagian dalam diabaikan. Ini
merupakan sifat model inti yang melihat nukleon-nukleon secara independent,
berlawanan dengan model inti yang melihat nukleon-nukleon secara kolektif.
Model kulit berhasil menjelaskan fenomena bilangan ajaib
namun gagalmenjelaskan beberapa sifat / fenomena inti lain, yang menunjukkan gerakan
nukleon secara kolektif. Contoh:
• Inti
yang turun ke keadaan dasar memancarkan foton. Dari spectrum foton yang dipancarkan
dapat dipelajari struktur tingkat keadaan eksitasi inti. Pada tingkat eksitasi
tertentu didapatkan spectrum yang sederhana, yang menunjukkan adanya modus
gerak inti yang lain, bukan seperti yang digambarkan oleh model kulit, yang
justru memprediksi spektrum eksitasi yang lebih rumit.
• Momen
quadrupol Lu177didapatkan 25 kali lebih besar dari yang diberikan
oleh model kulit. Momen quadrupol yang besar menunjukkan bahwa wujud inti bukan
berupa bola yang simetris ke segala arah. Dengan kata lain, inti mengalami
perubahan bentuk (deformasi). Ini menandakan adanya gerak kolektif nukleon
dalam tubuh inti, yang justru tidak dipertimbangkan oleh model kulit.
• Pada
hamburan inelastik inti mengambil energi dari proyektil untuk eksitasi.
Seringkali perhitungan berdasarkan model kulit memberikan penampang lintang
yang lebih kecil dari data eksperimen. Ini menandakan suatu proses eksitasi
kolektif nukleon, sesuai suatu modus gerak kolektif tertentu.
Model
kulit lainnya antara lain sebagai berikut :
1. Model Rotasional
Telah ditunjukkan bahwa beberapa sifat inti
menandakan adanya gerakkolektif nukleon-nukleon dalam inti.Gerak kolektif
nukleon ini dapat menyebabkan perubahan bentuk(deformasi) inti dari bentuk
seperti bola.Deformasi dapat bersifat lunak atau permanen. Deformasi
lunakberarti bentuk inti berubah-ubah di sekitar bentuk bola,
sementaradeformasi permanen menyebabkan perubahan bentuk yang permanen,bahwa
inti tidak berbentuk seperti bola lagi.Dua macam gerakan kolektif inti:
• rotasi:
menyebabkan deformasi permanen,
•
getaran: menyebabkan deformasi lunak.
Gerak kolektif seperti rotasi dan getaran
juga menghasilkan tingkattingkatkeadaan. Inti dapat menjalani transisi antar
tingkat-tingkatkeadaan ini berupa eksitasi atau peluruhan ke tingkat keadaan
lebihrendah.
Deformasi paling sederhana dari bentuk bola
yaitu deformasi menjadibentuk elips atau lonjong (deformasi elipsoidal),
seperti telur, combro,lemper, bola rugby, kacang almond dll.
Dua jenis deformasi elipsoidal yaitu, prolate
dan oblate:
sumbu rotasi:
Nukleon tidak dapat dibedakan
(indistinguishable). Karena itu, rotasi inti dapat diamati jika sumbu rotasinya
tegak lurus terhadap sumbu simetrinya.
2. Model
Vibrasional
Modus gerak kolektif nukleon dalam inti yang
lain yaitu getaran / vibrasi.Model vibrasional memperhitungkan gerak kolektif
tersebut.Menurut model vibrasional, permukaan inti tidak diam melainkan
bergetar,seperti sebuah selaput yang bergetar. Jadi, di sini terjadi gerakan
kolektifnukleon-nukleon di permukaan inti. Getaran ini membuat bentuk inti tidaktetap
melainkan berubah-ubah secara periodik di sekitar bentuk bola.
Modus getaran permukaan inti ditandai oleh
suatu konstanta λ, contohnya:
λ = 0 untuk modus getaran kembang
kempis, yang tidak dipertimbangkan, karena energinya terlalu besar.
λ = 1 untuk modus getaran
translasi, yaitu pusat massa inti bergeser bolak balik. Modus ini tidak
dimasukkan karena yang diperhitungkan hanya getaran dengan pusat massa inti
diam.
3. Model Nilsson
Telah
ditunjukkan beberapa model baik dari kelompok independent maupun kolektif
berfungsi baik untuk menjelaskan sifat-sifat inti. Dalam hal itu terlihat bahwa
memperhitungkan hanya salah satu dari dua modus gerak nukleon, yaitu gerak
independent dan gerak kolektif, tidak cukup untuk menjelaskan sifat inti. Lalu
orang berusaha menggabungkan kedua ide model independent dan model kolektif.
Berangkat dari model kulit (elemen model independent), lalu digunakan potensial
yang mengandung juga faktor deformasi inti (elemen model kolektif).
4. Model Alfa
Model alfa termasuk model kulit (model
independent). Pada model ini bukannukleon yang dilihat sebagai satuan partikel
penyusun inti melainkan partikel α.
Jadi, nukleon-nukleon di dalam inti dipilah-pilah dalam clustercuster,yang
masing-masing cluster membentuk partikel α (α clustering).Model
ini dapat bermanfaat untuk inti-inti ringan, seperti8Be, 20Ne,
28Si ,juga untuk proses-proses seperti peluruhan α.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada makalah ini dapat
disimpulkan bahwa:
· Sebuah teori mengenai energi ikatinti,didasarkan
pada teknikmatematika dan konsepfisika,telah dikembangkan olehBruecknerdan
rekan kerjanya(1954-1961). Sebuah modelyang jauhlebih
kasarada di managaya intidiabaikan, tetapi daya tarik
antar inti kuatditekankan. Halini
ditemukanoleh vonWeizsäcker(1935)atas dasaranalogitetes zat cairuntuk inti
yangdisarankan olehBohr.Asumsiyang pentingadalah :
1.
Intiterdiridari bahanyang tidak dapat digenggamsehinggaR~A1/3.
2.
Gaya intiidentik untuktiapnukleondan tidak
tergantungmengenaiapakahmerupakanneutron atauproton.
3.
Gaya Inti Jenuh
·
Beberapa sifat inti, contoh:
kestabilan, jumlah di alam, menunjukkan suatu nilai atau keadaan yang menonjol
jika jumlah proton dan / atau netron inti itu sama dengan salah satu bilangan
berikut: 2, 8, 20, 28, 50, 82, 126, ..., yang disebut sebagai bilangan ajaib
(magic numbers). Fenomena bilangan ajaib tidak dapat dijelaskan oleh model inti
tetes cairan maupun model inti gas Fermi. Karena itu, diperlukan model inti
lain. Pada atom orang mendapatkan fenomena serupa, bahwa atom memiliki
sifatsifat yang tidak kontinyu (pada situasi tertentu menonjol) dikarenakan
atom memiliki tingkat-tingkat keadaan yang diskrit (struktur kulit). Ide ini
lalu dipakai juga untuk inti, bahwa inti memiliki struktur kulit,
tingkattingkat keadaan yang diskrit. Model kulit termasuk model independent.
3.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah agar
mengaplikasikan semua materi yang dapat diaplikasikan pada makalah ini dan
merawat makalah ini dengan baik. Kami juga mengharapkan kritik dan saran untuk
penulisan makalah ini, karena kami sadar bahwa penulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
Walter E. Mayerhof. 1989.Elements Of Nuclear Physic., New York :
Macraw-Hill Book Company.
Fachruddin, Imam. 2010. Mengenal
Fisika Nuklir.Jakarta :
Departemen Fisika, Universitas Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar